PART 11 - LOVE VIRUS

74 25 55
                                    


"Bos! Apa kau mau tidur denganku?"





Sumpah mati Dio bisa merasakan jantungnya jatuh ke tanah dengan bunyi blob. Wanita itu sengaja menguji ketahanan imannya sebagai seorang lelaki rupanya. Jika saja dirinya tidak memiliki prinsip yang selalu dipegangnya, mungkin mereka akan benar-benar berakhir di atas ranjang sekarang.

Dio melepas jas brioni-nya, lalu menyampirkan ke kedua bahu Kelsie agar dress yang terlalu mengekspos kulitnya itu tertutupi secara penuh. Membuat Kelsie terheran mengapa Dio malah melakukan hal itu padanya.

"Kelsie Amanda, kau mabuk."

Wanita itu memejamkan mata, lalu menggeleng cepat. "Kenapa? Kau tidak mau? Aku tidak keberatan menyerahkan semuanya padamu malam ini. Justru aku hanya ingin melakukannya denganmu, Bos!" ujar Kelsie dengan begitu entengnya. Seakan-akan, permintaannya barusan bukanlah suatu hal yang besar.

"Jangan bicara sembarangan seperti itu pada orang lain selain aku, mengerti?"

Dio sampai tidak habis pikir, wanita ini ternyata sangat berbahaya saat teler, dan akan menjadi lebih berbahaya lagi jika Kelsie mabuk di tangan orang yang salah.

"Sekarang, lebih baik kita segera pulang ke hotel. Bicaramu sudah semakin ngawur."

Dio menyematkan jemarinya di antara jemari Kelsie untuk menggandeng wanita itu pulang ke hotel dengan aman. Tapi Kelsie menolak dengan tetap menanam langkahnya di tempat.

"Mereka semua... si tua bangka brengsek itu... ingin sekali tidur denganku dan sangat menggilai setiap lekuk tubuhku, Bos. Tapi kenapa kau malah menolaknya ketika aku sendiri yang menawarkannya padamu? Apa aku sebegitu tidak menariknya untukmu?"

"Aku tidak meniduri wanita mabuk," jelas Dio singkat, dan jujur.

Kelsie salah besar. Mulai malam ini, semuanya telah berubah. Begitu juga dengan dirinya yang mulai membiarkan tembok besar nan kokoh yang selama ini membentengi perasaannya terhadap dunia luar, dihancurkan oleh Kelsie. Wanita itu bahkan tidak hanya menarik, tapi juga membuat Dio ingin sekali melindunginya.

"Ah, aku sangat menyukaimu, Bos. Suka sekali. Terlalu suka sampai ingin mencintai. Kau terlihat dingin di luar, tapi sebenarnya kau terasa sangat hangat di dalam. Bos, boleh tidak kalau aku jatuh cinta padamu?"

Dio merasakan darahnya berdesir. Orang bilang, kata-kata yang keluar saat mabuk, adalah murni suatu kebenaran. Dan Dio ingin sekali mempercayai hal itu. Entah mengapa perasaannya sesenang ini sekarang, sampai dia tidak kuasa menahan diri untuk membekap Kelsie sekali lagi dalam pelukannya.

"Kau boleh menanyakannya sekali lagi ketika sudah sadar. Nanti akan kupertimbangkan."

"Aku kan tidak sedang mabuk, Bos! Ta-tapi kenapa... umph-"

Dio hendak melepaskan pelukannya, namun kedua tangan Kelsie terlanjur mencengkeram erat kain kemeja di dadanya.

"Hei, tu-tunggu jangan muntah di-"

HOEK!

Tubuh Dio mematung di tempat. Dia adalah seorang pecinta kebersihan sejati, tapi wajahnya terlihat sangat pasrah ketika wanita itu memuntahkan seluruh isi perutnya di atas setelan jas mahalnya.

Rupanya, malam ini, akan menjadi malam yang sangat panjang. Dan juga, melelahkan.

***

Setibanya di hotel, Dio langsung meminta bantuan staf wanita dari pihak hotel untuk mengurus Kelsie-mengganti pakaiannya-karena wanita itu sudah tidak sadarkan diri karena terlelap dalam tidur panjangnya. Setelah semuanya selesai, dan diapun juga sudah mandi untuk membersihkan diri, Dio lalu masuk ke kamar Kelsie untuk mengecek situasinya. Iya, seperhatian itu.

THAT CRAZY CLUMSY MESSY GIRLWhere stories live. Discover now