25.Masalah Kuliah.

1.6K 101 10
                                    

Skip mansion.

"Apakabar ma?"tanya Deven dan Anneth yang baru sampai di mansion.

"Baik sayang."ucap mama Deven tersenyum.

"Mama kok nggak ngabarin aku kalau mama mau kesini."ucap Anneth.

"Tadi mama udah ngabarin Deven sayang."ucap mama tersenyum.

"Oooo."

"Oh ya,ini bi Ratih yang nanti kerja di mansion ini."ucap mama mengenalkan bi Ratih.

"Halo bi Ratih."sapa Deven dan Anneth.

"Hai tuan nyonya."jawab bi Ratih sopan.

"Oh ya sayang kamu nggak papa kan?"tanya mama khawatir pada Anneth.

"Nggak papa ma,cuman kecapean."jawab Anneth.

"Nggak papa gimana orang tadi sampai pingsan."ucap Deven melirik Anneth.

"Tapi beneran nggak papa sayang."ucap mama.

"Nggak papa kok ma."ucap Anneth.

"Ma,sebentar lagi mama sama mami mau punya cucu lho."ucap Deven to the point.

"Maksudnya?"tanya mama bingung.

"Iya,Anneth hamil."jawab Deven sambil memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

"Ahh,senangnya hatiku.Selamat ya sayang."ucap mama memeluk Anneth.

"Makasih ma."ucap Anneth membalas pelukan dari mama.

"Selamat ya nyonya."ucap bi Ratih.

"Makasih ya bi."ucap Anneth tersenyum.

"Tapi Anneth bingung ma."ucap Anneth bingung.

"Bingung kenapa sayang?"tanya mama lembut.

"Nanti Anneth kuliah gimana?"ucap Anneth.

"Nggak usah bingung sayang,nanti kamu bisa di rumah tapi tetap kuliah sayang itu si saran mama."ucap mama.

"Tapi Anneth nggak mau di rumah ma,sepi nggak ada temen temen."rengek Anneth.

"Mama tau sayang tapi itu untuk kebaikan kamu itu hanya saran mama saja,nanti selebihnya kalau kamu di bolehin sama Deven mama dukung asal baik buat kamu."ucap mama.

"Makasih ya ma atas sarannya."ucap Anneth tersenyum.

"Sama sama,yaudah mama pulang dulu ya."ucap mama.

"Loh ma,cepet banget pulangnya.Nanti aja ya pulangnya."ucap Anneth.

"Nggak usah sayang lagian mama sama mami mu dirumah belum nyiapin makan malam sayang."ucap mama.

"Ooo."

"Yaudah mama pamit dulu ya,Ven ingat pesan mama."ucap mama mengingatkan Deven akan pesannya.

"Sipp ma."jawab Deven.

Setelah Itu Deven dan Anneth menyalimi tangan mama.Setelah Deven dan Anneth menyalimi,mama pun langsung pulang ke rumahnya.

"Kak,kamu duluan aja ke kamar aku mau nganterin bibi dulu ke kamarnya dulu biar istirahat."ucap Anneth menyuruh Deven.

"Yaudah aku duluan ya sayang,kamu hati-hati."ucap Deven lalu mengecup kening Anneth sedangkan Anneth mengangguk.

Setelah itu Deven pergi menuju kamarnya.

"Yaudah yuk bi Anneth antar ke kamar biar bibi bisa istirahat."ucap Anneth.

"Baik nyonya."ucap bi Ratih.

"Nggak usah panggil Anneth nyonya bi."ucap Anneth.

"Tapi nya nggak enak."ucap bi Ratih.

"Udah nggak papa,lagian Anneth sama Deven masih muda juga."ucap Anneth.

"Yaudah kalau begitu saya panggil mas Deven sama neng Anneth aja ya."ucap bi Ratih.

"Nah itu yang Anneth mau."ucap Anneth.

Setelah itu Anneth mengantarkan bi Ratih ke kamarnya.

"Nah ini bi kamarnya."ucap Anneth sambil membuka pintu kamar dengan kartu.

Kamar bi Ratih.

"Wah besar banget neng kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah besar banget neng kamarnya."ucap bibi.Anneth hanya menanggapinya dengan senyum.

"Ini kartunya bi,buat buka atau tutup pintu nanti tinggal tempelin aja kartunya kesini,semoga betah ya bi"ucap Anneth sambil memberi arahan kepada bibi.

"Makasih ya neng."ucap bibi berterima kasih.

"Sama-sama bi,yaudah kalau gitu Anneth kekamar dulu ya bi."ucap Anneth.

"Oke neng."jawab bibi.

Setelah pamit kepada bi Ratih,Anneth pergi kekamarnya untuk beristirahat sejenak.

***

My Husband (End)Where stories live. Discover now