8. WARNING [21+] KEMARAHAN RAYMOND

6.8K 103 2
                                    

Jangan lupa vote and comment yaaahh supaya tambah semangat 😉

------

Orang yang berada di sekitar mereka terus membicarakan perdebatan airin dan raymond. Bahkan ada yang sedang merekam mereka. Raymond masih membatu mendengar perkataan airin.

Tiba tiba mata airin terfocus pada seorng wanita cantik yang datang menghampiri raymond, tanpa rasa malu wanita itu langsung bergelayutan dilengan raymond, membuat raymond sadae dari lamunannya.

"Haii honeyy! sedang apa kau disini?" Ucap wanita itu dengan nada centilnya.

"Lepaskan tanganku caroll!!" Bentak raymond pada wanita yang bernama caroline, ia adalah kekasih raymond yang akan segera bertunangan.

carol memajukan bibirnya saat Mendengar perkataan raymond. Melihat itu raymond yang disusul oleh para pengawalnya itu langsung pergi meninggalkan carol dan airin. Carol pun langsung melihat sinis kearah airin lalu segera bergegas mengejar raymond.

"Honeyyy tungguu aku!!" Teriak caroline dengan keras tetapi dihiraukan raymond.

Tiba tiba airin merasakan kedua kakinya yang lemas dan seketika ia pun terduduk lemah di lantai mall yang dingin.

'ayahhh kenapa hidupku jadi seperti iniii, hiksss' batin airin yang disusul dengan air mata di pipinya.

"Nonaa mari saya bantu jangan seperti ini disini tidak enak dilihat orang" ucap sang manager boutique yang berusaha mensterilkan keadaan. Pak manager itupun lnagsung membawa airin duduk diatas sofa.

"Saya aldrich manager disini sekaligus rekan bisnisnya raymond. Raymond memang seperti itu, dia selalu mengukur segalanya dengan harta dan dia memang langganan toko kami saat membelanjakan wanita yang dia bawa, tapi baru kali ini raymond membawa wanita yang sepertimu" jelas aldrich sang manager pada airin. Aldrich adalah rekan bisnis raymond yang cukup dekat maka dia sangat tau kebiasaan raymond saat pergi ke boutique nya.

Airin hanya tersenyum simpul mendengar penjelasan aldrich.

"Ahh iya tuan aldrich saya airin. Terimakasih sudah membantu saya, saya permisi dulu" ucap airin pada aldrich untuk berpamitan.

"Oke airin, take care!" Jawab aldrich saat melihat airin berdiri dan pergi. Terlintas jelas di wajah aldrich bahwa ia kecewa saat tau airin harus pergi meninggalkan nya tanpa sempat mengobrol lebih lama. Airin pun segera pergi meninggalkan mall tersebut.

-----

HOTEL RITZ CARLTON

Raymond memilih kembali ke hotelnya bukan ke rumahnya, dibelakang mobilnya sudah membuntut mobil caroline. Caroline terus mengikutinya hingga ke kamar hotelnya. Setelah 30menit perjalanan akhirnya sampai di hotelnya, raymond langsung bergegas masuk ke kamar nya begitupun caroline.

"Honeyy, siapa wanita tadi? Kenapa dia berani sekali bersuara tinggi padamu?" Tanya carol sambil kembali menggelayut di lengan raymond.

"Bukan urusanmu!" Jawab raymond dingin. Raymond langsung melepaskan lengannya dari caroline dan pergi ke lemari pendingin untuk mengambil sekaleng alkohol. Caroline yang merasa di acuhkan mulai melakukan segala hal agar mendapat perhatian raymond.

Caroline langsung membuka mantel tebal yang sedang ia kenakan disusul dengan rok mininya. Kini ia hanya menyisakan bra dan stocking hitam yang satu set dengan celana dalamnya. Ia menghampiri raymond Dengan berjalan meliak liuk bak ular. Raymond yang sedang geram karna kejadian dimall tadi sama sekali tidak tergoda dengan caroline. Raymond hanya melirik caroline sesekali sambil menghabiskan minumannya. Caroline terus mendekatkan dirinnya pada raymond. Saat sudah semkin dekat, caroline berusaha meraih dan meraba Mr.P milik raymond. Raymond hanya terdiam membiarkan caroline.

"Honeyy, a-akuu menginginkan muuu" bisik caroline ditelinga raymond dengan suara seraknya yang menggoda raymond.

Caroline terus meremas junior raymond yang sangat memenuhi tangannya. Tangan yang lain sedang meraba tubuh bagian atas milik raymond.

