Pola

203 34 9
                                    

kita harus sadar
ketika dia tidak lagi berkabar
ada orang lain yang ia kejar -instagram







Suara dering telepon di pagi hari memecahkan mimpi seorang gadis mungil yang baru saja tidur dari kegiatan malamnya.

Baru empat jam lamanya perempuan ini bergelut dengan mimpi setelah menonton drama series favoritnya.

Dengan mata yang masih merah, dia meraih ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya pagi pagi buta gini.

Oh ayolah Yohan kampret.

"Halo.." suara bernada terdengar dari ujung sana

"Lo gila apa gimana, bangunin gw jam segini."

"Jam setengah tujuh ini."

"Ini Hari lo buat cheat."

"pingin ketemu sama lo."

"Tapi guenya gak, bye ngantuk."

Setiap tanggal 25 adalah hari libur buat Chaewon,  itu juga untuk Yohannya.

Akhir akhir ini Chaewon merasa kalau Yohan lebih kurus sedikit, ya syukur aja dietnya berhasil.

Telepon yang dimatikan tadi menjadi penghujung kesadaran dari nyawa Chaewon.






"Mau kemana chae?." tanya joyul

Yuri yang bingung dengan perubahan derastis dari teman sekamarnya ini membuatnya gatal ingin bertanya.

Dengan santai Chaewon menjawab. "Diajak jalan sama sion."

"Emang lo masih sama Sion?" joyul

sambil touch up dikit, "Masih lah, sering chat-an juga."

"Kok lo bisa sih?."

"Bisa apaan?." tanya balik chaewon

"Duain Yohan lah."

Chaewon langsung tertawa terbahak bahak mendengar penuturan Yuri.

Maksudnya apaan coba duain Yohan.

"Apaan sih lo, Kita ga ada apa apa juga."

"Maksudnya kita?"

"Ya gw sama Yohan."

"Trus sama Xion?."

"ga tau sih, tapi seneng aja diajak jalan sama dia."
"gw berangkat dulu ya."

tampak didepan pagar rumah sudah terdapat pria yang menunggu kedatangan Chaewon.

"udah siap cantik?." ucap Xion

"udah dong yuk!." ucap Chaewon antusias

"pake helm dulu keselamatan yang pertama."

seperti teringat sesuatu.

tepat disini, ditempat ini laki laki dengan motor nya mengatakan bahwa nyawa hanya nomer dua.

berbeda dengan yang sekarang, laki laki ini mengatakan nyawa yang pertama.

Chaewon terdiam beberapa saat hingga dia merasa ada yang memanggil manggil namanya dengan tangan melambai di depan wajahnya.

"chae"
"Chae"
"kebiasaan deh, selalu aja ngelamun."

"eh maaf, keinget belom bawa power bank bentar ya." Chaewon beralibi untuk mengalihkan perhatian nya.

dengan senyum seindah dewa Hermes pada masanya dia menjawab, "hmm yaudah."

All Refused [Kim Yohan × Kim Chaewon] Where stories live. Discover now