21. BAD NEWS

Mulai dari awal
                                    

dokter hans memapah abel hingga ke parkiran dan membantunya memasuki mobil ferrari milik dokter hans. sebelum pergi menuju kursi pengemudi, hans membantu abel memasangkan sitbelt. abel yang sudah terkapar lemas hanya bisa tersenyum merespon dokter hans. hans pun menancapkan gas dan meninggalkan rumah sakit menuju apartment abel.

"besok aku antar kedokter obgyn ya untuk memeriksa apa benar kau hamil atau tidak" ucap dokter hans saat diperjalanan dan membuat abel terkejut.

"tapii..."

"tenang aku tidak akan meninggalkanmu abell" ucap dokter memotong perkataan abel sambil tersenyum hingga membuat wajah dokter hans semakin tampan. 

abelpun mengangguk pelan menyetujui, melihat dokter hans yang sangat lembut membuat abel enggan untuk menolak perintah dokter hans. tidak lama dokter hans mengelus puncak kepala abel karna mengetahui abel menyetujuinya. merekapun saling tersenyum bersama. setelah 45 menit diperjlanan akhirnya mereka sampai. 

"tunggu biar ku bantu untuk turun" ucap hans yang meminta abel agar tetap dikursinya. hans pun segera keluar dan membukakan pintu mobil abel. dengan telaten hans membukakan sitbelt yang menjaga tubuh abel. saat sit belt suda terlepas tiba tiba hans menggendong abel ala bridal style dan membuat abel terkejut.

"ah saya bisa berjalan sendiri dok" ucap abel pada hans.

alih alih menjawab abel justru hans malah tetap menggendong abel hingga kekamar apartmentnya, karna abel sudah sangat lemah akhirnya ia pun membiarkan dirinya dalam gendongan hans. abel menenggelamkan wajahnya dalam dada hans yang bidang untuk menyembunyikan pipinya yang memerah seperti tomat. abel sangat senang sekali saat ini karna bisa sedekat ini dengan pria yang ia cintai sejak lama. 

tiiituutt

ceklekk!

"loh kau tau sandi apart ku hans?" tanya abel tiba tiba yang kaget karna hans bisa mengetahui sandi apartmentnya.

"ini bukan kali pertama aku kemari bukan?" ucap hans mengingatkan abel yang hanya direspon senyuman abel yang menampilkan deretan gigi abel, lalu hans merebahkan abel diatas tempat tidurnya dengan perlahan.

"terima kasih hans."

"biarkan aku menginap disini untuk menemani dan merawatmu" ucap dokter hans datar meminta izin pada abel. abel hanya mengangguk mengiyakan.

"Maaf jika aku merepotkanmu" jawab abel singkat.

hans pun akahirnya menginap diapartment abel, dnegan telaten hans merwat dan menyiapkan makan malam untuk abel, kali ini hans memilih tidur di sofa depan agar tidak mengganggu abel.

--------

keesok harinya dokter hans membawa abel untuk periksa ke dokter obgyn tetapi dirumah sakit yang berbeda karna untuk menghindari adanya gosip diantara keduanya. sepanjang perjalanan abel hanya dia, terlihat sekali bahhwa ekspresi wajahnya sangat ketakutan. hans mengizinkan abel untuk berpegangan pada lengannya selama berjalan. setelah selesai mendaftar tiba giliran abel untuk diperiksa oleh dokter spesialis kandungan.

dokter obgyn itu pun meminta abel untuk berbaring diatas ranjang dan segera mengecek kondisi abel. abel terus menatap hans penuh arti begitupun hans yang tetap tenang agar tidak membuat abel panik.

"setelah saya periksa...nyonya abel tidak hamil, tetapi...." ucap diana dokter kandungan yang memeriksa abel tibatiba terhenti.

"tetapi apa? ada apa dok?" tanya hans cepat ingi tahu kondisi abel. abel yang setia disamping hans hanya siap mendengarkan apapun hasilnya

"hmm setelah saya periksa tadi dan melakukan USG , saya menemukan adanya benjolan yang cukup besar dirahim ibu abel, dan kemungkinan itu adalah tumor rahim, jika tidak segera ditangani tumor itu bisa menjadi kangker." jelas dokter diana dengan perlahan tentang kondisi abel.

mendengar penjelasan dari dokter diana seketika air mata abel sudaj membanjiri kedua pipinya. hans pun tak kalah terkejutnya hingga ia tidak dapat berkata kata. melihat abel menangis, hans langsung memeluk abel hingga tangisannya pecah semakin menjadi.

