❣Part 22 (Ketemu Camer Lagi?)❣

209 19 22
                                    

Kalau aku minta hubungan kita berjalan seperti simbiosis mutualisme, saling menguntungkan untuk kebahagiaan aku dan juga kamu. Kamu mau?
______________
________
___

*****

Hari ini matahari mulai terik memancarkan sinarnya. Dan entah harus senang atau sedih siswa SMA Bintang kini dipulangkan lebih awal karena guru guru akan menghadiri acara pernikahan rekannya. Ada yang berteriak bahagia, ada juga yang berteriak kepanasan karena pulang saat matahari sedang terik teriknya.

Lain halnya dengan Amora dan Divo. Kini mereka tengah menikmati es kelapa muda didalam mobil dengan menggunakan satu plastik dua sedotan. Kenapa tidak membeli dua bungkus saja? alasannya adalah pedagang es itu kehabisan plastik. Dan yaps, alasan yang menggelikan menurut pasangan itu.

Tapi, dalam hati masing masing semburat kebahagiaan muncul begitu saja disuasana yang panas ini.

Divo melihat wajah Amora yang tengah serius menyedot es kelapa muda dengan jarak yang dekat. Bayangkan saja betapa dekatnya wajah mereka ketika satu plastik digunakan oleh dua orang.

"Kenapa?" Tanya Amora yang terus mengeluarkan semburat merah dipipinya.

"Lo cantik." Kata Divo tersenyum. Sedangkan Amora memalingkan wajahnya berhenti meminum es kelapa itu. Divo dengan cekatan memegang plastik itu yang hendak tumpah karena pegangan Amora yang mengendur.

"Kenapa dilepas?" Tanya Divo seraya meminum es itu kembali menggunakan kedua sedotan tanpa jijik bekas pacarnya.

"Nggak papa."

"Serah lah," kata Divo yang membuat Amora menatap dirinya.

"Kamu marah?"

"Nggak."

"Beneran?" Tanya Amora belum yakin dengan jawaban Divo.

"Iya sayang."

Bluss

Pipi Amora kembali memerah akibat ucapan Divo. Kenapa Divo hari ini manis sekali kepadanya? Pikir Amora.

Hening beberapa saat sebelum Divo kembali membuka percakapan. "Mau sekarang?" Tanya Divo. Hari ini mereka sudah ada janji akan bertemu Weni untuk melepas rindu. Dan Amora pun tidak sabar untuk menemui ibu mertuanya itu. Bolehkah Amora sekarang memanggilnya seperti itu? Menurutnya sah sah saja.

"Boleh."

Divo menyerahkan kantong plastik yang masih berisi setengah es kelapa kepada Amora. "Pegangin," Amora dengan cekatan mengambil plastik itu lalu meminumnya kembali. Setelah itu Divo mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan sesekali meminta es kelapa dari tangan Amora. Sungguh enak es kelapa itu, Pikir Divo.



******

Pintu besar milik keluarga Bhaskara terbuka memperlihatkan dua orang remaja dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya. Dia adalah Amora dan Divo tentunya. Weni yang melihat kedatangan mereka beranjak dari duduknya diruang tamu.

"Eh! kalian udah dateng aja." Ujar Weni dengan semangat merangkul Amora. Sedangkan Amora sedikit canggung karena itu.

"I-iya tan- eh, ma." Amora sedikit tersenyum tidak enak menatap Weni yang tersenyum maklum.

Sad GirlWhere stories live. Discover now