Part 14 - Teman?

2.9K 259 11
                                    

=======
Karya ini hanya diterbitkan pada Aplikasi Wattpad dan Storialco. Jika kalian membaca cerita ini pada aplikasi selain tersebut di atas. Maka kalian membaca karya bajakan.
========

In another life
I would be your girl
We'd keep all your promises
Be us against the world
In another life
I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got away
~The One That Got Away - Katy Perry~
*****


Tak terasa satu minggu sudah Davino dan Alluna menjadi sepasang kekasih. Walaupun hubungan mereka dirahasiakan tapi tak apa, Alluna sudah cukup senang menjalaninya.  Apalagi tanpa sepengetahuan Mysha dan juga Sherina, mereka berkencan diam-diam hampir setiap hari. 

Dengan alasan menjemput Mysha, adiknya. Davino selalu mendatangi Sekolah Menengah Atas dimana Alluna bersekolah. Mereka akan pulang bersama dengan Alluna yang selalu diantar paling terakhir diantara Mysha dan Sherina.

Walau Mysha sempat sedikit curiga karena terasa begitu aneh kala kakak yang biasanya dingin dan tak pernah mengantar jemputnya ke sekolah kini malah tanpa diminta menjemput dirinya, bahkan berbaik hati mengantar kedua orang temannya. Bahkan, hingga kerumah mereka berdua masing-masing.

Namun, Mysha yang memang ingin sekali Alluna dekat dengan kakaknya itu seakan menutup kedua matanya. Gadis mungil itu tidak menaruh rasa curiga sekali pun tiap kali Davino malah ingin mengantar Alluna paling akhir dengan alasan dirinya harus kembali ke kampus. Dan jarak rumah kediaman Lewis memang yang paling terdekat dengan universitas tempat dimana Davino menimba ilmu. 

Dan, disinilah Davino dan Alluna berada sekarang. Di sebuah Coffee Shop yang terlihat begitu nyaman dan sejuk di daerah Sentul, Bogor. Jauh dari hiruk pikuk Jakarta. Davino memutuskan untuk makan siang dan menghabiskan siang bersama di tempat itu karena beranggapan sedikit orang yang mengenal mereka berdua di daerah tersebut. Alluna pun menyetujuinya.

Di coffee shop tersebut, Alluna memesan Es Kopi susu kekinian kesukaannya sedang Davino memilih Es Kopi Susu tanpa gula. Well, sebenarnya memang Davino tidak terlalu menyukai manis.  Namun tidak dengan apa pun yang Alluna buat dengan tangannya sendiri. Semua makanan dan minuman yang Alluna buat adalah pengecualian

"Duh, Carrot Cake ini enak banget loh, Kak!" Seru Alluna sembari melahap potongan Carrot Cake kedua yang masuk ke dalam mulutnya. Davino hanya tersenyum melihat ekspresi menggemaskan yang Alluna buat setiap kali menyantap makanannya. Sesekali tangannya tanpa sadar hinggap di pucuk kepala Alluna. Membelai rambutnya lembut.

Bagaimana perasaan Alluna? Jangan ditanya lagi. Jantungnya selalu berdesir hebat tiap kali Davino tersenyum begitu manis ke arahnya. Atau bagaimana saat jemari ramping itu memainkan helaian rambutnya. Aahh, Alluna senang bukan kepalang, Tuhan! Rasanya senyum manis tak dapat lepas dari bibirnya. Terus saja terukir disana karena hatinya yang terus meletup-letup bahagia.

"Kak Davi, mau?" Alluna menyodorkan potongan kue tersebut kepada Davino.

"No, thank you!" Davino menggeleng. "Aku nanti saja kalau kamu yang buat sendiri. Apa pun yang kamu buat pasti aku makan." Gombal Davino yang langsung membuat Alluna mengulum bibirnya sendiri.

"Benar, ya?" Tanya Alluna. Davino mengangguk-anggukkan kepalanya. "Okeh!" Seru gadis itu. Nanti aku minta Papa ajari aku buat Carrot Cake ini." Ucapnya dengan mata penuh semangat.

Well, Darrel Lewis papa Alluna, memang salah satu dari penggambaran pria sempurna di dunia. Seorang pemimpin jaringan bisnis Food and Leisure terbesar di Benua Asia. Seorang Taipan Asia yang tak hanya mampu menjadi raja di kalangannya. Namun juga mempunyai bakat yang membuat iri para wanita. Tak hanya memimpin jaringan restoran yang miliknya, Darrel Lewis juga seorang chef terkenal. 

D and A  (TAMAT)Where stories live. Discover now