ternyata, panti asuhan

139 23 24
                                    

ps

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ps. mohon maaf untuk ketidaknyamanannya, untuk beberapa bagian dibawah ini terdapat kata kata yang sedikit kasar.









🥊🥊🥊

Kini Chaewon susah menginjakkan kakinya didepan pintu mobil, berjalan ke arah bagasi, setelah mobil terparkir, tulisan nama tempatnya, menjadi sangat jelas.

Tak disangka Chaewon kali ini diajak melancong, ke tempat yang sangat tak disangkanya sebelum berangkat.

Untuk memikirkan kata, Panti Asuhan saja tak pernah ada di benak Chaewon. Namun, kali ini Yohan mengajak Chaewon dengan senyum yang mengembang.

"Pernah ketempat kaya ini?" Tanya Yohan.

Chaewon menatap Yohan, "Han, your heart so warm,"

"Gak sampai kaya gitu kali," Yohan mrnjawab dengan cengengesan.

"Ya kamu tiba-tiba banget ngajak ke panti asuhan," jawab Chaewon

"Kita berdua jadi anak yang beruntung, aku merasa bersyukur lihat anak anak disini bisa yang namanya ngerasain senang walau mereka gak tau siapa nama keluarganya,"

"Ini semua buat mereka?" Tanya Chaewon.

"Ini semua titipannya mereka," ucapnya lalu menunjuk anak anak yang keluar dari pintu.

Suara memekik didengar, mereka semua berlari menuju mobil Yohan, terdengar renyah dengan meneriakkan nama, "Kak Yohaan!"

Siku Yohan menyenggol siku Chaewon, senyum tipis Yohan dilontarkan untuk mengaba aba.

Mereka berdua diserbu banyak anak, ricuh dan bersemangat. Chaewon yang tidak terbiasa, hanya berdiri dengan tawa seadanya.

Berbeda dengan Yohan yang tampak sudah mengajak tos anak-anaknya. Mereka semua terlihat sangat antusias dengan kedatangan Yohan.

Semuanya berebut mengambil mainan dalam bagasi, sampai bungkus makanan yang tadi dibawa oleh Chaewon, sudah hilang dibawa masuk kedalam rumah tersebut.

Semua barang yang dibawa dari rumah Yohan telah lenyap, semuanya sudah berpindah tempat. Bukan Yohan maupun Chaewon yang membawa, anak anak tadi yang mengiring kepergian barang barang tersebut.

Yohan lantas menutup bagasi dan mengunci mobil, Chaewon hanya menanti menunggu dengan senyum yang tak luntur.

"Kenapa kamu senyum-senyum, awas kesambet," ucap Yohan.

"Sejak kapan kamu kaya gini?" Tanya Chaewon dan melangkahkan kaki.

"Sebelum kenal kamu, aku punya temen alumni sini,"

"Alumni?"

Yohan tampak menatap ke depan.

"Heh, Hangyul!" Teriak Yohan ketika melihat Hangyul yang baru keluar dari rumah pondok itu.

All Refused [Kim Yohan × Kim Chaewon] Where stories live. Discover now