40.Bandara.

1.2K 91 8
                                    

Skip malam.

Malam ini Aste sudah tidur duluan karena sedari tadi lelah bermain.Anneth dan Deven sekarang sedang berada dikamar dengan Deven tidur di paha Anneth.

"Kak."panggil Anneth.

"Ya."

"Orang orang pada bilang mukaku mirip Aste."

"Iyalah mirip sama sama manis."jawab Deven sedikit gombal.

"Gombal."

"Gapapa sedikit."

"Tapi aku beneran kak."

"Tapi bener wahah kamu mirip sama Aste sih."jawab Deven.

"Tapi aku bingung."ucap Anneth.

"Udah nggak usah bingung itu semua udah Tuhan rencanain oke."

"Oke."

"Nggak nyangka kak 3 hari lagi bulan agustus."ucap Anneth.

"Udah ah nggak usah bahas itu."jawab Deven yang mengerti arah pembicaraan.

"Tapikan kamu berangkat tanggal satu.Tandanya sebentar lagi."ucap Anneth sendu.

"Udah nggak usah bahas itu ya.Kita senang-senang aja oke sama keluarga kecil kita"

Anneth hanya menganggukkan kepalanya berarti mengerti.

"Sini peluk."

Secepat kilat Anneth memeluk Deven dengan erat.

"Aku nggak bakal ninggalin kamu sama Aste buat selamanya."

"Promise?"

"Promise."

"Kangen."cicit Anneth.

"Kan kita sekarang sama sama sayang,kok kangen"ucap Deven.

"Emang nggak boleh ya?"tanya Anneth.

"Boleh."

"Yaudah."

"Sekarang tidur ya udah malam kasian dedenya."ucap Deven ingin melepaskan pelukannya tapi di tahan oleh Anneth.

"Jangan dilepas."

"Yaudah tidur ya."ucap Deven mengelus punggung Anneth pelan.

Setelah Anneth tertidur pulas Deven melepas pelukannya lalu membaringkan Anneth di kasur agar badannya tidak sakit dan juga Deven ikut terlelap bersama Anneth.

***

Satu bulan kemudian.

Hari ini menurut Anneth hari paling menyedihkan pasalnya Deven akan berangkat ke Bandung yang kemarin ditunda.Perjalanan dari rumah sampai Bandara Internasional Soekarno Hatta menempuh jarak yang lama jadi Anneth bisa bersama Deven.

"Udah siap kan,Ven."ucap mama.

"Udah ma."

"Yaudah yuk masuk mobil papa,papi sama Aste udah nunggu."ajak mami.

Setelah itu mereka naik ke dalam mobil dengan Anneth memeluk Deven erat.Kata mama dan mami biarlah mereka begitu dulu tanpa ada gangguan.

"Aste kenapa nggak sama mommy,daddy."ucap mama mencoba mengetes Aste.

"Nggak mau oma.Biarin mommy sama daddy gitu,kasian mommy mesti setelah daddy berangkat mommy sedih jadi Aste nggak mau ganggu."jawab Aste bijak.

"Anak pintar."

Deven and Anneth pov.

"Yang,lepas dulu aku mau ambil minum."ucap Deven.

"Nggak mau."ucap Anneth.

"Tapi cuma ambil air minum doang, sayang."

"Nggak mau."ucap Anneth akan menangis.Ntah kenapa Anneth menjadi lebih sensitif.Mungkin efek nggak mau ditinggal Deven dan efek hamil juga.

"Nggak usah nangis,yaudah sini peluk erat"

Tanpa bantahan Anneth memeluk erat Deven.

Skip Bandara.

"Ma,mi Deven pamit ya."pamit Deven.

"Hati-hati nak."jawab mami dan mama.

"Pa,pi Deven pergi dulu ya."

"Hati-hati,jaga diri ya nak."

"Iya."

Setelah Deven berpamitan kepada mama,mami,papi,dan papa sekarang ia berpamitan kepada Aste.Menghapiri putri kecilnya itu lalu ia menggendongnya.

"Daddy."

"Hei,nggak boleh nangis."ucap Deven menghapus air mata Aste.

"Daddy pamit ya."

"Iya,tapi daddy janji jangan ninggalin kita.Daddy perginya untuk kembali ya."ucap Aste.Ya walaupun usianya 3 tahun tapi ia juga sudah pandai dalam berbicara seperti itu.

"Aste jagain dede twins,mommy,opa,dan oma ya."

"Iya."

"Yaudah daddy pamitan sama mommy dulu ya."ucap Deven sambil mencium Aste lalu menurunkan gendongannya.

"Neth."

"Kak."ucap Anneth lalu memeluk Deven.

"Aku pamit ya."

"Hati hati."

"Iya,aku titip twins ya."ucap Deven.Ya memang anak mereka berdua kembar karena kemarin baru saja usg.

"Iya."

"Ma,mi,pa,pi Deven pamit ya pergi dulu maafin Deven yang nyusahin kalian.Ma,mi tolong jagain Anneth sama Aste ya.Pa,pi Deven minta maaf kalau Deven punya salah dan nggak bisa urus rumah sakit ya."ucap Deven yang membuat semuanya menangis.

"Udah ah nggak usah bilang gitu."ucap mami dan mama

"Iya ma."jawab Deven.

Tiba-tiba suara panggilan kepada penumpang pesawat.

"Ven,udah dipanggil itu kamu masuk sana."ucap papa.

"Dah all."

"Dah."

Setelah Deven pamit ia langsung bergegas untuk naik pesawat.

Setelah itu Anneth,Aste,dan orang tuanya pergi pulang ke kediaman Deven dan Anneth.

***

My Husband (End)Where stories live. Discover now