43.Deven Pulang?

1.2K 98 6
                                    

Deven pov.

Setelah berpamitan kepada keluargaku tiba tiba ada telepon dari pihak rumah sakit katanya ada pasien mendadak dan hanya ingin ditangani oleh ku.Aku bingung antara harus berangkat atau membantu pasien karena keberangkatan pesawat sebentar lagi lebih tepatnya 1 jam lagi.Aku memutuskan untuk membantu dan menemui pasien yang ingin ditangani oleh ku.

Aku berangkat ke rumah sakit menggunakan taksi.Untungnya ada taksi yang kosong karena penumpangnya sudah turun dan pergi masuk ke dalam bandara.

Setelah itu aku menuju ke salah satu taksi yang kosong dan menaiki taksi tersebut.

"Pak,ke Derandra's Hospital ya."

"Oke mas."

Skip sampai di rumah sakit.

"Ini pak uang nya,makasih ya."ucapku sambil memberi uang ke pada supir taksi.

"Makasih ya mas."

"Sama sama."

Setelah itu aku masuk ke dalam dan segera menangani pasien.

"Sus,saya pamit dulu soalnya udah mau terbang pesawatnya.Udah nggak ada pasien lagi kan?"tanyaku.

"Iya dok."

"Dok,tunggu sebentar."ucap suster yang lain.

Otomatis memberhentikan langkahku untuk pergi.

"Ada pa sus?"tanyaku sambil memberhentikan langkahku dan membalik kan badan.

"Ada pasien yang harus di operasi dok."jawab suster yang bernama Anna itu.

"Loh,bukannya tugas saya udah kelar.Tadi yang terakhir."

"Masalahnya ini dadakan dok."

"Nggak bisa ditangani dokter lainnya sus?"tanyaku.

"Saya sudah mengecek data semua dokter yang bekerja di sini.Tapi dokter lain ada tugas lain dok sebagian juga ada yang sedang mengoperasi pasien."ucap suster Anna panjang lebar.

Setelah mendengar penjelasan suster Anna aku memutuskan membantu mengoprasi pasien.Entah mengapa aku memilih untuk membantu pasien dari pada berangkat ke bandara.

Feelingku juga mengatakan bahwa pesawat yang kutumpangi akan terjatuh sekitar pukul 06.30 tandanya sebentar lagi pesawat itu akan jatuh.

Aku mencoba menepis pikiran negatif itu dan berusaha untuk positive thinking.

Dan setelah itu aku bersiap siap untuk melakukan operasi.Setelah siap siap aku masuk kedalam ruang operasi.

Operasi kali ini membutuhkan lebih dari satu jam karena pasien mengalami penyakit usus buntu.

Terpaksa tidak terpaksa aku harus melerakan untuk tidak pergi ke Bandung karena waktunya tidak cukup.

Selesai melakukan operasi aku istirahat sebentar di ruanganku.Melepaskan jas kedokteranku dan menyampirkannya ke kursi.Duduk santai dan menyalakan tv sambil meminum yogurt yang ku ambil dari kulkas.

Tidak sengaja aku memencet remot tv dan menampilkan sebuah acara yang menyatakan ada pesawat jatuh di sekitaran tanjung priok pukul 06.30 wib tadi.

Aku kaget karena pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang akan kutumpangi untuk pergi ke Bandung.Bersyukur itulah yang kurasakan.Karena dengan menangani pasien di rumah sakit aku tidak jadi terbang dan terselamatkan dari kecelakaan itu.

Aku lupa satu hal.Yaitu lupa mengabari keluarga dan juga istriku.Ceroboh sekali diriku,pasti mereka khawatir denganku apalagi mendengar kabar pesawat yang akan kutumpangi jatuh.Apa lagi Anneth.

My Husband (End)Where stories live. Discover now