"Takut jelek dipakainya."

"Semua baju yang kamu beli pasti cocok semua."

Soalnya lo cantik.

"Tapi kan beda kalau jalan sama kamu,"

Ranz berdiri. Melangkah mendekat. Khanza melangkah mundur.

"Jadi, mau gimana?" Ranz mengangkat sebelah alisnya.

Khanza tidak bisa membatalkan schedule hari ini. Ranz sudah menunggu rapi lama. Seolah percuma jika ia membatalkan. Tak menghargai.

"Biar aku pilih," Ranz melewati Khanza. Masuk ke dalam wal-in closet. Memilihkan pakaian istrinya. 

Mereka wajib couple.

𝓇𝒶𝓃𝓏

Keduanya turun dari mobil. Berjalan beriringan. Dengan jantung berdebar tak karuan. Ranz menggenggam erat tangan Khanza. Jika masker hitam tak menutup wajah. Sudah terlihat sekali rona merah jambu di kedua pipinya.

Khanza mengenakan pakaian tak kalah jauh dari Ranz. Kemeja pale blue, rok plisket senada serta kerudung bercorak putih, abu, pale blue.

Ranz mengenakan kacamata hitam. Jambulnya tertata rapi sebelum berangkat. Menambahkan hair oil. Aroma tubuhnya memasuki indera penciuman Khanza.

Hanya dengan bersabar dan berdoa Khanza bisa menahan dengan sekuat tenaga.

Khanza menghembuskan nafas panjang ketika Ranz menarik tangannya ke arah barat. Menaiki lift. Ranz melingkarkan tangan dipinggangnya.

Bukan mengelak. Khanza hanya tidak malas membuat keributan dengan sentuhan Ranz. Lebih baik ia membiarkan perlakuan Ranz. Toh, mereka sudah sah secara agama.

Tinggal menuju KUA, Keduanya resmi menjadi suami istri secara hukum.

Memasuki salah satu butik ternama. Ranz melepaskan genggaman mereka. Pengunjung tak begitu ramai. Ramai hanya dipenuhi disetiap pakaian hanger bertuliskan,

Beli 1 gratis 1.

Beli 2 gratis 1.

Beli 3 gratis piring cantik.

Diskon 90% - 20%.

Berlaku bagi Khanza dan Myscha. Tak berlaku bagi Ranz.

Khanza mengusap dadanya. Suara kecepatan marathon dalam jantung sedikit menghilang. Ranz menjauh. Mencari pakaian di jajaran pria. Beberapa SPG wanita menatap genit ke arah suaminya. Pesonanya tetap terlihat meskipun tertutup kacamata hitam.

"Mbak, mau cari apa?" tanya salah satu SPG dengan rambut pendek.

Khanza tersadar dari lamunan. Pikirannya dipenuhi Ranz dengan tatapan genit para wanita.

"Oh maaf. Kalau pakaian party di sebelah mana ya?" 

SPG bername tag Yaya mengantar Khanza ke jajaran gaun hitam mewah.

"Silahkan di pilih yang terbaik mbak," Yaya tersenyum. Belum melangkah dari sana. Mengambilkan salah satu gaun hitam.

Ini orang gak paham kali ya. Jelas-jelas Khanza memakai hijab menutup dada. Direkomendasikan gaun panjang belahan rendah. Punggung terbuka. Sisi kaki lain menampakkan kakinya terbuka setengah paha.

RITME; Married with SelebritiWhere stories live. Discover now