Raymond meletakkan minumannya di atas meja makan dengan keras. Ia sudah benar benar naik pitam berniat meluapkannya pada caroline. Dengan cepat raymond langsung mendorong caroline hingga terpentok ke meja makan. Caroline yang sudah tidak tahan memilih dian mengikuti perintah raymond. Raymondpun mengangkat tubuh caroline keatas meja lalu mengangkat 1 kaki caroline keatas meja.

"Kau mengiinkanku carol?? Hmm?" Tanya raymond sambil menatap tajam caroline. raymond pergi keruang tv dan membiarkan posisi caroline seperti itu

"Mau kemanaa??" Tanya caroline bingung. Raymond hanya memberikan kode agar caroline tetap disana. Raymond pun kembali dan membawa sebuah vibrator yang seperti bola bola yang disambungkan menyerupai rantai dengan berbahan besi dan sebuah dildo besar dengan urat urat yang menonjol. Ia menunjukkannnya pada caroline. Seketika mata caroline membulat melihat benda yang dibawa raymond. Raymond hanya menyunggingkan bibirnya.

"Aku akan menghukummu karna sudah menggodaku" ucap raymond sambil merobek stocking yang dipakai caroline, kini miss v milik caroline yang sudah sedikit basah terbuka lebar. Tanpa meminta izin caroline, raymond langsung menyalakan vibrator itu dan memasukkannya ke miss v caroline hingga hanya tersisa sedikit tali yang menggantung. Raymond benar benar tidak tergoda karna saat ini hanya airin yang terus memenuhi otaknya.

Caroline yang menerima perlakuan raymond hanya bisa menurut. Ia pun langsung menggelinjang merasakan sakit yang nikmat di vaginanya.

"Aakkhhhhhh... Hoo..neeyyy.. don't do this!! Uhhh pleasee!" Ceracau caroline yang terbata bata karna merasakan rahimnya yang menggelitik.

Raymond hanya menyaksikan pinggul caroline yang terus bergerak mengikuti getaran vibrator. Ia tersenyum penuh kemenangan karna sudh berhasil menghukum caroline.

"Nikmati sajaa caroll.. bukankah ini yang kauinginkan hmm?" Ucapp raymond ditelingan caroline lalu menambahkan kecepatan vibratornya dengan remot lecil yang dipegang raymond. Merasakan getarnnya semakim kuat membuat tubuh caroline semakin menggila dan akhirnya menjatukan dirinya diatas meja makan.

"Akkh.. umhhh..nghhh ak-akuu akhhhhhh!!!"

Caroline tidak dapat menyelesaikan perkataannya karna merasakan tubuhnya yang sedang bergetar karna orgasm, cairan bening milik caroline pun keluar deras membasahi meja makan.

Raymond yang melihat itu langsung mencabut paksa vibrator yang berada di miss v caroline lalu menggantikan vibrator itu dengan dildo yang sudah dibawa raymond.

Jlebb

Raymond langsung memasukkan seluruh dildo itu hingga mentok sasat caroline masih berusaha mengatur nafasnya.

"Akkhhhh.. stopphh it.. ple-pleaseee!! Awwhh....nooo" jerit caroline saat raymond memaju mundurkn dildo itu di dalam miss v caroline. Lagi lagi caroline menggila dan berhasil orgasm ke dua lalu mengeluarkan cairan beningnya lagi hingga membuat seluruh jari raymond basah.

Raymond langsung mengambil tisu didekatnya lalu membersihkan tanganya.

"Aku sudah tidak membutuhkan mu carol, pergilah! Ini cek, silahkan tulis berapapun mominal yang kau mau!" Ucap raymond tegas seraya melempar selembar cek dari sakunya. Caroline yang masih tersengal dan berusaha mengatur nafasnya tidak mengerti apa yang dimaksud raymond. pasalnya raymond sudah merencanakan acara pertunangan tapi tibatiba membuang dirinya begitu saja. Caroline langsung terbangun dan meneriaki raymond yang akan pergi.

"Aaahhhh raymonddd tungguuu! Kau tidak bisa seperti ini pada kuu!! Heiiiii!!!" Teriak caroline sambil mencabut dildo yang masih menancap di vaginanya.
raymond sudah meninggalkannya dan menghiraukau teriakan caroline.

"Sialann kau raymond!" Umpat caroline saat melihat cek yang diberika raymond. Caroline sama sekali tidak membutuhkan uangnya karna caroline pun berasal dari keluarga yang kaya raya.

Raymond pun langsung pergi meninggalkan hotelnya.

-------

VIRGINITY ISN'T FOR SALEUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum