14| Di Culik

348 219 51
                                    

✳  ✳  ✳

Luka di kepala Mei sudah mulai sembuh, kini dia sedang berjalan santai di koridor sekolah. Saat melewati ruang ganti anak laki-laki yang posisi nya tepat di sebelah toilet, dia menghentikan langkah nya.

Dia pikir, kembali melakukan aksi hobi ngintip nya tidak masalah.

Tanpa pikir panjang, Mei pun langsung mendekat ke arah jendela ruang itu lalu mencari-cari pemandangan yang bagus untuk di pandang.

Belum lama beraksi, "Ekhem!" Mei tidak menghiraukan deheman orang di belakang nya, ia kira itu hanya murid-murid yang berlalu lalang.

Seketika Mei menoleh saat merasakan kerah belakang kemeja nya di tarik ke atas, persis seperti tikus.

"Lo lagi! Apa sih lo, ganggu tau gak!" Mei mendecak kesal, pasti hobi nya kini tidak bisa terpenuhi hari ini.

Orang itu menatap Mei malas masih dengan menarik kerah Mei, "Lo gak inget sama omongan gue waktu itu?" tanya Cio.

Mei memukul-mukuli tangan Cio yang tak mau lepas, "Lepasin tangan kotor lo!" Cio langsung melepas tangan nya.

"Gue udah bilang, hilangin hobi gila lo itu," desis Cio tajam.

Mei memutarkan bola matanya malas, "Gak bisa! Itu kan hobi gue."

Cio ber 'oh' ria mengangguk-anggukan kepala nya seolah mengerti, "Yaudah, rekaman lo langsung melesat!" ancam Cio menaik turun kan kedua alis nya.

"Kenapa lo terlahir sih?!" tanya Mei kesal.

Cio mengedikkan bahu nya acuh, lalu meninggalkan Mei begitu saja. Mei yang melihat itu hanya bisa melotot sambil memberi tinjuan kepada angin.

"DASAR TUKANG CIMOL BOTAK DEKIL GAK PERNAH MANDI!"

°   °   °

Hari ini kelas Mei, XI-MIPA 2 sedang melaksanakan KBM materi Fisika. Karna guru yang mengajar tidak terlalu killer, kelas Mei sedikit berisik tidak terlalu tenang.

"Tugas kemarin yang sudah ibu kasih sudah di koreksi kan?" tanya Bu Ranti selaku Guru Fisika. Mereka menatap Bu Ranti sebentar, "Udah Bu!"

Bu Ranti mengangguk, "Yaudah hari ini kalian catat dulu rumus yang Ibu tulis di papan." Mereka mencatat rumus itu dengan tenang sesekali berhenti menulis untuk mendengar kan penjelasan dari Bu Ranti.

"Kalian nanti mau beli makanan apa?" tanya Kei yang memang selalu mengisi waktu belajar dengan pertanyaan tentang makanan di kantin.

Mei terlihat sedikit berfikir, "Gue Mie Ayam deh sama Es Teh Manis."

"Gue samain aja," jawab Nesya masih sibuk mencatat.

Kei mengangguk lalu kembali menghadap ke depan. Posisi duduk mereka itu, Mei sebangku dengan Nesya di belakang Kei, Kei sebangku dengan Mia di depan Nesya dan Mei.

"JANGAN LARI KALIAN! ATAU SAYA TAMBAH HUKUMANNYA!" Pekikan nyaring dari luar kelas terdengar.

Seluruh pasang mata yang berada di dalam kelas Mei menoleh bersamaan, ternyata Bu Diah yang barusan meneriaki murid nya.

"Berarti kalo berhenti di kurangin ya Bu, hukumannya?" tanya Danu berhenti sebentar dari lari nya.

"KAMU NGELEDEK SAYA?! HUKUMAN KALIAN TETAP SAYA TAMBAH!" j.awab Bu Diah kelewat kesal, kadang Danu bingung dengan Bu Diah, orang nya terlalu bawa perasaan.

Cio, Aris, dan Danu yang mendengar itu hanya pasrah. Mereka terkena hukuman karena tidak mengerjakan tugas Ips, yang di tugaskan mencatat rangkuman yang hampir setengah buku.

"Udah-udah, kembali mencatat," ujar Bu Ranti mengintruksi kelas Mei yang menonton kejadian itu.

✳  ✳  ✳

Kini sudah waktu nya istirahat, Mei dan kedua sahabat nya sedang on the way menuju kantin.

"Mau nonton film horor lagi gak nih?" tawar Nesya yang ketagihan.

Mei menoleh, "Nonton di mana?"

"Rumah Kei aja! Kei banyak kaset dvd baru!" jawab Kei semangat.

Mei mengangguk, "Yaud-"

"Em ... Kak Mei," panggil salah satu adik kelas perempuan yang tiba-tiba menghampiri mereka.

Mei menaikkan kedua alis nya, "Kenapa?"

Adik kelas itu terlihat gugup, "Kak Mei d-di suruh ke depan gerbang sekolah."

"Sama siapa?" tanya Nesya memicing.

"Aku gak tau kak, tapi waktu aku keluar aku ketemu sama kakak-kakak, kata nya ada urusan penting sama kak Mei," jelasnya.

Mei ber 'oh' ria lalu mengangguk, "Yaudah lo berdua ke kantin duluan aja,"

"Gak mau kita temenin aja?" tanya Nesya sedikit khawatir, entah kenapa.

Mei menggeleng, "Gak usah, makasih udah kasih tau gue," ujar Mei kepada adik kelas itu lalu beranjak keluar.

Mei terus berjalan cepat keluar lapangan, dia celingukan mencari orang yang menunggu nya.

Saat menemukan orang yang sedang berdiri memunggungi nya, Mei langsung menghampiri orang itu.

"Em, lo berdua ya yang nunggu gue?" tanya Mei.

Kedua orang itu menoleh, "Eh Iya, lo Meishie Nerissa Rathanudita kan?" tanya salah satu nya.

Mei mengangguk ragu, "Iya kenap-"

Eungh!

Tiba-tiba Mei di sekap oleh seseorang dari belakang, dia mencoba berontak.

Emmm!

Mei terus meracau walau tak mungkin terdengar oleh siswa dalam sekolah nya. Beberapa detik pun Mei langsung terjatuh pingsan.

Tiga orang itu langsung mengangkat tubuh Mei lalu memasukannya ke dalam mobil hitam.

"MEI!"

✳  ✳  ✳


Kalian tau?


VOTE dan COMENT dari kalian itu sangat berharga bagi author.

MEISHIE [OPEN PRE-ORDER]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα