❣Part 18 (Introgasi)❣

227 41 10
                                    

Nyatanya, omongan pacar selalu dipercaya bukan?

_________
____
__

******

Amora baru saja sampai di apartemennya dengan perasaan senangnya. Tangannya mulai membuka pintu setelah tadi dia menaiki lift. Sungguh hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan.

Amora berjalan hendak ke dapur, namun suara yang tidak asing membuat tubuhnya menegang seketika.

"Darimana?"


Deg.


Amora menatap kearah ruang tamu dengan mata yang terbelalak.

"D-divo?" Lirih Amora.

Divo berdiri dengan kedua tangan masuk kekantong celana. Mendekat kearah Amora yang kini hanya diam ditempat. "Darimana?" Tanya Divo lagi.

"D-d-dari.... mmm.. a-anu... dari rumah lama, ya dari rumah lama! hehe.."

"Ngapain?"

Mata Amora bergerak gelisah mencari jawaban. Tangannya pun sudah mulai berkeringat dingin karena di introgasi seperti ini oleh Divo.

"Mmm.... tadi aku kerumah buat nyari album foto, tapi udah nggak ada. mungkin besok kesana lagi buat nyari lebih detail." Kata Amora seraya tersenyum meyakinkan pacarnya.

"Beneran? Lo nggak lagi bohong kan?" Amora menggeleng cepat.

"Terus kenapa nggak ngajak gue? kan kaki lo baru sembuh. inget kata dokter nggak boleh jalan terlalu jauh!"

"Tadinya aku mau ngajak kamu, tapi aku takut ganggu kamu lagi istirahat. perkara kaki, kaki aku udah nggak sakit kok diajak jalan jauh. lagian kan aku naik taxsi tadi." Jelas Amora.

"Yaudah, besok kalau mau kesana lagi bilang ke gue biar bisa nganter."

"Iyaaaa." Amora tersenyum lalu mereka berdua duduk ke sofa ruang tamu.

"Oya, kamu ngapain kesini?  ada hal penting ya?" Tanya Amora menatap Divo yang kini tengah pokus pada benda pipih berwarna gold itu.

"Nggak ada. Cuma kangen aja." Kata Divo tanpa mengalihkan pandangannya dari hp.

Amora mendengus. "Katanya kangen, kok malah asik sama handphonenya sih?"

"Kangen sama apartemen magsudnya." Jelas Divo membuat Amora malu.

Sial!

Amora beranjak lalu pergi kedapur mengambil air guna meredakan kesal dan malunya.

"Mau kemana?" Lagi lagi pokusnya tetap sama.

"Masuk kulkas biar kepala aku dingin!"

"AWAS BEKU!" Teriak Divo.


Sejenak hening terjadi diapartemen itu. Setelahnya Divo beranjak menuju dapur hendak menyusul sang pacar. Sungguh kesenangan Divo sekarang adalah menjahili Amora. Menurutnya, ekspresi Amora terkesan polos dan lucu. Ck! Membayangkan saja membuat Divo  kelimpungan dibuatnya.

Sad GirlWhere stories live. Discover now