20. Sedih Yang menyenangkan

2K 123 0
                                    

________

“….boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui”

(QS : Al-Baqarah :216)

________

Sabrina dan Anggun datang ke rumah sakit untuk menjenguk Zahra, dengan pakaian modis mereka ala ala mama muda. Satu tangan Sabrina membawa bingkisan penuh dengan buah buahan, dan satu tangan anggun membawa sebuket bunga mawar putih kesukaan Zahra.

Anggun dan Sabrina tersenyum riang, menyambut berita hangat yang sangat membahagiakan dari Andika adik Aidil. Sedangkan Wenny dan Mukti sudah lebih dulu sampai di rumah sakit di banding mereka berdua.

Mereka sampai di depan pintu kamar rawat inap anggrek, menurut info dari Andika alamat yang mereka tuju sudah benar.

Sabrina membuka knop pintu kamar tersebut, kemudian mengucapkan salam. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," terdengar suara Andika dari dalam. Hanya Andika selebihnya hanya ada suara tangis dari Zahra.

"Lho, kok kamunya nangis?" tanya Sabrina kemudian memberikan bawaannya kepada Andika, begitu juga dengan Anggun.

"Aidil mana?" tanya Anggun yang tak melihat keberadaan Aidil.

"Kamu sendirian aja Dik?" tanya Anggun kepada Andika.

Andika hanya diam, kemudian mengangguk singkat.

"Ini ada apa sih?" tanya Sabrina khawatir sekaligus kepo.

"Aidil jahat," ujar Zahra yang masih berlinang air mata. Bahkan Mukti dan Wenny saja tidak bisa membuat Zahra berhenti menangis.

"Aidil ninggalin kamu? Atau Aidil buat onar lagi?" tanya Sabrina.

"Aidil mau ninggalin aku," rengek Zahra. "Tega kan dia."

Wenny tersenyum, kemudian memanggil Anggun sebentar untuk bicara empat mata, namun membiarkan Sabrina berbicara dengan Zahra.

Anggun mengikuti Wenny menjauh dari Zahra dan yang lainnya.

"Ada apa sih?" tanya Anggun kepo.

"Aidil lulus seleksi kerja di Turki," Wenny tersenyum. "Ini kabar bahagia gak?"

"Wah, keren. Bahagia dong."

"Sayangnya, Aidil harus pergi ke Turki dalam kurun waktu dua bulan ini, sedangkan posisi Zahra sedang hamil," jelas Wenny. "Ya, meskipun Aidil enggak lama di sana, cuman tiga Minggu."

"Yaudah, Aidil tinggal bawa Zahra ke sana kan, gak susah."

"Gak seperti yang kamu pikir ndun, kandungan Zahra itu lemah. Dan, dokter Handoko meminta Zahra selama hamil lima bulan untuk tetap di rumah dan banyak istirahat."

"Ya Allah, jadi Aidil harus ninggalin Zahra?"

Wenny mengangguk. "Aku tau Aidil lagi pusing sekarang, dan dia lagi di ajak sama Iqbal untuk makan di kantin rumah sakit, dari kemarin sore dia belum makan kata Andika."

Tulang rusuk dokter Aidil (Revisi)Where stories live. Discover now