10. Laki-laki Jalang

5.5K 392 1
                                    

Kim Namjoon POV

Sungguh, Kookie adalah laki-laki yang sangat kuat. Ia memilih keputusan yang pasti dihindari oleh orang lain jika berada di posisinya saat ini. Mendengar segala penjelasannya tadi, sedikit menggetarkan hatiku.

Sampai seperti itukah Kookie mencintai Taehyung ? Sebesar itukah cintanya pada laki-laki alien itu ?

Sejujurnya aku tahu bahwa sedari tadi Kookie menahan tangisnya, suaranya terdengar bergetar saat sedang berbicara.

Tae, kau sangat beruntung dicintai seorang laki-laki berhati malaikat seperti Kookie. Ia teramat mencintaimu, Tae. Sungguh, aku sangat kasihan padanya, melihatnya akan terus tersakiti karena dirimu dan Irene noona.

Kookie, kau laki-laki yang sangat kuat. Aku salut padamu. Jika aku menunjukkan rasa kasihanku ini padamu, pasti kau akan marah hahaha. Seharusnya Taehyung sangat bahagia dicintai oleh laki-laki manis sepertimu.

Setelah mengantar Kookie ke kampusnya, aku segera menuju ke dorm BTS yang merupakan tujuan awalku.

Gedung ini memang menyediakan kamar-kamar yang memang disediakan oleh pihak management jika ingin bermalam disini, mengingat kegiatan member BTS yang cukup padat yang terkadang mengharuskan kami bekerja hingga larut malam atau bahkan hingga pagi hari. Tidak hanya itu tetapi juga ada ruang rias, ruang rekaman, ruang latihan, ruang meeting, dan lain-lain.

"Annyeong yeorobun.." sapaku saat memasuki ruangan berkumpul kami yang kemudian memberikan tos singkat pada Jimin dan Seokjin hyung.

Tunggu, dimana Seokie dan TaeTae ?

"Dimana Seokie dan TaeTae ?" tanyaku seraya mendudukkan diriku tepat di samping Jimin yang sedang bermain dengan MacBook di pangkuannya.

"Hosoekie pergi belanja sedangkan Taehyung dengan Irene pergi keluar tapi aku tidak tahu pergi kemana" jawab Seokjin hyung yang sedang memakan ramen seraya bermain ponselnya.

Klek..

Pintu ruangan yang tiba-tiba saja terbuka berhasil membuatku dan Seokjin hyung menoleh kearah pintu tersebut sedangkan Jimin tetap memfokuskan diri pada macbooknya. Wanita berambut hitam panjang dengan laki-laki berkulit tan itu memasuki ruangan dengan tautan kedua tangan mereka yang mengayun diantaranya.

"Hai hyung !" Taehyung segera menghampiriku dan diikuti oleh wanita yang berstatus kekasihnya itu.

"Hai Tae !" balasku sembari tersenyum simpul ke arahnya.

Entahlah jika aku melihat Taehyung dan Irene noona seperti ini, mengingatkanku pada Kookie. Ah aku sangat kasihan padanya.

Taehyung dan Irene noona mengambil tempat duduk di sebelahku. Aku menyibukkan diri dengan bermain ponsel genggamku. Jimin dan Seokjin hyung kini memutuskan untuk bermain PlayStation. Taehyung dan Irene noona hanya mengobrol biasa layaknya sepasang kekasih.

Tapi, ini aneh.

Taehyung terlihat hanya diam saja dan membiarkan Irene noona berbicara tanpa hentinya, hanya sekata dua kata yang ia lontarkan saat Irene noona mengajaknya berbicara. Pandangannya pun kosong entah memikirkan apa.

"Tae ? Kau baik-baik saja ?" bisikku seraya menyikut pelan lengannya saat Irene noona sedang fokus dengan ponsel genggamnya.

Taehyung terkesiap dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Um.. iya, aku tidak tahu hyung" Taehyung hanya menatapku singkat lalu mengedikkan bahunya.

"Apa yang sedang kau pikirkan ?"

Taehyung terdiam sejenak.
"Aku merasa tidak nyaman dengan sesuatu"

"Apa itu ?"

"Sungguh aku tidak tahu hyung" Taehyung memejamkan matanya sejenak seraya menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya, kemudian Irene noona kembali mengajaknya berbicara yang membuat Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu.

Me AmaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz