29. Kangen

70 30 3
                                    

Bacanya sambil dengerin mulmed di atas ya:)
Hati-hati ada typo.

Happy Reading💗


Usai dua hari setelah tabrak lari---Diat akhirnya mulai sadar dan keadaannya pun sudah membaik. Ia tidak pernah menyesal untuk apa yang telah ia lakukan dan tidak ada satu pun orang yang bisa menyalahkan Keira.

Keira menyusuri koridor di Rumah sakit hingga menemukan kamar Diat.

"Bang Diat, gimana? Udah mendingan atau masih sakit?" tanya Keira diselai dengan menyentuh wajah Diat pelan.

"Aduh Kei ... sakit banget pala gue aaa," kata Diat dengan menggerang kesakitan.

"Seirus bang, Keira panggilin Dokter dulu ya?" Keira ingin pergi memanggil Dokter, namun tanganya terlebih dahulu digenggam oleh Diat. Dan terkekeh pelan.

"Nggak papa kok, canda doang hehe," ujar Diat.

"Ishh nggak lucu ya, nggak suka Keira." Keira pun melipat kedua tangannya di dada.

"Ngambek ni? Maaf deh ... udah sana-sana main aja," kata Diat mencoba merayu adiknya, namun malah menambah kesal Keira.

"Jadi bang Diat ngusir aku ni?!"

"Iya, lagian lo disini berisik," ucap Diat yang membuat Keira mengerucutkan bibirnya.

"Nggak asik banget sih, adiknya di sini mau nemenin abangnya malah diusir, " balas Keira malas.

"Udah nggak usah baper deh, gue nggak mau nanti lo dimarahin mama sama papa," jelas Diat.

Perkataan Diat ada benarnya, ia tidak mau berdebat lagi dengan kedua orang tuanya. Daripada ia terpancing emosi dan mengatakan hal kasar. Ya walaupun Keira tidak akan mengatakan seperti itu, tapi berjaga-jaga boleh kan.

"Yaudah deh, Keira pulang," kata Keira dan beranjak pergi.

"Jangan lama-lama di sini, nggak bosen apa? bau obat lagi," kata Keira dengan memutar bola matanya untuk mengamati ruangan yang disinggahi Diat.

"Iya ya, yaudah sono." Diat pun melambaikan tangannya pada Keira dan dibalas begitu juga dengan Keira.

keira keluar dari Rumah Sakit dan berniat untuk mencari Taxi untuk pulang, tanpa sengaja matanya terkunci oleh pemandangan yang tidak asing ia melihat--- Calvin.

Benar itu Calvin, nampak jelas ia sedang di seberang jalan tepatnya di Toko Bunga. Ia melihat Calvin membawa se-bucket mawar merah yang ia masukan ke dalam mobil.

Mawar merah? Untuk siapa?.

Dua kata itu serasa menghantui Keira, ingin sekali ia mengikuti kemana Calvin pergi, tapi menggunakan apa? Taxi yang sedari ia tunggu 'tak kunjung datang. Ia harus mengurungkan niatnya itu dan akan mencoba mencari tahu kapan-kapan.

*****

Calvin berjalan menuju kelas dengan langkah yang tidak pasti, ia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Rasa semangat pada dirinya sudah hilang separuh bersaamaan dengan kemarahannya pada Keira.

When I Meet You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang