MoonStar_11

5 1 0
                                    

Setelah kejadian tadi Bulan tidak keluar kamar, kemarahan nya terhadap cowok yang sangat kepedean itu membuat mood Bulan sangat jatuh, ketidaksukaannya terhadap Bintang semakin tinggi ketika tahu ternyata sifat cowok itu sangat lah buruk.

Yah, mengingat bagaimana Bintang yang slalu mengagung-agungkan paras nya yang pas-pas an itu, menurut Bulan sangat lah keterlaluan. Dia bukan seorang artis terkenal, dan juga bukan seorang atlet. Lalu apa yang harus di banggakan terhadap diri Bintang? Otak nya aja seperti tong kosong. Pikir Bulan.

Bulan meneguk sebotol air, ia sangat kehausan sekarang, perang dingin nya dengan Bintang membuat tenggorakan nya sangat kering.

" Dasar muka kayak marmut, kayak Babi, kayak tikus." Umpat nya setelah selesai meminum sebotol air putih.

Bulan menyeka mulut nya, pikiran nya terus memanas ketika memikirkan Bintang. Bukan karena ia menyukai nya tapi sangat sangat sangat membenci nya.

Ruangan itu sangat lah gelap, karna memang saat ini sudah malam dan para leluhur rumah sudah tertidur semua, lampu rumah juga sudah di matikan. Bulan memang tidak bisa tidur dan ia juga merasa haus. Ia memutus kan untuk melangkah pergi dari dapur karna memang tenggorakan nya sudah tidak kering lagi. Namun langkah nya terhenti ketika ia mendengar sesuatu di arah sofa.

Sebenar nya Bulan sedikit takut, namun rasa penasaran nya menguasi diri nya. Bulan sangat bersyukur ketika ia menyadari membawa ponsel. Ia mengaktifkan sebuah senter di ponsel nya dan berjalan ke arah suara yang terdengar seperti kucing perang.

" Tenang Bulan, itu hanya seseorang." Batin nya.

Senter nya menyala dengan terang, dan Bulan meyakinkan diri nya sendiri supaya tidak takut.

Setelah lampu nya menyorot ke arah sofa, Bulan menyipitkan mata nya dan melihat dengan jelas ada sebuah kaki yang menjulur. Ia sudah tenang karna yang di pikirkan memang benar, ternyata seseorang yang tertidur di sofa.

Namun rasa penasaran nya tidak cukup sampai disitu, ia kembali berjalan perlahan-lahan untuk mendekati seseorang yang tertidur lelap itu, ia semakin dekat senter nya juga mengarahkan ke arah wajah seseorang itu.

Sedetik kemudian Bulan sangat lah terkejut dan melempar ponsel nya ke sembarang tempat.

" AAGGGHHHHHHHHHHHHHHH, HANTUUUUUU, HANTUUUU.... TOLONGGG ADA HANTUUU!!"

Bintang segera berdiri, sangat terkejut dan refleks memeluk tubuh Bulan, karna memang ia sangat takut terhadap hantu apalagi yang nama nya mbk wewegombel.

" Dimana hantu?! dimana hantu nya!!?" Seru Bintang yang menempel erat di tubuh Bulan.

Tubuh Bulan seketika menegang, dan di saat itu pula lampu rumah itu menyala.

" Ada apa?" Tanya Ayah Bintang yang sama terkejut nya dengan teriakan Bulan.

" Ada hantu Ayahpapa!" balas Bintang dengan tubuh nya yang memeluk Bulan, ia masih belum sadar.

Semua penghuni rumah berbondong-bondong keluar kamar, karna teriakan Bulan yang membangunkan nya.

Mereka semua, melongo. Menatap Bulan dan Bintang yang saling berpelukan. ralat, hanya Bintang  yang memeluk Bulan.

" Le, dak ilok meluk-meluk koyok ngono, duduk muhrim." Kata Nenek nya pada Bintang.

" hah."

Bintang merasa cengo, dan ia seketika sadar atas perkataan nenek nya itu.

Begitupun Bulan, yang segera  menghempaskan tubuh Bintang, sehingga Bintang terjatuh di atas sofa.

" Apaan si lo, meluk-meluk gue.!!" Seru Bulan dengan bersungut-sungut.

" Gue reflek aja tadi, kaget gue." balas Bintang

" Kalian kenapa sih, malem-malem bikin ribut aja" kata Mama Intan.

" Ada hantu tadi mamanda." jawab Bintang

Arga menguap dengan lebar. " Hwaaaa, kalian ganggu orang tidur aja sih. Kalau mau pacaran kira-kira dong, ini kan udah malem." ucap Arga dengan menggaruk rambut nya lalu kembali berjalan ke kamar nya, ia sudah tidak kuat lagi untuk membuka mata.

" Enak aja, siapa juga yang mau pacaran sama cewek jutek kayak dia!" jawab Bintang

" Sudah jangan bertengkar lagi, udah malem ini." sela Mama Intan.

" Lagian gak ada hantu kok Bul." Sahut Julia yang sama dengan raut muka bantal nya.

Mia mengangguk lemah," Hayati mau dong di peluk sama oppa Bintang." Ngigaunya.

" Lagian lo sih pakek teriak-teriak segala."  Kata Bintang pada Bulan

" kok gue sih, lo tuh yang aneh malem-malem pakek masker gak jelas,"

" Yah terserah gue lah."

Bulan dan Bintang saling berhadapan, menatap tajam satu sama lain. Terlihat sekali merekà sangat bermusuhan.

" Terserah wes, kalian mau bertengkar silahkan. Tapi jangan ganggu orang malam-malam." ujar Ayah Bintang dan segera masuk kedalam kamar nya dan di ikuti istri nya.

Begitupun juga Nenek, Mia dan Julia mereka memasuki kamar  masing-masing. Karna percuma juga mereka merelai pertengkaran Bulan dan Bintang yang gak ada habis nya.

" Loh, loh kok pada kabur sih. Gak ada yang mau nasehatin kita berdua." Kata Bintang

" Lo tuh yang seharus nya di nasehatin bukan gue, dasar Muka marmut lo." Cibir Bulan dan langsung melangkah meninggalkan Bintang.

Bintang berdecak kesal melihat Bulan. " Dasar cewek jutek, awas aja lo." Ancam Bintang

" Yah jatuh deh masker gue, gara-gara cewek jutek itu." Lanjut Bintang yang menatap miris masker nya tergeletak di lantai.

Dan Bintang tidak sengaja melihat sebuah benda.

Apa itu. Batin nya

Ia mengambil nya, dan membolak balikan benda itu. " Ponsel siapa ini?" bisik nya.

Ia membuka ponsel itu di tangan nya, matanya melebar sempurna, terbesit senyum licik di wajah nya sekarang.

" Kesempatan gue ni.."

****

Sedikit aja yah part ini, karna memang author nya lagi ngantuk berat.😥😥😥

Terimakasih, jangan lupa Vote and komen yah

Follow ig: @holisainia1


Moon StarWhere stories live. Discover now