CHAPTER SEVEN

77 10 0
                                    

HAPPY READING
BANYAK TYPO!
MOHON DIMAAFKAN

■■■■

Kita itu orang yang memiliki hubungan tapi bersikap selayak orang asing.
-Kyra Anatsya Winata-

■■■■

Tiga bulan berlalu selama itulah Maudy dkk hidup dengan sahabat yang tidak lengkap. Kenzo? Dia selalu ke Paris satu bulan dua kali. Emang LDR bisa seperti itu ya?. Terkadang Maudy dkk dan Daffa dkk ikut Kenzo ke Paris. Untuk bertemu Agatha dan tak lupa dengan berkunjung ke beberapa tempat disana.

Agatha juga bersekolah di Paris sekolah khusus cewek. Disana ia mendapatkan dua orang teman, yang bernama Grita Merisca dan Tiffany Junith. Hubungan Agatha dan Kenzo baik baik saja bahkan Agatha yang semakin bucin.

Seperti sekarang Agatha dan Kenzo sedang video call. Perbedaan waktu lima jam lebih cepat daripada paris, membuat mereka lebih menghargai waktu kebersamaan.

"Tha udah dulu ya aku mau pulang udah malem ni"kata Kenzo.

"Iya hati hati ya"kata Agatha.

"Siap Ibu Negara"kata Kenzo dan tersenyum.

"Love you"kata Agatha dan mematikan video callnya

Kenzo tersenyum tipis mendengar perkataan Agatha. Ia pun berdiri dan pamit kepada teman temannya untuk pulang karena Mami cantiknya diperjalanan pulang dari perjalanan bisnisnya.

Dilain tempat atau lebih tepatnya belahan bumi lain seorang cewek berparas cantik yang tak lain Agatha sedang merutuki bibir cantiknya yang seenaknya bilang love you.

"Kok bisa si ni mulut emang ya minta di ulek"omel Agatha.

"Bodo ih pacar sendiri juga"runtuk Agatha.

"Ya kan masih pacar belum suami Agatha tolol bat si"runtuk Agatha lagi.

"Tau lah biarin mending gue makan"kata Agatha dan turun ke bawah untuk mengisi perut dan memasak.

Agatha memakan makanannya dengan lahap tetapi bunyi notifikasi di handphonenya merusak acara makannya.

"Siapa si ganggu amat"gerutu Agatha dan melihat notifikasi apa yang masuk ke handphonenya.

"Elah ni guru nggak capek apa ngirim tugas terus gabut kali ya orang baru juga pulang sekolah"kata Agatha dan meletakkannya handphonenya kasar.

Agatha pun melanjutkan acara makannya. Tanpa membuka tugas tambahan yang diberikan gurunya tersebut. Selesai makan Agatha pergi ke kamar Omanya untuk menemani Omanya yang keadaannya membaik meski belum seratus persen.

Agatha melihat Omanya yang masih tidur ia pun memutuskan untuk mandi sembari menunggu Omanya bangun.

《《》》

Di belahan bumi lain, mentari sudah menampakkan dirinya dan memancarkan sinar yang membuat seorang cowok berparas sangat tampan terusik tidurnya. Cowok tersebut yang tak lain Kenzo. Bukannya bangun, Kenzo malah menarik selimut tebalnya yang berwarna putih menutupi seluruh tubuhnya.

Cklekkk...
(Bunyi pintu terbuka)

"Ck ni anak bukannya bangun malah tarik selimut"guman seorang wanita paruh baya yang masih cantik diusianya yang menginjak kepala empat.

"Ken bangun"kata wanita paruh baya tersebut yang tak lain Mama Kenzo yang bernama Renata Alexander.

"Hm"guman Kenzo yang masih memilih untuk tidur.

"Eh bangun ih cepetan!!!"kata Renata dan mengguncang tubuh tegap Kenzo.

"Iya iya Ma ini bangun"kata Kenzo.

"Nah bagus cepat mandi sarapan udah siap"kata Renata dan berlalu pergi dari kamar Kenzo.

Kenzo pun pergi ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian Kenzo keluar dengan handuk yang melekat sempurna di pinggangnya. Ia pun berjalan menuju walk in closet untuk memakai seragam sekolahnya.

Setelah selesai memakai baju dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Kenzo turun ke bawah untuk sarapan. Sesampai di bawah ia melihat Mamanya yang sedang mengupas buah apel.

"Pagi"kata Kenzo dan duduk di kursi meja makan yang biasa ia tempati.

"Pagi sayang, mau makan apa nasi goreng apa sandwich?"tanya Renata.

"Sandwich"kata Kenzo dan Renata pun menaruh dua potong sandwich di piring Kenzo.

"Oh ya hubungan kamu sama Agatha gimana?"tanya Renata antusias.

"Baik"singkat Kenzo sambil memakan sandwichnya.

"Kamu jangan dingin dingin deh Ken ntar jadi kulkas"sinis Renata.

"Hm"kata Kenzo.

"Belum pulang?"tanya Kenzo.

"Siapa? Orang Mami udah pulang"bingung Renata.

"Papi"kata Kenzo.

"Belum pulang dia lagi ngelanjutin perjalanan bisnisnya Mami pulang duluan"kata Renata setelah paham pertanyaan Kenzo.

"Oh"kata Kenzo dan berdiri dari duduknya sedangkan Renata mendengus mendengar jawaban Kenzo yang singkat.

"Aku berangkat"kata Kenzo dan mengecup punggung tangan Mamanya.

Meskipun Kenzo dingin dan datar tak lupa dengan predikat Badboy yang disandangnya. Tetapi Kenzo tidak pernah seenaknya dengan orang tuanya, ia sangat menghormati kedua orang tuanya dan orang yang lebih tua darinya.

Kenzo pun memasuki mobil sport warna hitamnya dan mulai membelah padatnya jalan raya kota Metropolita. Saat di tengah perjalanan tiba tiba ada seorang cewek dengan seragam yang sama dengannya sedang melambai lambaikan tangannya tanda meminta pertolongan.

Kenzo? dia memilih bersikap bodo amat dan mengacuhkannya. Ia tetap melajukan mobilnya. Tetapi saat ia melihat ke arah spion mobil cewek tersebut diganggu oleh dua orang preman bertubuh gempal.

Kenzo pun putar balik mobilnya menuju tempat cewek tadi. Kenzo turun dari mobilnya dan langsung menendang salah satu preman tersebut yang berkepala pelontos. Kenzo dengan sigap menangkis pukulan dari preman berambut gondrong. Dan Kenzo pun memukul preman preman tersebut di hidung, mulut, dan perut. Sampai ke dua preman tersebut berlari pergi menjauhi Kenzo dan cewek tersebut.

"Te-terimakasih"kata cewek tersebut dengan kepala menunduk.

Kenzo tak menjawab langsung berjalan ke mobilnya. Tetapi langkahnya harus berhenti ketika cewek tersebut mengucapkan sesuatu.

"Bolehkah aku numpang di mobil kamu? Sepeda ku rantainya putus"kata cewek tersebut tetap menunduk.



■■■■

HAI GUYSSS
TOLONG VOTE CERITA INI YAA
DAN KALAU BISA SHARE JUGAA
TENCUUU


IG : @ vellaryni


I'm The QueenWhere stories live. Discover now