06. Gangwon

5.6K 864 207
                                    

RASA LETIH yang mengusik Taeyong akibat waktu tempuh perjalanan nya dari Indonesia ke Korea Selatan selama kurang lebih 7 jam lantas terkikis ketika ia dan sang suami memasuki kamar penginapan. Pasalnya, pintu menuju balkon dengan kaca transparan seketika menyuguhkan pemandangan laut lepas kota Chuncheon, tepatnya di provinsi Gangwon. Kamar itu terletak di lantai dua, membuat ia juga bisa melihat dengan jelas keadaan pesisir dan gedung-gedung tinggi, sebab mereka berlibur di laut yang tak jauh dari pusat kota. Semilir angin musim panas pun perlahan menembus dermis, membawa sejuk yang mampu menghilangkan penat keduanya.

“Kamu suka enggak, Yang?” ucap Jaehyun lalu meletakkan koper nya di samping lemari pakaian. Ia kemudian menghampiri sang suami kecil yang tengah terpaku pada objek di depan matanya hingga tidak merespon pertanyaan nya.

“Laut Gangwon satu, Jaehyun Jayantaka Pradana kosong.” cibir si lelaki berlesung pipit. Seolah ia baru saja kalah dari sebuah pertandingan, “Kayaknya laut di luar sana lebih indah dipandangan dari pada suami sendiri ya?”

Berbalik guna memandangi wajah Jaehyun, Taeyong lantas dibuat terkekeh pelan. Sebab sang suami memasang tampang cemberut seraya melipat lengan. Layaknya anak kecil yang tengah merajuk karena tidak dibelikan mainan.

“Masa kamu cemburu sama laut sih, Yang?” Taeyong tertawa kecil sebelum membingkai wajah si lelaki berlesung pipit. Persekian detik kemudian, ia memiringkan wajah, meraup bibir bawah suaminya dan memberikan lumatan lembut untuk beberapa saat.

Ketika pagutan keduanya terlepas, si lelaki manis kemudian bergumam, “Laut Gangwon satu, Jaehyun Jayantaka Pradana satu. Udah imbang kan skor nya?”

“Kamu bisa aja.”

Keduanya berbagi tawa sejenak sebelum berpelukan. Namun Jaehyun dengan sengaja tiba-tiba mendorong tubuh suami kecilnya hingga jatuh terlentang di atas ranjang. Sementara Taeyong hanya mampu menghela napas pasrah, seakan sudah terbiasa dengan sikap usil sosok ‘imam’ nya.

“Kamu mau ngapain ih?”

Taeyong menautkan alis dengan bibir yang mati-matian ia tahan agar tak melengkung hingga membentuk sebuah senyuman. Terlebih ketika Jaehyun merangkak di atas tubuhnya sembari menyeringai jenaka.

“Yang,” panggil Jaehyun sebelum mendekatkan wajahnya dengan milik si lelaki manis, “Malam ini... Kita...”

Belum sempat Jaehyun melanjutkan penuturannya, ponsel Taeyong lantas berdering. Membuat sang empu buru- buru merogoh saku celana dan menginstruksikan kepada si lelaki berlesung pipit agar memberinya ruang untuk bangkit dari posisi terlentang.

“Siapa yang nelpon kamu, Yang?” tanya Jaehyun seraya merubah posisinya menjadi duduk bersila di atas tempat tidur, mengikuti Taeyong.

“Eunwoo nih. Aku angkat dulu ya,” kata Taeyong sebelum menjawab panggilan dari kerjanya itu. Tak lupa pula ia menyalakan mode loud speaker, agar suaminya tidak cemburu. Seperti beberapa menit lalu ketika ia sibuk menikmati hamparan laut berwarna biru.

Halo, Yong? Kamu udah nyampe di Gangwon belum?” suara Eunwoo dari ponsel Taeyong menggema dalam kamar penginapan itu.

“Iya, udah. Baru beberapa menit yang lalu nih nyampe di Gangwon,” kata Taeyong, “Kenapa, Woo?” tanyanya tanpa basa-basi. Terlebih saat melihat raut wajah Jaehyun telah berubah menjadi masam.

“Duh maaf ya, Yong. Kamu pasti kecapean banget tapi malah aku gangguin lagi.” terdengar nada sesal dibalik suara Eunwoo, “Aku mau ini... Nanya berkas dari Litbang yang mau di-cek kemarin. Ten sama Kun ikut pertemuan soalnya, jadi aku gak tau mau nanya ke siapa lagi selain kamu.”

Hiraeth 3 : After | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now