14. Mendadak

3.5K 680 202
                                    

TAEYONG MENGUCAP terima kasih kepada supir ojek online mobil yang baru saja mengantarnya dan Eden pulang ke rumah. Ia kemudian keluar dari kendaraan roda empat itu lalu menghela napas panjang.

Masih jam tujuh pagi. Namun ia dan putri kesayangannya sudah meninggalkan kediaman Babah dan Mimih. Di mana mereka menginap semalam tanpa Jaehyun, sang suami.

Pasalnya, hari ini baby sitter juga asisten rumah tangga yang dipilih oleh Bunda akan datang tepat pada jam sembilan. Alhasil Taeyong harus menyambut kedatangan mereka. Meski hingga saat ini ia dan Jaehyun belum juga saling berbicara akibat perselisihan kemarin.

“Yayah!”

Eden tiba-tiba memekik girang kala ia mendapati sang Ayah tengah mencuci mobil di depan rumah. Jaehyun yang mendengar suara juga panggilan khas anaknya pun refleks menoleh. Mendapati Taeyong tengah menggendong putri kecil mereka seraya berjalan ke arahnya.

“Yayah!”

Eden lagi-lagi memekik. Kali ini ia bahkan menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan kedua tangan direntangkan. Seolah berharap bahwa sang Ayah yang kini menghampirinya akan menggendongnya.

“Anak Ayah kangen ya?” kata Jaehyun lalu terkekeh, “Baju Ayah basah, sayang. Entar aja ya digendongnya.”

“Bacah?”

“Iya, basah.”

Jaehyun mendesis gemas sebelum menghadiahi Eden dengan kecupan bertubi-tubi pada kedua pipi gembul nya. Sementara Taeyong yang masih menggendong putri kecilnya hanya diam. Tak melirik sedikit pun ke arah Jaehyun.

Namun saat merasakan bahwa pipi kirinya tiba-tiba dicium oleh sang suami, lelaki manis itu lantas menggulirkan mata ke arah si pemilik lesung pipi. Mendapati Jaehyun tengah menatapnya lekat-lekat lalu tersenyum tipis.

“Yayah kiss Papa! Hihi!”

Celetuk Eden lalu menutup mulutnya dengan telapak tangan. Seolah ikut tersipu malu; sama seperti Taeyong karena telah menjadi saksi bagaimana sang Ayah mencium pipi Papanya.

“Kamu udah sarapan?” tanya Jaehyun dengan suara baritonnya yang begitu lembut kala menembus gendang telinga.

Taeyong mengangguk, “Udah. Kamu?”

“Udah juga, tadi aku abis masak.” kata Jaehyun, “Sekalian buat Teh Yuri sama Teh Sunny kalau udah datang nanti.”

Mendengar penuturan sang suami membuat mata Taeyong lantas terbelalak. Padahal tujuannya pulang ke rumah lebih awal agar ia bisa memasak. Tidak hanya untuk Jaehyun namun juga bagi calon keluarga baru mereka, Teh Yuri dan Teh Sunny.

“Kamu masaknya banyak enggak?” Taeyong bertanya.

“Banyak kok. Cukup lah sebelum jam makan siang nanti,” jelas si lelaki berlesung pipi. “Aku juga masak soto Bandung buat kamu.”

“Hah? Emang kamu bisa?”

Jaehyun berdecak, “Bisa lah. Kamu mah suka banget underestimate kemampuan suami kamu.” katanya yang membuat Taeyong tiba-tiba terdiam.

“Canda, Yang.” timpal Jaehyun karena tidak ingin suami kecilnya tersinggung, “Semalem aku minta resepnya sama Mimih.”

“Oh,” Taeyong berdeham. “Ya udah, aku sama Eden masuk dulu.”

“Kamu masih marah sama aku?”

Taeyong yang baru saja hendak melangkahkan kaki lantas mengurungkan niat. Ia kemudian memusatkan atensi pada si lelaki berlesung pipi yang masih menunggu jawabannya.

Hiraeth 3 : After | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now