22. Demam

4.5K 298 7
                                    

Aku melangkah masuk secara perlahan, mencari keberadaan Taehyung hyung.

Taehyung hyung membalutkan hampir seluruh tubuhnya dengan selimut putih yang tebal di ranjangnya. Tubuhnya membelakangiku serta siapa saja yang baru memasuki kamar ini.

Aku mulai melangkah mendekat ke arah Taehyung hyung kemudian berlutut tepat di samping ranjangnya, menatap lekat wajah yang menurutku terukir sempurna. Bahkan saat tertidur pun ketampanan Taehyung hyung tidak berkurang sedikit pun.

Astaga, aku bisa gila jika terus memandangi keindahan wajah Taehyung hyung.

Aku mengarahkan punggung tanganku perlahan hingga menempel ke dahi Taehyung hyung. Mencoba memeriksa suhu tubuh Taehyung hyung yang aku harap tidak begitu tinggi seperti yang diucapkan Mingyu tadi.

"Omo !" pekikku seraya menarik kembali tanganku.

Tubuh Taehyung hyung lebih panas dari biasanya.

Aku segera meraih obat-obatan yang berada di atas nakas kecil di samping ranjang Taehyung hyung untuk mengeceknya.

Aku masih ingat jumlah obat yang harus diminum Taehyung hyung selama kurang lebih 3 hari berturut-turut ini karena aku yang menerima obat-obat ini saat aku dan Taehyung hyung berada di backstage kala itu.

"Ah hyung kau benar-benar membuatku tidak tenang" aku bergumam pelan kemudian mengalihkan pandanganku menatap wajah Taehyung hyung.
"Hyung belum meminum obat hari ini"

Aku berinisiatif untuk pergi membeli makanan untuk Taehyung hyung agar ia tidak perlu turun dari ranjangnya ataupun berjalan keluar kamar untuk mendapatkan makanan.

"Aku akan kembali hyung" ujarku kemudian menyambar kunci kamar milik Taehyung hyung yang tergeletak di atas nakas dan mencari tempat makan yang berada di sekitar hotel ini.

Author POV

Jungkook melangkahkan kakinya di atas trotoar sebuah jalanan yang cukup dipadati oleh orang-orang yang berlalu lalang. Ia mengedarkan pandangannya mencari salah satu tempat makan yang menjual sup ayam.

Jungkook berlari kecil menuju kedai yang terletak tidak jauh dari hotel. Keadaan kedai terbilang cukup ramai, tapi untung saja antriannya tidak cukup panjang. Jungkook memesan 2 sup ayam dan 2 air mineral.

Jungkook berpikir bahwa lebih baik Taehyung mencerna makanan yang hangat dahulu hingga ia kembali pulih. Jungkook memesan 2 makanan karena dirinya juga belum makan siang.

"Kookie ?" merasa namanya dipanggil, Jungkook segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara tersebut.

"Um.. Jimin hyung ?" dengan kacamata hitam serta jaket yang tengah dikenakan laki-laki di depannya kini, membuat Jungkook sedikit ragu untuk mengenali seseorang yang memanggilnya.

Anggukan kecil dilakukan oleh Jimin.
"Sedang apa hyung disini ?"

"Hanya makan siang, kau ? Apa yang kau lakukan disini ?"

"Aku juga"

"Kalau begitu ayo kita makan siang bersama"

Jungkook menggeleng pelan sembari menerima makanannya yang telah ia pesan tadi.
"Aku membawanya untuk Tae hyung" ujar Jungkook seraya tersenyum manis.

"Kenapa ?"

"Ia sedang sakit hyung, jadi aku membelikan makanan dan membawakan untuknya saja"

Jimin terdiam sejenak, kemudian tersenyum yang terlihat sangat menawan.

"Aku harus segera pergi hyung, selamat makan siang" setelah mendapat anggukan kepala dari Jimin, Jungkook pun segera berlari kecil menuju keluar kedai untuk kembali ke hotel.

Me AmaOn viuen les histories. Descobreix ara