17.Norak.

1.6K 108 15
                                    

Kamar tamu.

Kamar tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teater.

Kamar mandi tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamar mandi tamu.

Ruang make up pribadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang make up pribadi.

Ruang make up pribadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salon pribadi.

Salon pribadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teman-temanku melongo melihat masion yang ditempati olehku dan juga Anneth

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teman-temanku melongo melihat masion yang ditempati olehku dan juga Anneth.

"Ini mah bukan rumah,bukan mansion tapi Istana."ucap William kagum.

"Iya,bener."

"Parah-parah,ini mansionnya besar banget."ucap Clinton lebay.

"Norak banget,Ucha,Joa,sama Uwa kan udah pernah kesini."ucapku.

"Iya,tapi nggak sadar."ucap Joa.

"Udah ah nggak usah pada lebay ayo masuk."ucapku menyuruh mereka masuk.Sedangkan aku mengambil kartu mansion di saku celanaku lalu membuka pintu mansion.

Setelah itu aku dan teman temanku masuk dan aku mempersilakan mereka untuk duduk di ruang tamu.Dan setelah itu aku izin keatas untuk menemui Anneth.

"Yaudah kalau gitu gue keatas dulu mau nyamperin Anneth,kalau mau minum atau cemilan ambil aja di kulkas."ucapku kepada mereka.

"Oke."ucap mereka serempak.

Setelah itu aku ke kamar untuk menemui Anneth.

Skip kamar.

"Lagi ngapain dik?"tanya Deven mencium puncuk kepalaku dan duduk di kasur dekatku.

"Eh kamu udah pulang kak,adik lagi nonton netflix."jawabku menyalimi tangan Deven.

"Kebawah yuk,ada temen-temen."ajak Deven.

"Ayo,tapi adik gendong."rengekku.

"Iya kamu aku gendong.Ayo naik ke punggung."ucapnya bersiap siap menggendongku.

Setelah itu aku naik ke punggungnya dan kita berdua turun menuju ke ruang tamu.Di ruang tamu aku langsung mendengar sahabatku memanggil namaku.

"Nethiiiii."teriak sahabatku serempak.Sedangkan aku dan teman teman Deven menutup telinga masing masing.

"Aduhh,kalian bisa nggak teriak sih."ucapku kesal.

"Hehehe,sorry Neth."cengir mereka bertiga.

"Neth,tapi lo nggak papa kan?"tanya Uwa.

"Iya Neth,lo nggak papa kan.Kata kak Deven lo sakit."tambah Ucha.

"Gue nggak papa,kak Deven aja berlebihan."ucapku melirik Deven.

"Heiii,aku gitu karna aku sayang sama kamu loh."ucapnya membela diri.

"Loh tiga kucrut kemana?"tanya Deven pada sahabatku.

"Di dapur."jawab Joa.

"Yaudah kalau gitu aku kedapur dulu ya Neth."pamit Deven.

"Ya,kak."ucapku membalas pamitannya.

Setelah itu Deven beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke dapur di mana teman temannya berada.

***


My Husband (End)Where stories live. Discover now