03| Balas Dendam

548 306 150
                                    

✳ ✳ ✳

Lapangan basket di HSA sudah di penuhi oleh siswa-siswi yang akan menyaksikan lomba basket antara SMA High School Academy melawan SMA Angkasa.

Lomba kali ini, Mei terpaksa harus merelakan untuk tidak melakukan aksi mengintip nya di depan ruang ganti.

Kini ia sedang berada di warung depan sekolah, bertujuan membeli garam dan juga air mineral.

Gadis itu berencana akan menyampurkan air mineral itu dengan sebungkus garam sekaligus, untuk membalas perlakuan Cio terhadapnya tadi pagi.

Mei tersenyum jahil, "Rasain lo Sacimol, gue balas," gumam nya semangat masih sibuk menuangkan garam itu ke dalam botol.

Nesya melotot melihat apa yang sahabat absurd nya lakukan, "Gila lo Mei, seriusan sekaligus sebungkus."

Mei mengangguk membenarkan, "Pasti dong, kita liat ekspresi si Sacimol nanti, hahaha." Mei tertawa jahat.

Keisha yang melihat itu hanya menggeleng, "Kenapa Kei bisa temenan sama Mei sih," ringis Kei yang langsung membuat Mei menatap nya tajam.

"Apa lo bilang?"

Kei menyengir polos, "Hehe nggak ko, Kei lagi ngapalin belanjaan yang di suruh mami aja."

Mei memicing, "Udah nih, yok ke dalem." Mereka bertiga pun kembali memasuki area sekolah.

✳ ✳ ✳

"Udah rame aja," ujar Mei yang langsung memilih duduk di pinggir lapangan indoor.

Sedangkan tim lawan sudah masuk ke dalam lapangan indoor, menunggu tim HSA masuk sembari melakukan pemanasan.

Terlihat tim HSA yang di pimpin Sacio mulai memasuki area lapangan, di sambut dengan teriakan siswi SMA HSA juga siswi SMA Angkasa.

Mereka semakin histeris kala melihat Sacio mengangkat ujung seragam basket nya untuk mengelap wajah nya yang membuat perut sispack nya terlihat jelas.

Ka Cio! Hua perut nya peluk-able!

Pacar gue makin ganteng!

Cio! Calon suami gue ganteng banget sumpah!

Cio gk boleh gitu! Yang boleh liat cuma aku ya!

Mei yang sudah pernah melihat itu pun hanya menatap Sacio datar, tukang cimol sok ganteng, liat aja pembalasan gue, batin Mei.

Pertandingan berjalan dengan lancar, jangan mengira bahwa SMA HSA musuh bebuyutan dengan SMA Angkasa, karena antar ketua mereka berhubungan dengan baik.

Ketua tim basket Angkasa, Marcel August Alterio merupakan salah satu anggota di dalam geng The Lioners yang di ketuai oleh Vino yang merupakan abang nya Mei.

Pertandingan telah usai, SMA HSA lah yang memenangkan lomba saat ini, dengan skor 12-10. Para pemain saling memberi ucapan selamat.

Dirasa waktu nya sudah pas, Mei pun berjalan menuju tempat Cio istirahat.

Tepat saat berada di depan Cio, Mei mengulurkan tangan nya memberikan botol air mineral itu.

Sejenak, Cio menghentikan obrolan dengan temannya, dia menaikkan salah satu alis nya, "Lo niat ngasih apa nggak,"

"Kalo gak mending gausah," sindir Cio.

Mei menghela nafas nya kasar,"Nih buat pacar tersayang gue, Cio," ujar Mei terpaksa sembari menekan kata, pacar tersayang.

Cio tersenyum miring, "Dah lah buat lo aja, gue gak haus." Mei menganga lebar.

"Gak bisa gitu, gue kan udah cape-cape beliin ini buat lo." Bisa gagal rencana balas dendam Mei.

"Emang gue peduli? Gak!"

Mei siap-siap memasang wajah puppy eyes nya, "Lo tega kaya gitu?"

Cio menatap Mei aneh, "Muka lo gak cocok di melas-melasin gitu, lo jadi mirip cicak di rumah gue." Mei menatap Cio kesal, sementara sahabat dan teman-teman Cio hanya menahan tawa.

Mei menghentakkan kaki nya jengkel, "Bodo! Pokonya lo harus terima, lo gak ngehargain gue?!"

Cio menghela nafas nya kasar, "Sini!" sesaat Mei tersenyum girang melihat Cio telah menerima air pemberian nya, hanya sesaat karna selanjut nya ia kembali kesal saat melihat Cio memberi air itu kepada salah satu sahabat nya.

"Buat lo aja, gue ada minum," ujar Cio pada sahabat nya, Danial Arsalan Putra. Yang biasa di panggil Dani.

"Rejeki anak sholeh," syukur Dani lalu menenggak minuman itu.

Byur.

"Bjir! Ini air kok asin banget sih!" sentak Dani setelah menyembur kan air dari mulut nya ke wajah sahabat nya yang tepat berada di depan nya.

"Anj*ng! Muka tampan gue Danti!" pekik Aristide Keano, kerap di panggil Aris.

Dani melotot, "Nama gue!"

"Lo gak bisa apa? Kondisiin mulut lo, jijik gue sumpah ah!" Dani menyengir, "Sorry gue gak sengaja."

Cio langsung menatap Mei tajam, yang langsung di balas dengan tatapan tidak kalah tajam oleh sang empunya, "Apa lo!" Mei sangat kesal, ia kira rencananya akan berhasil, habis lah dia.

"Udah gue duga, pasti udah lo ilegalin, lo sengaja kan mau jebak gue?!" ujar Cio tajam.

Mei melirik Cio sinis, "Bodo!" dia pun beranjak pergi.

✳ ✳ ✳


VOTE, sebagai bentuk apresiasi dari kalian.


Dari author yang lagi ngemil kerupuk ayam

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang