12 | Konflik Yang Berdatangan

27 6 0
                                    

Bayangan-bayangan masa lalu yang kelam kembali terngiang. Bayangan-bayangan di mana terakhir kali ia bisa berkumpul bersama kedua orang tuanya tiba-tiba saja kembali terbuka.

Air matanya meleleh saat mengingat kenangan lama, kenangan lama itu begitu manis. Namun, tidak pernah dia sangka kenangan lama itu terbentuk di atas kepahitan yang ada.

Pantas saja Naoto membencinya setengah mati. Dia dan ibunya adalah penyebab keluarga Naoto hancur dan tercerai. Gara-gara hubungan ayah dan juga ibunya, ibu kandung Naoto pasti tersakiti. Gara-gara dirinya hadir di dunia, kebahagian Naoto terenggut. Pria itu hidup di dalam bayang-bayang kepahitan dan penghianatan ayahnya di masa lalu.

Kaori rasa, apa yang Naoto lakukan selama ini bukan apa-apa. Kekerasan dan kemarahan Naoto ia rasa belum cukup ataupun tidak pernah bisa mengobati rasa sakit hati yang selama 16 tahun ini Naoto pendam sendiri.

Bodohnya dia, kenapa dia baru tahu setelah 16 tahun hidup di dunia? Kenapa tidak dari dulu saja dia mencari-cari penyebab kejanggalan yang ada?

Apalagi karena bodohnya dia, Naoto tersiksa batinnya.

Kau anak yang tidak diinginkan.

Ibu mu hamil di luar nikah dengan pria yang sudah beristri.

Kata-kata itu berulang kali terngiang di benaknya.

Ia anak yang tidak diinginkan.

Sudah pantas dia menderita karena kesalahan yang ada.

Ibunya hamil di luar nikah dengan pria yang sudah beristri.

Sudah pantas Naoto marah dan menghukumnya dikarenakan kesalahan ibunya.

Kaori benar-benar merasa menjadi orang yang paling hina di dunia. Keberadaannya penyebab sakit hati banyak orang yang disayanginya, keluarganya pun tak mengharapkannya juga.

Lalu, untuk apa dia ada dunia ini kalau kehadirannya tak pernah diharapkan? Kenapa pada waktu itu ibunya tidak membunuhnya saja? Pasti hal mengerikan ini tak akan pernah terjadi di dalam hidupnya.

Gadis itu mengusap air mata yang kembali turun tanpa diminta. Penyesalan memanglah hal yang sudah biasa dirasakan banyak orang, tetapi ia tidak boleh terlarut terlalu dalam pada penyesalan yang ada. Ia harus bisa memperbaiki kehidupannya, memperbaiki semua kesalahan yang ada.

Pokoknya, Kaori harus bisa melakukan hal itu.

🍁🍁🍁

Sora no Gakuen masih tampak seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Gadis-gadis masih setia mengerubungi lapangan basket untuk melihat bagaimana anak-anak club olahraga melakukan rutinitasnya.

Mereka juga masih setia menjerit-jerit mengungkapkan kekaguman mereka pada Ryuga yang benar-benar menjadi idola mereka untuk selamanya, sepertinya.

Namun, hari ini gadis itu tampak suram. Ia masih belum sanggup menerima semua kenyataan yang ada. Rasanya masih sakit dan begitu ngilu, sungguh tak enak sekali yang ia rasakan saat ini.

Bahkan, di saat-saat seperti ini. Dia hanya bisa terdiam dan belum berani bergerak. Kaori tak sanggup menanyakan hal itu pada ibunya, mau bagaimanapun juga ibunya masih sakit di sana. Sementara Naoto, pria itu masih berada di luar kota karena pekerjaan. Karena itu juga Kaori memilih bungkam dan menyimpan semua pertanyaan yang ada di benaknya.

"Bukannya itu gadis yang ada di papan pengumuman tadi, ya?"

"Iya itu dia."

Autumn Memories (COMPLETED) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant