ketinggalan?

5 0 0
                                    

"Lio"

Ya ternyata orang tersebut adalah Lio, awalnya memang sempat kaget namun Maysa mencoba membuat ekspresinya menjadi biasa saja.

"Kalo ngga sampek jangan dipaksa" ledek Lio.

"Apaansih" ketus Maysa.

"Halah pendek aja sok sok an"

"Siapa yang bilang gue sok sok an"

"Gue"

"Trus"

"Nggatau"

"Trus trus"

"Nabrak"

"Yaudah kan yang nabrak elo bukan gue"

"Dasar maemunah"

"Apaansih paijo"

"Udah udah May ternyata lo itu orangnya sebenernya asik tapi lo kalo di sekolah kelewat dingin ngalahin es yang di kutub utara" ucap Lio dengan terkekeh.

"Udah nge bacot nya" ujar Gladys yang datang membawa 2 gelas berisi boba.

"Udah" ucap Maysa dan Lio bersamaan.

"Cieeee barengannnn uhuyyy" ledek Gladys.

"Apaansih" ucap mereka bersamaan lagi.

"Lo ngapain ngikutin gue" lagi lagi mereka mengucapkan kata yang sama.

"Yaudahlah mungkin kalean emang di takdir kan berjodoh kali" goda Gladys.

"Aamiin" ucap Lio.

Sedangkan Maysa entah mengapa pipinya terasa panas, dannnn yahhh Maysa blushing gaisss.

"Eh May prasaan lo tadi ga pake blush on deh kok merah gitu??" Goda Gladys.

"Apaan sih lo gue tabok baru tau rasa lo" kesal Maysa.

"Yodah deh iyaa"

"Hmmm dari tadi gue di kacangin ini ceritanya??" Gerutu seseorang di samping Gladys.

"Eh prasaan ada yang ngomong ya kok ga ada wujud nya" ucap Maysa dengan jari telunjuk yang di ketuk ketuk kan di dagunya.

"Heem serem dehh" kata Gladys dengab ekspresi yang di buat buat seperti orang yang sedang merinding.

"Kok kamu gitu sih yang" gerutu Vero.

"Yaudah deh iyaaa" ucap Gladys dengan ekspresi yang di buat buat.

"Kalian pacaran??" Tanya Maysa dan Lio bersamaan.

"Iyaa" mereka pun tak kalah menjawab ber barengan.

"Lo utang cerita sama kita" kesal Maysa.

"Iya deh kita cerita di rumah lo aja gimana May kan enak tuh ademm lo juga udah nemu sepatu kan" pendapat Gladys.

"Iya ini udah yaudah ke kasir dulu".

Skip sampai di rumahnya Maysa

"Ternyata capek juga ya belanja seharian di mall"ucap Maysa.

"Iyaaaa rasanya remuk badam guee!!" Teriak Gladys.

"Eh toa banget yaa mulut lo" ucap Maysa kesal.

"Eheee peace May" cengir Gladys.

Keesokan harinya......
.

.

.

.

"Yaampun punya anak kebo banget" kesal
Tesha ibunda Maysa.

"Heii bangun.. apa kalian mau kesiangan hmmm"

"Apasih bunn masih pagi juga ganggu banget deh" celoteh Maysa dengan suara seraknya yang khas orang bangun tidur.

"Iyaa tante sepuluh menit lagi deh" racau gadis di sebelah anaknya.

"Heiii bangunnnn udah jam setengah lima, katanya mau berangkat jam enam" omel ibunda Maysa.

"Bunnn masih satu setengah jam lagi" oceh Maysa namun dengan mata terpejam.

"Heii kalian lupa yaa, kalian belum packing sama sekali loh, yakalii kalian ke puncak cuma modal badan doang" celoteh bundanya Maysa.

"Yaampun lupa!!" Teriak mereka berbarengan.

"Mamah/tante bantuin kitaaa!!"teriak mereka berbarengan.

"Nggamauuu mamah mau masak masak syantikkkk!!" Teriak Tesha yang tak mau kalah dengan anak dan sahabat anaknya.

"Haduhhh tukk kannn kalang kabut" ujar Maysa cemas.

1 jam mereka menyiapkan namun tak kunjung selesai karena mereka selalu mendebatkan hal yang sepele.

"Udah udahhh tau ahhh gue bawa semuanya nanti kalo udh sampe sekolah gue tata lagi" ujar Gladys.

"Yaudahh ayokkk anjirrr udahhhh pake mobil gue aja nanti biar di ambil sama sopir" ajak Maysa yang terburu buru.

Maysa menyetir dengan kecepatan di atas rata rata, seakan tak peduli dengan umpatan umpatan dari para warga, sedangkan Gladys sibuk menata barang bawaan mereka.

Beberapa menit, mereka telah sampai di sekolahh namun sekolah masih sepi, dan mereka mengecek grub sekolah ternyata jam di undur menjadi 2 jam yang akan datang.

Mereka pun kesall dan memandang satu sama lain dan mereka tertawa terbahak bahak, entah mengapa walaupun hanya saling pandang mereka bisa langsung tertawa.

"Okhey mending kita cari camilan aja karena kita belum beli kemarin" ucap Maysa.

"Ogkhey impressif"





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MaysaWhere stories live. Discover now