Maysa sakit?

11 1 0
                                    

Pagi ini Maysa di antar oleh ayahnya karena mungkin ia masih trauma dengan kejadian kemarin.

Lain halnya dengan Maysa, Lio kini justru tengah terbaring di bawah selimut.

"Lioo bangun sudah siang, apa kamu tidak sekolah?" Ujar Liana, mama Lio.

"5 menit lagi mahh lagi ngantuk juga" balas Lio dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ga ada, mau 5 menit kek, 10 menit kek pokoknya harus bangun, dan mengantuk bukanlah alasan" perintah mama Lio dengan raut muka yang kesal.

"Iya iya mahh"

"Ya ampun mamah udah jam 7, gilaaa 20 menit lagi gerbang di tutup" gerutu Lio.

Mamahnya hanya geleng-geleng sendiri melihat kelakuan anaknya.

15 menit kemudian Lio pun turun dan sudah siap dengan pakaian lengkap yang siap berangkat untuk sekolah.

"Pagi mamaaa ku yang cantikk" sapa Lio.

Namun mamanya hanya berdehem.

"Eh papa nggak di sapa nih?" Ledek Irvan yang tak lain adalah papanya sendiri.

"Eh iya halooo papa ku yang ganteng kesayangannya mama" balas Lio sambil cengengesan.

"Lama amat sih bosen nunggunya" gerutu Reyza, adiknya Lio

"Yaelah sapa juga yang nyuruh nunggu, wleeee" ejek Lio sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah jangan bacot 5 menit lagi kita terlambat" ucap Reyza agak kesal dengan ulah kakaknya.

10 menit kemudian mereka beru saja sampai, untungnya satpam lagi baik dengan mereka, jadi masih ada kesempatan.

Saat Lio menyusuri lorong yang menghubungkan gedung antara jurusan Ipa dan Ips itu, ia tak sengaja bertemu dengan gadis yang tak lain adalah Maysa.

Gadis itu nampaknya sedang berjalan sendiri dan sedang memikirkan sesuatu.

"Heiii" sapa Lio.

"Eh hai lio" balas Maysa.

"Lo sakit?" Tanya Lio.

"Enggak cuma capek aja kok" balasnya lagi.

"No no no, kamu fiks sakit aku antar ke uks sekarang" bantah Lio.

Belum sempat berjalan, tiba tiba Maysa jatuh pingsan, tanpa basa-basi Lio dengan segera membawanya ke klinik takut terjadi apa apa dengan Maysa.

Lio pun menginjakkan gasnya meninggalkan area sekolah dan bergegas menuju ke klinik.

5 menit Lio menunggu Maysa keluar dari klinik, nampak sekali raut muka Lio menjadi sangat khawatir.

Entah mengapa kok gue jadi sangat khawatir dengan keadaan Maysa? Apa yang terjadi dengan gue? Apa ini yang di namakan cinta? Ah entahlah itu urusan nanti, yang terpenting sekarang adalah keadaannya Maysa. ~batin Lio.

Tak beberapa lama dokter ber name tag Clara itu pun keluar, sontak membuat Lio langsung berdiri dan menghadap ke dokter tersebut.

"Bagaimana dok kondisi teman saya?" Tanya Lio dengan perasaan khawatir.

"Pasien tidak apa apa, hanya saja mungkin dia belum makan, dan terlalu banyak pikiran sehingga dia pingsan" jelas dokter Clara.

"Baik trima kasih dok, kalau gitu saya permisi"

"Iya jangan lupa, ini resep obatnya, bisa di tebus di apotek" ujar dokter Clara.
.
.
.

Setelah Lio menebus obat yang di berikan dokter Clara di apotek depan klinik tersebut, Lio mengantar Maysa pulang, agar Maysa bisa istirahat.

🐣🐣🐣

Ke esok an harinya, Maysa sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Sasa datang". Ucap Maysa sambil menuruni tangga, dan bersiap untuk sarapan bersama orang tuanya. Sasa adalah panggilan kesayangan orang tuanya dan sahabatnya sewaktu kecil.

"Aduh maen teriak teriak aja, masih pagi juga"
Ucap bunda Maysa.

"Kamu yakin mau sekolah? Kamu kan kemarin habis pingsan, kalau kamu pingsan lagi gimana, kan kasian ngerepotin orang lain" tanya ayah lio.

"Gapapa kok yah, ini juga lagian udah sembuh kok, anak ayah kan kuat" jawab Maysa dengan tersenyum.

Mereka pun selesai memakan sarapan, lalu mengerjakan kewajiban masing masing yaitu ayah Maysa berangkat ke kantor, bunda Maysa mencuci piring, dan Maysa berangkat sekolah.

Maysa pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di sekolah, Maysa pun memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.

Gadis itu pun turun dari mobilnya, merasa ada yang memanggilnya, Masya pun berbalik ke arah sang pemanggil.

"Maysaaa"

MaysaWhere stories live. Discover now