30. 3600 detik.

1.5K 95 2
                                    

Play now.
'Ost. Hotel delluna'
(IU, OUR HAPPY ENDING)

________

Meskipun tak cukup banyak waktu untuk selalu menggandeng tanganmu, namun 3600 detik saja sudah lebih dari cukup untukku.

________

"Jadi bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Aidil kepada dokter Tania, dokter kandungan yang selalu menangani kesehatan Zahra dan bayinya.

Dokter Tania diam sejenak, memainkan penanya sambil berpikir. "Aidil kan dokter ya, jadi tolong di awasi Zahra. Mulai dari makanan hingga pola tidurnya, ya," ujar Tania.

"Apa ada yang salah dok sama bayi saya?" tanya Zahra.

"Enggak jugak, bayinya sehat alhamdulilah sehat dan normal. Cuman," Tania menggantungkan ucapannya.

"Kenapa dok?" tanya Aidil.

"Zahra keadaannya sedikit melemah, dekat jantung Zahra sedikit melemah, dan tekanan darah Zahra di bawah rata rata. Bisa di katakan Zahra kenak darah rendah saat ini," jelas Tania.

"Astaghfirullah, tapi masih bisa di pulihkan kan dok?" tanya Zahra cemas.

Tania tersenyum. "Tentu saja bisa, asalkan suami Zahra yang dokter ini selalu menjaga dan mengingatkan akan kesehatan Zahra," Tania membuka ponselnya. "Beberapa hari lagi tes darah Zahra keluar, bisa kita lihat apa ada yang serius."

"Lagi pula, usia kandungan Zahra juga sudah masuk lima bulan. Harus banyak hati hati. Olahraga boleh tapi jangan sampai kelelahan ya Aidil, di jaga istrinya."

Aidil terkekeh. "Insyaallah dok, saya sebagai dokter muda fahamlah jika hanya tentang menaikkan darah rendah. Tapi kalau penyakit dalam saya cuman faham dasarnya saja," ujar Aidil.

"Tidak masalah, namanya juga baru dokter umum. Rencana mau ambil spesialis apa Aidil?"

"Hmm, saya niatnya orthopedi."

"Bagus, langka itu. Hanya di pusat pusat kota dokter orthopedi itu adanya. Jarang sekali di rumah sakit kabupaten apalagi kecamatan."

Aidil tersenyum. "Iya dok."

"Baik, untuk obat Zahra bisa di tebus di apotek ya. Ini obatnya, kasih kepada apotekernya," Tania memberikan secarik kertas berisikan resep obat untuk Zahra.

"Baik dok, terimakasih," kata Aidil dan Zahra.

"Eh Zahra," panggil Tania.

"Iya dok?"

"Hindari makanan yang dingin dan hindari makanan yang memicu darah rendah ya. Aidil tau itu."

Aidil tersenyum. "Pasti dok, pasti akan saya awasi pola makan istri saya."

*******

Bagi Zahra, kehadiran Aidil di sisinya sudah menjadi sebuah peristirahatan. Lelah bekerja rumah yang selama ini ia lalui adalah tabungannya untuk menuju surga. Seberapa lelah dan menetesnya keringat Zahra selama ini belum seberapa dengan lelahnya Aidil di rumah sakit dan di usaha mandirinya selama ini.

Tulang rusuk dokter Aidil (Revisi)Where stories live. Discover now