12

3.7K 841 475
                                    

"Sebenernya apa maksud mama? Kenapa kita gaboleh ikut temen-temen kesana?"

"Mama punya alesan kuat, mereka gak sebaik yang kalian bayangin"

"Tapi ma, kita udah kenal mereka 2 tahun ini"

"2 tahun gak cukup buat ngenalin semua yang ada di diri mereka"

"Maksud mama apa? Kita bahkan gapaham, kenapa mama dengan niatnya bawa pesawat papa buat jemput kita dari Jepang ke China"

"Ada sesuatu yang terjadi disana. Walaupun mama gak kenal sama temen-temen kalian. Tapi mama tau, kalian lupa? Kalau mama punya kemampuan buat baca semuanya?"

"Terus kalau mama bisa baca semuanya dari jarak jauh, apa yang mereka lakuin di hutan sana?"

"Mereka saling bunuh"

"APA?"
































Yangyang terbangun dengan kepala yang pening luar biasa. Tangannya sedikit meraba sekitarnya, matanya mengerjap pelan, sesekali ia meringis saat merasa linu pada kakinya.

"Gue masih hidup?" Gumamnya asal. Dengan pelan, Yangyang beranjak, tubuhnya ia sandarkan pada batang pohon dibelakangnya.

Tangan kanannya sedikit memijit pelipisnya. "Gue mau pulang" gumamnya pelan.

Yangyang terdiam, setelah peningnya berangsur reda, kedua tangannya ia telungkupkan didepan dada, berdoa.

18 tahun hidupnya, Yangyang tidak pernah merasa setakut ini. 18 tahun hidupnya, Yangyang tidak pernah membayangkan hidupnya di ambang kematian seperti ini.

Bahkan jika ia bisa memilih, ia akan memilih terus di siksa oleh kaka tirinya dibanding masuk kedalam hutan ini. Yangyang terus merapalkan doa, berharap seseorang menolongnya.

"Nak?"

Yangyang membuka matanya pelan, kegiatan berdoa nya sedikit terganggu karena panggilan dan tepukan bahu yang ia rasakan.

Saat matanya melihat seseorang yang tampak asing dihadapannya, Yangyang buru-buru beranjak, dan mundur beberapa langkah.

Orang asing didepannya ini mengerutkan dahi bingung. "Kau orang korea?"

Yangyang menggeleng "Ak-aku dari China. Hanya saja aku tinggal di Korea"

"Kenapa kau disini? Kau tersesat?"

Langkah Yangyang terhenti, ia menatap lamat pria asing didepannya ini dengan perasaan campur aduk, apakah pria didepannya ini akan menyelamatkannya? Atau membunuhnya?

Oh lupakan. Yangyang berharap pria asing didepannya ini memiliki niat baik

"Iya"

"Sudah berapa hari kau tersesat?"

Yangyang menggeleng, "Aku tidak tau"

"Ya Tuhan, Sepertinya kau tersesat terlalu lama. Ayo ikut, aku akan membawamu keluar dari sini"

Yangyang kembali mundur, "Apa kau orang baik?"

Pertanyaan Yangyang dibalas senyuman dan anggukan dari orang asing itu.

"Aku adalah orang korea yang menjadi guide wisatawan yang ingin mengunjungi Aokigahara. Jadi tenang saja, aku kesini hanya ingin memastikan"

Yangyang ragu. Pikirannya berkecamuk, Ia memang ingin keluar dari tempat ini. Tapi? Apakah pria di depannya ini bisa ia percaya?

Welcome To Your Hell || NCT Ot21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang