12. ABEL

2.3K 93 4
                                    


"Kamar untukku? Buat apaa?? Aku tidak mau tinggal denganmu!" Tanya airin yang panik saat mendengar bahwa raymond menyiapkan kamar untuknya.

"Raymond tidak suka dibantah! Mengerti?!" Ucap raymond ketus.

"Tapi aku tidak membutuhkan kamarmu aku harus pulang."

"Tidak! Ayahmu sudah ada yang menjaga dan mereka cukup dapat diandalkan untuk mengamankan ayahmu" jelas raymond ada airin.

Airin memutar kedua bola matanya kesal. lagi lagi airin tidak bisa melawan atas apa yang diperintahkan raymond.

"Lihat saja aku akan segera melunasi hutangku pada mu dan hubungan kita selesai" batin airin

"Antarkan aku kekamar" titah raymond pada airin.

"Iya tuan baik, mari saya antar..." Ucap airin dengan nada bak pelayan. Raymond pun hanya tersenyum simpul.

Airin pun pergi mengantar raymond kekamarnya. Saat tiba didepan pintu tiba tiba billy datang dan memberitahu sesuatu pada raymond.

"Permisi tuan, kamar yang tuan minta untuk nona airin sudah siap dan ini teh hangatnya tuan" ucap billy sang pelayan pada raymond sambil menyerahkan secangkir teh hangat, lalu di terima oleh airin.

"Good job!" Jawab raymond.

"permisi tuan dan nona" pamit billy dengan sopan pada raymon dan airin.

Mereka pun masuk kedalam kamar raymond, airin sangat terkejut saat melihat betapa mewah dan indahnya interior dari kamar yang sebesar rumah milik airin. Airinpun meletakkan teh hangat raymond diatas nakas. Tanpa disadari airin melihat tiap sudut ruangan karna terpesona akan interior kamar itu yang mewah dan bernuansa serba hitam. Raymond yang melihatnya hanya bisa tersenyum
simpul.

 Raymond yang melihatnya hanya bisa tersenyum simpul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Drrrrttt drrrttt drrtt...

"Halo tuan raymond, saya ingin melapor bahwa segala urusan mengenai pekerjaan nona airin sudah beres." Ucap vian melapor dari sebrang ponsel pada raymond.

"Good job vian! Ah ya aku ada tugas lagi untukmu, tolong selidiki siapa pelaku dibalik kejahatan yang menimpaku kemarin malam, segera laporkan jika sudah tertangkap dan lakukan dengan baik, aku tidak menerima kesalahan sedikitpun!" Perintah raymond pada vian sekretarisnya itu.

"Baik tuan laksanakan" jawab vian dengan lantang dari sebrang ponsel.

Tuutt!

"Sudah puas room tournya, airin?" Ucap raymond sambil melihat tingkah airin yang sedari tadi memandangi interior kamarnya.

"Ah iyaa maaf, aku hanya terpesona saja" ucap airin yang tergagap.

"Jadi apa tugas ku sekarang sebagai asisten mu? Apa aku akan bermain dengan dokumen dokumen seperti asisten asisten pribadi yang ada di film film?" sambung airin yang membrondong pertanyaan pada raymond.

VIRGINITY ISN'T FOR SALEWhere stories live. Discover now