Yang Datang

73 10 2
                                    

Yohan terduduk menatap layar ponselnya, ia mengamati penonton instastorynya yang ia unggah satu hari yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yohan terduduk menatap layar ponselnya, ia mengamati penonton instastorynya yang ia unggah satu hari yang lalu.

Ia jadi teringat permintaan maaf yang dilontarkan seorang gadis yang katanya habis memotong rambutnya sebatas diatas bahu. Yohan membayangkan seberapa cantik ia merubah penampilannya.

"Han!" Seru Sanboenim.

Yohan menatap Sanboenim yang datang dari luar ruangan.

"Siap siap, kamu tadi lihat kan strength-nya lawan?" Ujar Sanboenim memijat bahu Yohan.

"Iya tahu," jawab Yohan, dengan tidak bersemangat.

"Gausah sedih, ayo keluar nunggu diluar," Sanboenim menepuk pundak Yohan.

Yohan menuruti perintah Sanboenim, ia mengikuti langkah Sanboenim yang terlebih dahulu mendahului langkahnya.

Sepanjang jalannya seluruh mata menatap langkahnya yang tampak gagah dengan sabuk hitam yang melingkari pinggangnya, dengan tangan yang terbalut Handwraps ia meneguk sebotol air yang dingin.

Ia duduk kembali di kursi depan waiting roomnya, menatap arena pertandingan yang kini mulai dibersihkan dari sisa pertandingan sebelum-sebelumnya.

"Han Lo lihat diatas ada siapa?" Tunjuk Sanboenim, dengan merangkul bahu Yohan.

Tatapan Yohan ia pandangan keatas, tempat tribun mencari siapa yang Sanboenim tunjuk.

"Siapa?"

"Sebelah kanan atlet Indonesia," ujar Sanboenim dengan menggerakkan tangannya kearah kiri.

Mata Yohan menyadari seorang puan yang sedang memakai Beanie, ia tampak serius dengan ponsel yang ia genggam, "Oh datang juga,".

Tanpa sadar Yohan tersenyum tipis, melihat Chaewon sedang berinteraksi dengan Atlet yang memberikannya minum.

Yohan mengalihkan pandangannya ketika suara nyaring telah terdengar, ia mempersiapkan dirinya dibantu tim dan Sanboenim.

"Han, Bawa Emas atau yang disana ngetawain Lo habis-habisan," ujar Sanboenim dengan melirik Chaewon.

Yohan yang sudah siap dengan pelindung kepalanya mengangguk, ia menjadi yakin menang setelah melihat wajah yang ia ingin lihat ketika bertanding.

Wasit mulai memberikan aba abanya, tangganya diayunkan dari atas kebawah memulai pertandingan.

Tampak Sang lawan cukup kuat tekatnya untuk mengalahkan Yohan, terlihat dari gerakan gerakannya yang  cepat dan memburu.

Yohan berfokus pada pertandingannya, tiba-tiba pikirannya kalut,  hingga satu tendangan keras memukul bagian kaki Yohan.

Dalam jatuhnya ia sempat melirik Chaewon yang tertunduk tak menatap pertandingannya.

Rasa sedihnya mulai terlihat, dengan sigap ia berdiri melawan mindsetnya untuk segera berhenti.

All Refused [Kim Yohan × Kim Chaewon] Where stories live. Discover now