Revan masih diam dalam tatapan kosong. "Udah gih kalian pesen makanan aja" Ungkapnya

Rio mengikuti permintaan Revan, akhirnya ia memesan 3 mangkok mie ayam dengan 3 es jeruk dingin.

10 menit akhirnya makanan itu tiba didepan mata mereka masing masing. Membuatnya ingin melahap habis dengan cepat. Tetapi seketika nafsu makan Revan hilang saat ia melihat bangku yang diduduki Irene

Segera Revan menghilangkan rasa itu, ia berusaha menyuap beberapa helai mie untuk masuk kedalam mulutnya.

• • •

"Irene" panggilan itu membuat sang empu menoleh. Ia mengerutkan keningnya. "Siapa" batinnya

Lelaki itu tersenyum kikuk. "Mau pulang bareng aku?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kamu siapa?"

"Oh kenalin, Revano Mahendra"

Revan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebelum ia melanjutkan ucapannya. "mau pul--pulang ba-bareng?"

Irene menggeleng cepat, "ga deh, aku naik bus aja, makasih tawarannya" ujarnya lalu mulai melangkah meninggalkan Revan

Ia tidak mengejar Irene dan memaksanya untuk ikut dengannya. Ia mengingat sebuah nama yang sampai saat ini masih ia sayangi. Alea,

Revan membalikkan badannya dan menghampiri motor besar merah miliknya itu, ia mulai memasukan kunci perlahan dan memutarnya.

Revan bukan seorang Fuckboy, dia hanyalah badboy. Jika urusan wanita, ia akan sangat hati hati, tetapi semenjak kejadian bersama Alea membuat semua prinsipnya itu lenyap, ia lalai memilih gadis, ia sadar Alea hanya memanfaatkannya sebagai sebuah taruhan

Namun, ia sendiri malah terjebak dalam rasa sayangnya, akankah sayang ini tulus? Atau hanya main main? Karena semua berawal dari game. Tetapi, apa cinta ini juga hanya sebuah game? Atau perasaan yang terjebak dalam game?

Ia masih terus memikirkan akan hal itu, sudah seringkali ia memahami semua keadaanya, namun gagal, memahami sesuatu yang rumit tidak akan semudah itu, butuh waktu lama untuk Revan memahaminya

Jam menunjukkan tepat pukul 17.59, Revan bergegas mengambil air wudhu dan melangkahkan kakinya menuju masjid terdekat, ia ingin meminta jawaban atas segala pertanyaannya kepada sang maha kuasa.

Selesai menyelesaikan sholat maghrib, ia berdoa dengan khusyuk kepada sang ilahi, meminta jawaban atas segala pertanyaannya.

"Ya Allah, apa Alea yang terbaik buat Revan? Jika memang iya, dekatkanlah ya Allah, jika tidak jauhkanlah ya Rabb Aamiin" Ucapnya dia akhir akhir sholat.

Hampir setiap hari Revan melakukan sholat maghrib dimasjid, mungkin hanya shalat maghrib saja, selebihnya jarang. Namun ia tidak pernah lupa pada penciptanya dan pencipta alam semesta, walau kadang saat ada maunya saja Revan benar benar khusyuk melakukan ibadahnya itu.

• • •

Setelah beberapa hari, akhirnya Alea kembali masuk sekolah dengan muka yang lesu dan tidak bersemangat. "Kenapa le?" Tanya Revan saat mereka telah tiba di koridor kelas.

Ya, setelah Alea menghubungi Revan untuk menjemputnya, betapa senangnya Revan mengetahui Alea sudah kembali. "Cape" ucapnya seraya memijit pundaknya.

"Nanti kita ke tukang pijit"

Alea tertawa kecil. "Ngapain?"

"Numpang makan" ucap Revan ngawur.

Tawa itu kini berubah menjadi tawa yang terbahak-bahak. Sudah lama Alea dan Revan tidak merasakan ini.

Hati Alea bergetar melihat Revan yang dulu membencinya kini bersamanya. Brukh, hantaman bahu dan bahu itu membuat Alea goyah.

Revan menatap gadis yang sudah menjauh itu. Irene. Dengan sigap Revan meraih tubuh Alea yang sedikit lagi ambruk. "Le, gapapa kan?" Tanya Revan disela sela menahan tubuh lea.

Alea menggeleng dan membangkitkan tubuhnya. Revan menggeram kesal pada gadis menjengkelkan itu giginya saling beradu, ingin sekali ia menghajarnya.

Seseorang tersenyum melihat aksi Irene. Dengan segera ia beranjak pergi dari tempatnya itu dan kembali kedalam kelasnya.

Huh huh huh!, Nafasnya tersengal-sengal ia menolehkan wajahnya hingga bisa melihat kebelakang, ia melihat tubuh Revan dan Alea menjauh

Rasa tidak enak mulai muncul tak karuan, Irene menggelangkan kepalanya kuat kuat, ia kembali berjalan menyusuri koridor.

• • •


Quotes

"Rasa ingin pergi itu selalu ada, namun selalu kalah dengan rasa sayang"


Tbc-


Badboy Vs Fuckgirl Where stories live. Discover now