CHAPTER 13 : Masa Lalu Eli & Bradley

204 23 1
                                    

¤Di kantin asrama

Kantin asrama ini tidak jauh berbeda dengan yang di sekolah tapi disini ruangan hanya sedikit lebih kecil saja dari pada yang disekolah, mungkin karena disini hanya untuk para siswa siswi asrama saja jadi tidak terlalu dipikirin luas atau nggaknya.

"Oyy Alex sini!!!" teriak seseorang yang memanggilku dari meja yang ada dipinggir jendela.

Rupanya mereka semua sudah berkumpul dan sepertinya hanya aku yang telat.

"Lama banget sih Chibi kita udah nungguin dari tadi, ini mah kaya kita mau nyambut kamu aja, huu." tegur Lunna kepadaku.

"Ya maaf lah aku juga tadi ada urusan, dan juga jangan panggil aku Chibi!!! Dasar Wanita Barbar."

"Haa!!!!!" teriak Lunna yang sepertinya ingin memulai perdebatan.

"Oy oy udah dong kita disini kan buat penyambutan Syahara bukan buat adu bacot." ucap Salim melerai kita berdua.

"Lihat Syahara, Dia dari tadi diem aja kan, kalian contoh dia dong." ucap Salim sambil menunjuk Syahara yang duduk di dekat jendela dengan muka yang seperti biasa.

"Anu Salim....Tapi kan si Syahara emang dari sana nya begitu kan." kataku membalas perkataan Salim.

"O-oh i-iya tentu saja aku tahu lah, aku hanya mencoba mencairkan suasana saja." kata Salim menahan malu dimukanya.

"Bilang aja kamu lupa tentang sifat Syahara, fufufu." kata Lunna sambil mencoba menahan tawa.

"Udah udah teman teman, malam ini kan harusnya malam yang membahagiakan bagi kita, karena kita kedatangan teman baru, jadi kita harus saling akrab satu sama lain ya," kata Eli.

"Benar kata Eli, mari kita rayakan. Dan juga apakah ada yang ingin kamu katakan gak Syahara?" kata Lunna tapi Syahara tidak langsung merespon apa yang di katakan Lunna.

"Hmm, aku gak begitu mengerti tapi ini sepertinya menarik, jadi aku ikut saja." kata Syahara dengan datarnya.

"Syahara, sekali kali kamu coba tersenyum dong biar kita tahu kalau kamu itu bisa memiliki ekspresi lain." kataku pada Syahara.

"Senyum? Seperti ini kah?" kata Syahara sambil mencoba tersenyum.

"Oy oy Alex dia senyum atau malah bikin orang takut sih, kok kaku amat senyumnya?" bisik Salim kepadaku.

"H-ahaha" aku mencoba menenangkan pikiranku, karena kupikir dia bisa tersenyum dengan biasa tapi malah sebaliknya.

"Ouh iya sebaiknya kita pesen makanan dulu deh buat ngrayainnya." kata Eli pada kita semua.

Lunna berdiri kemudian dia menatapku sambil tersenyum menyebalkan. "Setuju!! Tapi nanti biar si Alex yang bayar."

"HAH!!! Kok aku sih!" teriakku

"Ya sekali kali mah traktir kita dong dan juga tadi soalnya kamu telat sih, yang telat harus traktir." kata Lunna dengan nada sombongnya.

"Huff,, ya sudah deh aku traktir tapi yang murah aja, soalnya kondisi keuanganku parah sekali." kataku sambil mengecek isi dompetku.

"Makasih ya Alex." ucap Eli kepadaku.

"Haha gak papa kok lagian aku juga telat sih kesininya jadi aku aja yang traktir." ucapku sambil menggaruk kepalaku.

Kami pun akhirnya merayakan penyambutan Syahara dan makan bersama.

¤Setelah Makan

"Uwahh kenyang aku, thanks ya lex udah traktir hahaha." ucap Salim menepuk bahuku.

The Legendary Of MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang