MoonStar_08

12 2 1
                                    

" NENEK MOYANG, BABANG CHANYEOL DATANG.." teriak Bintang sambil melentangkan kedua lengan nya. Ia kini sudah berada di depan pintu rumah Nenek nya.

Perjalanan mereka memang sangat jauh, membutuhkan waktu sekitar 5 jam an untuk mencapai Lumajang, tempat kelahiran Ayah nya Bintang.

Wanita tua yang kini duduk di kursi roda nya tersenyum lembut, sangat jelas jika dirinya sangat menantikan kehadiran cucu-cucu nya.

" Bintang." Kata nya lemah.

" Nenek Moyang.." Bintang segera memeluk Nenek nya sangat erat.

" Bu." Mama intan segera menyapa dan bersalaman dengan mencium kedua tangan mama mertua nya.

" Bintang saliman dulu." Tegur Mama intan.

Bintang segera melepaskan pelukan nya dan mencium tangan Nenek nya yang rapuh.

" Cinta mana?" Tanya Nenek nya

" Nenek." Cinta langsung menyapa dan juga mencium tangan Nenek nya, karna itu sudah adab sopan santun menghormati orang yang lebih tua.

" Bu, ini teman-teman sekolah nya Bintang." ucap Mama Intan memperkenalkan.

Arga mengulum senyum, langsung memperkenalkan diri." Halo Nek, nama saya Arga putra..

" Putra Sarinem Nek." sela Bintang

" Oh nama Mama kamu Sarinem." balas Nenek Bintang pada Arga

Arga menggeleng dengan keras, " Bukan Nek!" seru nya. Sudah pasti jika Arga menolak dengan keras sebutan itu, Nama mama nya bagaikan warna pelangi yang indah setelah hujan deras membasahi bumi.

" Nama Mama saya, Sarniti ademsari nek." balas Arga dengan bangga dengan tersyum sangat lebar. " Bagus kan Nek." Lanjut nya.

Sedetik, dua detik, mereka yang mendengar hanya bisa melongo.

Sampai kemudian suara tawa mereka membahana sampai penjuru rumah, termasuk Bulan yang menyungingkan senyuman nya.

" Hahahaha, Anjir gak sia-sia gue namain lo putra sarinem." Kata Bintang yang memegang perut nya karna tertawa terlalu keras.

" Kok pada ketawa sih, lucu yah?" Arga kebingungan.

" Udah-udah jangan ketawa lagi, kasihan Arga." kata Mama intan

" Ya udah, kenalan nya biar di dalem aja, kalian masuk dulu. Pasti capek kan dari perjalanan jauh." sambung Mama nya.

Mereka semua, segera berjalan masuk kedalam rumah. Namun Bulan sedikit ragu.

" Ada apa Bulan?" Tanya Mama Intan.

Bulan menggeleng, lalu berjalan masuk dalam rumah. Karna merasa eggan untuk menjawab pertanyaan Mama Intan.

" Tuh cewek memang jutek Mamanda, Bintang gak suka." Sahut Bintang yang saat ini membawa barang-barang dari mobil.

" Huss, dak boleh ngomong gitu, pokok nya kamu harus inget, kamu harus jagain Bulan selama dia ada disini." Titah Mama Intan.

" Kenapa harus Bintang sih?" Bintang berdecak kesal.

" Kalau kamu gak mau, Masker kamu..

" Iyah iyah terserah Mamanda aja, yang penting Mamanda beliin Bintang masker." Potong Bintang,  menghembuskan nafas nya kesal.

" Nah gitu, pinter anak nya Mamanda." Jawab Mama Intan langsung berjalan masuk dalam rumah.

Mata Bulan menelusuŕi setiap sudut rumah Nenek nya Bintang yang sederhana namun terkesan mewah. Ia  menemukan berbagai barang-barang yang antik, seperti Gramaphone (pemutar piringan hitam), dan juga berbagai lukisan dan guci yang bernuansa Vintage. Suasana nya juga begitu sejuk dan nyaman, berbeda sekali dengan suasana di jakarta.

Moon StarWhere stories live. Discover now