CHAPTER 10 : MEMBER BARU?

222 26 1
                                    

¤Di Kelas

"Semuanya mungkin di antara kalian sudah ada yang tahu bahwa kegiatan turnamen Sihir buat para siswa baru akan dimulai minggu depan, jadi persiapkan diri kalian ya." kata Pak Rafael memberikan pengumuman

"Ternyata lebih cepat dari dugaanku." kata Salim yang baru bangun dari tidurnya dikelas.

"Benar juga." Aku menatap Salim yang baru bangun itu, " ngomong-ngomong kenapa kamu setiap pelajaran selalu tidur terus?" tanyaku heran.

Salim menatapku balik, " Kamu ini tidak mengerti dengan nikmatnya tidur saat jam pelajaran ya, Lex."

"Dan kamu juga pernah tidur saat jam pelajaran juga kan!"

"Ya itu mah kebetulan aja aku lagi ngantuk, jadi itu mah gak dihitung lah." kataku membalas perkataan Salim.

Salim hanya menatapku dengan tatapan pasrah. "Lex, tinggi badanmu bera--

"Ouh iya semuanya!! Sepertinya sistem awal untuk memasuki Turnamen Sihir, kalian harus menbuat party yang terdiri dari 5 orang jadi sekarang kalian pilih party kalian sendiri dan bertemanlah dengan baik ,Oke.
Kalau begitu bapak pergi dulu ya." ucap Pak Rafael kemudian dia pergi meninggalkan kelas.

"Eh, tadi kamu mau ngomong apa, Salim?" tanyaku yang sepertinya tadi mendengar Salim ingin bicara sesuatu.

"N-nggak, nggak jadi." kata Salim kemudian mengalihkan pandangannya.

Suasana dikelas pun mulai riuh karena setiap orang disini ingin membuat sebuah party, khususnya banyak yang ingin satu party dengan Elizabeth.

"Tuan putri ayo kita buat party."

"Jangan Tuan Putri lebih baik kamu dengank-"

"Apa sih kamu ya, Tuan putri lebih baik dengan aku lah."

"Kamu siapa sih, Tuan Putri Eli ya harusnya dengan aku."

Lunna menggebrak meja dan semua pandangan tertuju padanya, " KALIAN BISA DIEM GAK? ELI TIDAK BISA BERGABUNG DENGAN KALIAN. DIA SUDAH MEMPUNYAI PARTY SENDIRI."

Seluruh murid pun terlihat ketakutan melihat Lunna yang seperti ingin memakan orang, kemudian mereka semua pun pergi menjauh dari Lunna.

"Wah Barbarnya mulai keluar tuh." bisikku pada Salim.

"Iya ya, cewe kalo marah emang serem ya Lex, hati-hati makanya kalo urusan dengan Cewe." bisik Salim kepadaku juga.

"Kalian berdua!!!!! Coba kalian katakan apa yang kalian bicarakan sebenarnya di depanku." bentak Lunna sambil menatapku dan Salim dengan tatapan tajam.

"Salim, sebaiknya kita kabur aja sebelum terjadi bencana yang besar."

Salim mengangguk, "Iya kamu betul Lex."

Kami pun berlari keluar kelas dengan membawa Void yang kebetulan lagi tidur.

"Oyy jangan kabur kalian!!!!" teriak Lunna

Alex's POV End

Lunna's POV

"Dan juga kalian semua sebaiknya bubar karena Eli udah punya Party sendiri." Kataku pada semua murid yang masih mengerumuni Eli.

Dan akhirnya semua murid yang mengerumuni aku dan Eli pun pergi walau ada dari mereka melihatku dengan tatapan tidak menyenangkan, tapi demi melindungi Eli aku akan melakukan apapun.

"Udah udah Lunna kamu jangan berlebihan gitu dongz aku juga bisa menolak mereka sendiri kok," ucap Eli.

"Tapi kan kamu tadi kaya keganggu gitu jadi aku reflek.".

Eli tersenyum padaku. "Kamu memang orang yang baik Lunna. Aku senang punya teman seperti kamu Lunna."

"Eliiiii." aku pun memeluk Eli sangat erat.

