❣Part 15 (Hadiah Weni)❣

304 55 18
                                    

Hadiah ini, untuk menantuku
________
____
__


*****

Ceklek..

Suara pintu dibuka membuat Divo dan Amora yang baru saja sadar mengalihkan pandangannya.

Weni mendekat ke arah brankar yang ditempati oleh Amora dengan raut wajah khawatir.

"Loh,  mama kok ada disini?" Kali ini bukan Divo yang memanggil Weni dengan kata 'mama' melainkan Amora.

"Mama khawatir sama kamu. gimana keadaan kamu sekarang? Udah baikan?" Tanya Weni tanpa menghiraukan anak kandungnya.

"Udah mendingan kok ma. Oya, mama tahu aku disini siapa yang bilang?"

"Tuh, pacarmu." Weni menunjuk Divo yang masih setia memegangi tangan Amora yang memakai infus.

Amora mengalihkan pandangannya menatap Divo yang kini ikut menatapnya sendu. "Kamu kok kasih tahu mama sih aku disini? kasihan mama pasti kecapean harus kesini."

"Siapa bilang mama capek? Nggak kok. mama ini rela buat pergi jauh jauh yang penting anak mama ini nggak kenapa kenapa."

Amora menatap Weni dengan mata berkaca-kaca. "Makasih banyak ma, aku nggak tahu hidup aku kalau nggak ketemu kalian."

"Nggak papa sayang. jangan dipikirin, oke?" Amora hanya mengangguk seraya menikmati elusan tangan Weni.

"Oya, mama punya hadiah buat kamu."

"Ha-hadiah? tapi aku kan nggak lagi ulang tahun." Kata Amora bingung.

Weni terkekeh pelan. "Ini bukan hadiah ulang tahun, tapi ini hadiah untuk kamu yang udah mau sama Divo." Jelas Weni seraya tertawa menatap putranya.

Amora menggelengkan kepalanya. "Aku itu tulus suka sama Divo. aku nggak butuh hadiah." Cicit Amora. Divo yang melihat itu mengacak rambut Amora.

"Makasih." Kata Divo pelan.

"Untuk?"

"Tulusnya."

Ekhem.

Weni berdehem melihat kedua remaja didepannya. "Gimana? mau nggak?" Tanya Weni lagi.

"Ta-" Baru saja Amora ingin menjawab tapi sudah dipotong oleh Divo. "Udah terima aja."

"Iya sayang, terima ya? kalau kamu nggak terima mama sedih nih," Weni berpura-pura merajuk demi calon mantunya ini.

"Ya-yaudah deh. Makasih ya, ma." Weni mengangguk antusias yang membuat Amora sedikit bingung.

"Yaudah sekitar seminggu lagi kita harus udah mulai." Kata Weni menatap Amora.

"Mulai apa ma?"

"Operasi."

Deg.


Amora menautkan kedua alisnya bingung. "O-operasi ma? siapa?" Tanya Amora.

"Ya kamu lah masak Divo, hahaha." Gelak Weni seraya mencuil gemas hidung Amora.

Sad GirlWhere stories live. Discover now