Part 12 - Jadian

2.8K 248 6
                                    

===========
Karya ini hanya diterbitkan pada aplikasi Storialco dan Wattpad.
Jika kalian membaca karya saya pada aplikasi selain Wattpad, berarti kalian membaca karya bajakan
=============

Been breaking for a lifetime for you
Wasn't looking for love 'till I found you
For Love, 'till I found you.
~ For You - Rita Ora, Liam Payne ~
****

"Acara makan malam kita belum dimulai, Luna. Aku sudah memesan Steak dengan saus mushrooms seperti yang kamu suka." Davino mencoba merayu Alluna dengan makanan favoritnya. "Sebentar lagi acara live music disini pun dimulai. Jangan pulang dulu, ya." Pintanya pada Alluna.

"Kalau Luna nggak mau, gimana?" Alluna tetap jual mahal, padahal hatinya sudah bersorak sorai melihat Davino kelabakan menghadapinya. "Lagipula disini terlalu romantis untuk kita berdua, Kak." Dirinya kembali beralasan. Membuat dahi Davino mengernyit mendengar ucapannya.

"Luna 'kan bukan pacarnya Kak Davi. Mending Kak Davi kesininya sama pacar Kak Davi saja. Luna biar sama Audy." Ucapnya lagi yang langsung membuat Davino menghadiahkan satu ciuman dibibir mungil yang sedari tadi membuatnya gemas dan kelimpungan.

****

"Terima kasih sudah mengantarkan Luna pulang, Kak Davi." Ucap Luna setelah Davino menurunkan dirinya tepat di depan pagar besar yang membentengi rumah megah milik keluarga Lewis.

Davino mengangguk. Tersenyum begitu manis lalu meletakkan jemarinya di wajah Alluna. Membelainya perlahan menggunakan  ibu jarinya. Membuat wajah Alluna merona. Jantungnya berdebar begitu cepat.

"Sudah malam, cepat masuk nanti kamu kedinginan." Perintahnya sembari menatap wajah Alluna lekat. Gadis itu segera mengangguk sembari tersenyum dengan begitu manis.

"Kak Davi, hati-hati bawa motornya." Ucapnya malu-malu. Davino tersenyum mendengarnya. "Nanti, kalau sudah sampai rumah kabari Luna, ya." Ucapnya lagi.

"Tentu saja!" Davino mengangguk. "Nanti aku kabari kalau aku sudah sampai dirumah." Balasnya lagi. Alluna tersenyum lalu mengangguk. Satu tangannya lalu diangkat dan melambai kepada pria bermata biru yang masih setia duduk di motor sport seharga jutaan Dollar miliknya.

"Bye, Kak Davi." Pamit Alluna riang. Lalu akhirnya membalik tubuhnya untuk masuk ke dalam rumahnya.

Setelah melihat Alluna masuk ke dalam rumah, Davino pun kembali menghidupkan mesin motornya. Menjalankan kuda besinya tersebut untuk pulang kerumah kedua orang tuanya.

***

"Malam, Mah, Pah." Sapa Alluna kala memasuki rumahnya. Terlihat kedua orang tuanya sedang duduk bersama di dalam ruang keluarga. Saling merangkul begitu mesra sembari bersandar  pada sandaran sofa. Menyaksikan acara televisi favorit mereka dengan sebuah mangkuk berisi popcorn dipangkuan ibunya. Acara yang mereka tonton, apalagi jika bukan kompetisi memasak. Sebuah Acara reality show kesukaan ayahnya sedari dulu.

"Sudah pulang, Nak." Balas Adelia saat Alluna mencium punggung tangannya sopan.

"Iya, Mah." Balas Alluna.

"Diantar siapa?" Kali ini Darrel Lewis, ayahnya ikut bertanya saat Alluna juga mencium punggung tangannya. Belum sempat Alluna menjawab, Ayahnya itu sudah terlebih dahulu melanjutkan ucapannya. "Tadi Audy, teman sekelasmu itu menelepon ke rumah. Dari suaranya sepertinya anak itu kebingungan sekali mencarimu, Luna."

Ekspresi wajah Darrel Lewis begitu serius saat mengatakannya. Ya, tentu saja. Ada seorang bocah lelaki yang sudah berani mencari anak perempuan semata wayangnya. Jika memang bocah lelaki itu berniat mendekati Alluna, tentu saja dirinya harus siap siaga.

D and A  (TAMAT)Where stories live. Discover now