prolog

13 5 2
                                    

Aren Aqiela Pandhita, sahabat Aleta Syakanaya yang dia tau akan selalu menjadi diksi indah dalam hidupnya, yang dia pahami akan setia selalu pada janji mereka, yang dia mengerti akan selalu bersama selamanya.

Maka ketika sergapan hati meraung, khawatir tidak lagi penting.

Ketika goresan waktu mengikis, kuat masih tertahan.

Dan ketika luka kembali mencuat, Ale hanya paham bahwa semua akan baik-baik saja jika mereka bersama.

Ale akan tetap baik dalam menjalani hidupnya yang penuh dengan anathema semesta jika Aren terus bersamanya. Tidak peduli dengan cibiran yang akan merusak angan-angan mudanya, karena dia tau Arennya akan tetap menjadi nirmala sekalipun semesta membenci eksistensinya.

Dan ketika otaknya menangkap rasa perih yang repetitif, tanpa sadar telah membangun prinsip dalam hidupnya. Menganggap segala afeksi yang diberikan hanya bualan takdir yang akan menjerumuskannya pada lubang kesakitan.

Sampai waktu menunjukkan bakatnya, menghadirkan berbagai cerita dalam permainan takdir. Memposisikan mereka pada implikasi yang eksentrik. Membiarkan kontribusi semesta menghegemoni entitas hidup mereka. Menjadikan Dama Yudha Bagaskara sebagai perantara takdir yang rumit.










ιnjυѕтιceWhere stories live. Discover now