Mungkin hanya ini yang bisa aku berikan pada Eli, sejujurnya aku juga kalau dulu tidak bertemu Eli aku juga gak tau harus bagaimana sekarang. Tapi Eli sekarang sudah berubah setelah bertemu dengan Alex, tapi ini mungkin berita bagus untuk Eli kedepannya.
Dulu Eli orangnya selalu murung, mungkin itu karena faktor dari keluarganya yang selalu mengucilkan Eli makanya dia tumbuh dengan tanpa kasih sayang keluarga tapi dia selalu menyembunyikan kesedihannya didepan orang lain, Ya aku selalu tahu kalau Eli sedang dalam masalah karena aku sudah tahu sejak masih kecil bahwa Eli selalu ternsenyum dengan wajah yang sedih ketika dia punya masalah.
Sepertinya Eli beruntung sekali karena dia sudah bertemu dengan si Chibi Alex.

Lunna's POV End

Alex's POV

¤Di Atap Sekolah

"Huff, sepertinya kita selamat dari Wanita Barbar itu." kataku mencoba mengatur Nafas.

"Hahaha iya kita beruntung sekali." ucap Salim dengan tertawa lepas.

Kami pun disini akhirnya hanya tertawa bersama saja.

"Ouh iya ngomong-ngomong soal Party, kira kira apakah Eli dan Lunna bakal mau satu party dengan kita?" tanya Salim padaku.

"Tentu saja, aku jamin itu. Kalau Eli dan Lunna tidak mau akan aku paksa mereka." ucapku sembari melihat pemandangan dari atap sekolah.

"Uaahh ternyata kamu sadis juga ya." ucap Salim geleng-geleng kepala.

"Hahahaha."

"Ngomong-ngomong kata pak kacamata kan party kita harus mempunyai 5 orang anggota, jadi kita kekurangan 1 orang dong? Nanti gimana?" tanya Salim.

Aku juga baru ingat kalau kita kekurangan anggota, "Iya ya betul juga apa katamu. Kita harus mencari anggota lagi."

Bruak!!!!!

Suara pintu atap sekolah yang tiba tiba dibanting.

"Rupanya kalian disini ya!!!" terdengar suara yang Familiar dari balik pintu itu.

"Uwah suara ini kan, jangan-jangan..." kataku mencoba menengok kebelakang.

"Wanita Barbar!!!" teriak ku dan Salim dengan bersamaan.

"Siapa yang kau bilang WANITA BARBAR Hah, Chibi dan Preman sialan!!!!!!!" teriak Lunna menghampiri kami dan memukul kita berdua.

"Aw sakit tau, kamu benar benar Wanita Barbar, kekuatanya pun bener bener gila. Bisa benjol nih kepala." kataku memegang kepalaku yang habis dipukul Lunna.

"Ouh kalau begitu ditambah satu benjol lagi gak papa kan?" ucap Lunna dengan senyum mengerikan.

"Cukup Lunna, kasihan Alex dan Salim sampe benjol begitu." kata Eli yang ada di belakang Lunna.

"Akhirnya ada dewi yang datang unuk menyelamatkan kami dari siksa wanita ogre ini." pikirku dan Salim senang karena ada Eli yang mencoba menghentikan Lunna.

"Elii Tolong kami dari wanita  arbar ini..."

Duakk!!!

Lunna pun memukul kepalaku lagi.

"Lex, kamu gak pernah belajar ya. Kalo aku gak mau dipukul seperti itu lagi."

"Ja-jadi Kalian kenapa kesini?" tanya Salim pada Eli dan Lunna.

"Ouh iya sampai lupa kalau ada urusan, jadi  party kita kan ada 4 orang kan, otomatis kita kekurangan 1 anggota lagi, nah kebetulan kita dapat anggota party yang satunya." jelas Lunna pada kita.

Aku melihat Salim dan begitu juga Salim. Sepertinya aku tidak usah khawatir kalau Lunna dan Eli tidak ingin 1 party dengan kami.

"Jadi mana si anggota ke lima kita?" tanyaku yang sembari bangun dari lantai karena habis dipukul.

"Heyy kamu coba keluar tunjukan wajahmu pada mereka berdua." teriak Lunna kepada seseorang yang berada di balik pintu.

Kemudian seseorang pun keluar dari balik pintu tersebut dan ternyata......

To be contiued

Kira kira siapa ya yang akan menjadi anggota kelima dari partynya si Alex CS?

Masih penasaran ya, simak terus yaa😂😂

The Legendary Of MagicianWo Geschichten leben. Entdecke jetzt