"tenang ya abelll aku akan membantumu dan menemanimu sampai kau sembuh" ucap hans berusaha menenangkan abel sambil mengusap kepalanya.

"dan saran saya agar nyonya abel harus segera melakukan operasi pengangkatan rahim demi mencegah adanya kangker yang lebih ganas." ucap dokter diana menambahkan.

"hikksss... aku...aku tidak mauu.. hansss hiksss, aku ingin memiliki anakkk, hiksss huhu" ucap abel lirih sambil menagis dalam pelukan hans. hatinya sangat hancur saat mengetahui kenyataan yang menimpanya, sebenarnya dia sudah lama merasakan perut bagian bawahnya sakit tetapi dia tidak terlalu memperdulikannya hingga puncaknya saat iya muntah diruangan hans, yang membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.

--------

PARIS, PRANCIS

setelah kejadian yang cukup mengejutkan kemarin raymond terlihat sangat pendiam dan kembali pada mode arogan tanpa senyuman dibibirnya lagi. sifat raymond itu sangat membuat airin ketakutan. ketakutan karna kembali melihat ekspresi raymond kembali seperti dulu saat mereka pertama kali bertemu dihotel. hari ini seharian raymond akan pergi meeting kesebuah hotel yang menyediakan ruang meeting begitupun vian dan airin yang diminta  untuk ikut dan berada dalam meeting untuk sekedar mencatat dan menyimak hasil meetingnya.

raymond terlihat sangat serius dan gagah saat memimpin meeting tersebut diruangan besar yang terdapat sekitar 15 orang dihadapannya tang terduduk dengan meja panjang terkecuali airin dan vian. sepanjang meeting airin terus memandangi raymond dari kursinya hingga dia tidak menyimak apa yang disampaikan oleh raymond. sementara vian sibuk mencatat poin point penting yang disampaikan raymond dan yang didiskusikan oleh rekan meetingnya yang lain.

"okay terimakasih atas waktunya, saya akhiri meeting ini, selamat siang" ucap raymond untuk mengakhiri meetingnya dengan bahasa prancis. kini ia hanya tinggal menunggu keputusan rekan bisnisnya untuk menerima kerjasamanya.

"aku lapar..." ucap raymond tibatiba saat ruangannya hanya menyisakan airin dan vian.

"baik tuan, restoran mana yang ingin tuan kunjungi?" jawab vian dengan sigap saat mengetahui tuannya lapar.

"restoran adikku" jawab raymond singkat dan berlalu meninggalkan ruangan yang kemudian diikuti airin dan vian.

"sepertinya raymond ingin bertemu kembarannya ya" bisik airin dengan pelan pada vian yang sedang berada disampingnya.

"iya nyonya sepertinya begitu." bisik vian membalas pertanyaan airin.

merekapun segera menuju ketempat dimana garmond bekerja yang jaraknya tidak teralu jauh dari tempatnya saat ini. seperti biasa vian yang mengendarai mobilnya. sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. 

"kenapa tadi saat meeting kau hanya memandangiku?" ucap raymond yang memulai percakapan.

"aku? memandangimu? hahahaha kau salah liat mungkin." ucap airin menyangkal pertanyaan raymond.

"ohh jadi aku yang salah liat, baiklah" jawab raymond, lalu merekapun kembali terdiam. tidak lama airin mulai bicara untuk menanyakan perkataan raymond kemarin soal dirinya sebagai calon istri raymond.

"lalu apa maksudmu kemarin memperkenalkan aku sebagai calon istrimu pada kembaranmu?" tanya airin.

"aku? ah mungkin kau salah dengar" jawab raymond menyangkal pertanyaan airin mengikuti airin yang sebelumnya menyangkalnya. 

"isshh menyebalkan!!" ucap airin kesal. 

----- 

Thnks for reading! :*

Your support is my energy! :)
Hehe happy reading!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VIRGINITY ISN'T FOR SALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang