14

5 0 0
                                    

Lilis

Gue tutup pintu dan langsung lari ke kamar. Sampe kamar gue loncat ke kasur.

"Aduh gue malu banget, kenapa dia tau gue disitu sih?"

TING!

Erza : cieee lagi malu

Lilis : apasi. Org gk.

Erza : kalo gak malu, kenapa tadi langsung masuk? Wkwk

Lilis : dipanggil mama tadi

Erza : padahal tadinya mau gue kenalin

Lilis : ke siapa?

Erza : ke cewek tadi

Lilis : oh.

Erza : cemburu nih? Wkwk

Lilis : gk kok

Erza : kok? Berarti iya wkwk, udah sini turun dulu deh. Di depan nih.

"Anjir dia dibawah." Gue langsung turun tangga ke depan rumah.

"Ngapain kesini?"

"Yailah gak cocok galak – galak ah." Dia ketawa.

Bisa – bisanya gue lagi cemburu dia malah ketawa.

"Ekhem, Lis."

"Apa?"

Kok deg – degkan sih gue? Jangan – jangan mau diputusin lagi.

"Gak lah, ngaco." Jawabnya.

"Apaan?"

"Gak ini gue bales chat Ezra."

"Jadi mau ngomong apa nih?"

"Maaf, tadi gak bales chat. Maaf, tadi gak jemput lo. Maaf, kalo lo cemburu. Maaf, kalo besok bikin lo cemburu."

Kok jadi ngerasa bersalah ya.

Gue pasang muka sendu. "Maaf juga tadi pulang dianterin Sam."

"Gue tau kok, lagian salah gue juga gue gak bales chat lo."

"Tadi maaf, besok bikin gue cemburu lagi, apa maksudnya?"

"Besok nganterin yang tadi dulu, dia mau keliling jakarta, karena udah lama gak ke jakarta."

Yailah kayak gak ada orang lain aja.

Dia ketawa. "Kenapa kok ketawa?"

"Kalo lo mau ikut juga gak papa."

"Gak ah, tar GANGGU lagi."

"Hahahaha lucu lo kalo lagi cemburu."

"Beneran gak papa, ikut?"

"Yaiyalah, mumpung besok masih libur."

"Oke."

Padahal gue belum dikenalin itu tadi siapa.

"Besok gue kenalin ya? Udah jangan mikirin apa – apa lagi."

CUP. Dia cium kening gue. Gue melotot.

"Udah sana masuk, see you."

Dia pulang. Gue masuk ke dalem.

"AAAAAAA MAMAAAAA!!"

"Kenapa sih teriak – teriak?"

"Gak papa kok."

"Gak jelas ya anak mama."

----------------------------------------

Erza

Hari ini gue sama Lilis, mau jemput Carrine di rumah saudaranya.

Diperjalanan gue sama dia Cuma ketawa – tawa receh.

"Lis, tau yang lagi viral gak?"

"Yang mana nih? Kan ada banyak wkwk."

"Gue ngomong nanti lo lanjutin ya, pasti lo tau ini kok."

"Oke."

"Akang gendang."

"OHHHH HAHAHAHHAHAHAAH, kalo saya bilang muter, muter, oke?"

"Oke."

"Muter, muter, muter." Ucap kami bersama lalu tertawa. Kita pun sampai tujuan. Carrine udah nunggu diluar. Masih gak berubah ternyata.

Sebelum Carrine masuk ke mobil, "Eh, Rin, lo di belakang gapapa, kan?"

"Iya gak papa."

Carrine masuk ke dalam mobil. "Oh, lo bawa cewek lo."

"Iya, maaf ya, gapapa kan?"

"Iya gapapa."

---------------------------------------------

Lilis

Setelah keliling jakarta, kita mampir ke GI. Sumpah daritadi keliling jakarta, gue masih belum dikenalin ke ini cewek. Dia juga liat gue agak gak suka gitu. Kita masuk ke tempat makan. Setelah memesan, sambil menunggu makanan,

Gue dikenalin kapan sih?

Tiba – tiba Erza ketawa. "Oiya, lupa gue belum kenalin dia ya ke lo, Rin?"

Cewek ini menggeleng. "Kenalin ini Carrine, Lis. Dan Rin, kenalin ini Lilis."

"Halo, gue mantannya."

Anjing ngapain ngasih tau gitu.

"OH. Gue ceweknya."

Sumpah ya daritadi Erza Cuma ketawa – tawa aja. Btw, kita duduknya, gue hadap – hadapan sama Erza, sedangkan si Carrine disamping Erza. Iya, tadinya gue mau duduk disitu, tapi di dorong duluan sama dia.

"Za, foto yuk, kita udah lama gak foto kan," pinta Carrine.

Erza Cuma ngangguk aja. Baru mau bergaya,

"Lis, boleh minta tolong, fotoin?"

Terpaksa.

Erza terkekeh. "Mana sini, gue fotoin."

Gue motoin males – malesan gitu deh.

Erza bikin badmood nih, sebel.

Makanan dateng, dan kita makan.

-------------------------------------------------------------

Erza

"Gue ke toilet dulu ya?" izin Lilis ke gue.

"Gue juga deh." Carrine ngikut.

"Jangan berantem ya di dalem." Gue ketawa.

Lucu banget cewek gue ngedumel di dalem hati wkwk.

Gue nungguin mereka lama banget. Gue berusaha buat baca mereka, tapi gak ada apa – apa. "Bagus deh kalo akur."

Gue itu temenan sama semua mantan gue. Karna gue gak mau kalo jadi canggung kalo misal ngumpul – ngumpul.

Dari jauh, gue liat mereka berdua kembali. Tapi, raut muka Lilis, seakan – akan mau marah, tapi ditahan.

"Lis, gak ada apa – apa kan?"

"Iya gak ada apa – apa."

Pengen pulang.

"Udah yuk, pulang. Gue mau istirahat, besok sekolah, Rin."

"Oke."

"Ayo, Lis."

Gue gandeng tangan dia. Dan hari ini, pertama kalinya gue denger hati Carrine setelah sekian lama.

Za, besok tolong temenin gue, tanpa Lilis. Ada yang mau gue omongin sama lo, dan temenin gue jenguk ayah.

Gue berhenti. Gue nengok ke Carrine, dan dia masang muka memohon sama gue, dan gue mengangguk. Lilis Cuma natap kita berdua bingung. Iya, Ayah kandung Carrine, udah meninggal waktu gue masih sama dia, 2 tahun lalu. Gue pacaran sama dia 3 tahun. Dia pindah ke Aussie, karena keinginan Bundanya, bukan dirinya.

LFS(3) - She's MineTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon