" LO NGAPAIN ADA DISINI ANJIR..."
Bagaimana tidak terkejut, jika Bintang yang saat ini melihat Arga yang tengah memakai masker nya dan terlentang santai di sofa ruang tamu.
" Wahh Arga putra sarinem, makek masker gue lagi." ulang nya lagi sambil mencopot masker yang di pakai Arga secara paksa.
" Lo pelit amat sih, gue cuma minta satu." kata Arga yang tidak terima.
" Lo dapet dari mana masker gue, gak ridho gue kalau masker gue di bagi ke lo."
" Wah bener-bener pelit lo, kena adzab kubur baru tau rasa lo." cibir Arga
" Kagak peduli gue, pokok nya lo dapet darimana masker gue?" Bintang terus saja mempertanyakan masker nya, itu benda adalah kesayangan Bintang melebih apapun itu. Tidak ada yang berani mengambil nya di kamar Bintang.
" Astagfirallahaladzim, gue cuma minta satu masker, kayak udah ngerebut istri orang aja gue." sahut Arga tanda dosa.
" Gak peduli gue, cepetan bilang siapa yang ngasih lo masker gue." Bintang kembali bersungut-sungut.
" Adik lo tuh, gue dateng tiba-tiba di kasih Masker. ya udah gue pakek lah, kan mubazir bin kalau di buang." Jelas nya.
" Cinta maksud lo."
Arga mengkerutkan kening nya dalam. " Iya lah, emang adik lo ada berapa?" Arga kembali bertanya.
" Dasar bocah, awas aja yah nanti gue colong buku EXO nya, biar tau rasa." Desis nya
Bintang memang sedang perang dunia dengan cinta, gara-gara Bintang meminjam buku EXO nya tidak bilang-bilang. dan mungkin saja, saat ini Cinta lagi balas dendam kepada nya, Pikir bintang.
" Lo gak siap-siap.?" Tanya Arga
Bintang menoleh dan menatap Arga, ia mengkerutkan kening nya dalam melihat Arga dari atas ke bawah, Arga saat ini berpenampilan rapi dengan celaja jins dan juga hem berwarna merah, apalagi rambut nya yang sangat tertata rapi. dan sekarang Arga mengalungkan kamera DSLR nya di leher nya.
Tentu saja membuat Bintang bingung. " Lo, mau kemana rapi banget?"
Arga menoleh menatap Bintang juga Bingung. " Lah, gue kan mau liburan sama lo."
" Apa." Bintang melongo dengan bulu mata nya yang berkedip-kedip.
" Emang Mama lo gak ngasih tau."
Bintang menggeleng tidak mengerti.
Arga tersenyum kemenangan dengan memperlihat kan sederet gigi putih nya, jelas sekali wajah nya kini berseri-seri.
" Gue di ajak sama Mama lo buat liburan bareng." ujar Arga membuat Bintang semakin kebingungan.
Tanpa sengaja Bintang menoleh ke arah samping nya Arga dan melihat sebuah koper disana. " Itu koper punya siapa?" tunjuk Bintang ke arah koper yang berwarna hitam itu.
" Punya gue lah." sahut Arga dengan bangga.
" Gue gak pernah ngajak lo liburan."
" Lah kan gue tadi bilang. Nyokap lo yang ngajak gue."
Bintang merasa ada yang janggal, tentu saja mama nya tidak akan mengajak Arga tanpa ada alasan yang jelas. " MAMANDAA...." tiba-tiba Bintang teriak membuat Arga terkejut.
Begitupun Mama nya yang saat ini sedang memakai gincu. " Apa Bintang kenapa teriak-teriak gitu. Lihat mama pakek lipstik sampek belepotan gini." Jawab Mama nya dengan berteriak di atas tangga sambil membawa lipstik nya.
Terlihat sekali saat ini Mama nya sedang sibuk mempersiapkan diri untuk keberangkatan nya ke lumajang ke tempat Nenek nya Bintang.
" Mama ngajak Arga putra sarinem?" tanya Bintang memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Star
Teen FictionDia, bukanlah seorang bad boy di sekolah nya, dan juga bukan tipikal orang yang mudah mengenal dan mencari masalah sama seseorang. Dia juga bukan siswa terpintar di sekolah nya, malah sebalik nya. dia juga tidak jago dalam hal olahraga karna ia tida...
