MoonStar_02

22 1 0
                                    


Harus di akui, pagi ini Bulan merasa sangat risih dengan deringan telfon yang terus berbunyi. Dia mencoba mengulingkan badan nya ke kanan dan ke kiri dan menutupi telinga nya dengan erat, berharap ia tidak mendengar apapun, dan melanjutkan tidur nya kembali.

Namun  mata nya sudah tidak berfungsi untuk menutup rapat. Bulan menguap pelan, dan mencoba posisi duduk, lalu meregangkan tangan nya. Seperti nya ia sudah siap menyambut matahari pagi.

Bulan meraih ponsel nya di meja dekat kasur. Ia mendesah pelan ternyata yang mengganggu tidur nya adalah sebuah alarm yang ia setel tadi malam sebelum tidur. Mata nya menyipit tatkala sebuah pesan masuk dalam ponsel nya.

Jaka: selamat pagi Rembulan, berangkat bareng yuk. Aku jemput yah.

Bulan mendesah kasar, setelah membaca pesan dari jaka, teman satu sekolah nya yang slalu ngejar2 Bulan. Lalu Bulan mengecek satu-satu pesan yang ia terima, ia kembali menerima sebuah chat dari seseorang.

Bayu: Pagi Bulan, gimana tadi malem tidur nya nyenyak gak.

Bulan kembali mendesis pelan, mengetahui mereka berdua slalu saja berusaha mendekati Bulan.

Bukan salah Bulan jika mereka berdua memperebutkan nya, tapi salahkan mereka berdua yang terlalu di ambil hati karna sikap Bulan.

Ya, mungkin saja Bulan keterlaluan dalam hal ini. Ia slalu tersenyum setiap cowok yang menyapa nya, dan ia slalu ramah kepada setiap orang yang di temui nya. Tapi apa salah nya? Bulan hanya ingin di kenal sebagai salah satu cewek tersopan seantero sekolah.

Dan selamat, karna Bulan sudah sukses membuat seantero sekolah mengenal nya dan bahkan sudah mendapat julukan cewek tercantik di sekolah.

" Bul, cepat siap-siap nanti terlambat loh." Ucap mama Bulan di balik pintu kamar Bulan.

Bulan terkesiap dan memyahut nya dengan cepat. " iya ma."

" Mama tunggu di bawah, jangan lama-lama yah."

" Iyah ma." Bulan segera turun dari ranjang nya lalu bersiap untuk berangkat ke sekolah. Tanpa membalas semua chat yang masuk di ponsel nya.

Setelah menunggu hampir setengah jam, akhir nya Bulan turun kebawah menghampiri mama nya yang sudah cantik dengan kemeja kantor nya.

" Mama, nganterin Bulan sekolah dulu?" Tanya Bulan sambil duduk di kursi meja makan.

" Iyah, tapi makan dulu ya?" Jawab mama nya sambil mengolesi selai roti nya.

Bulan mengangguk paham. Tersenyum tipis sambil menerima roti buatan mama nya. " Terimakasih" ujar nya

" Nilai kamu bagus Bul, kamu peringkat lagi yah?" Kata Mama rima bangga

Bulan mengedikan bahu nya." Gak tau, Bulan gak ngelihat." Jawab nya sambil mengunyah roti.

Mama nya mendesah kasar karna merasa sangat bersalah. " Maafin mama, karna mama gak bisa ngambil rapot kamu kemarin." Sesal nya

" Gak papa, aku tau mama sibuk, lagian kemarin mama nya julia yang ngambilin."

" Kamu gak marah kan." Kata Mama rima berhati-hati

Bulan menggeleng dan tersenyum tipis. " Enggak ma, kan udah biasa. Jadi gak perlu khawatir Bulan marah." Balas Bulan dengan enteng, Memang benar dari ia masih kelas 1 SMP mama nya gak ada waktu untuk mengurus hal-hal seperti itu.

Mama rima mendesah pasrah, karna yang di katakan Bulan memang benar, bahkan dia tidak ingat kapan terakhir ia menjemput nya di sekolah.

***

Moon StarWhere stories live. Discover now