Sembilanbelas

23 6 0
                                    

Ting tong!

"Iya, sebentar!" sahut Maya sembari meraih selembar tisu dapur untuk mengelap tangannya tengah berlepotan berlumur dengan berbagai macam bumbu dan saus buatannya itu.

Kemudian, wanita itu pun dengan sigap berjalan cepat menuju ke pintu apartemen untuk membuka sekaligus menyambut sang tamu yang juga rekan kerjanya tersebut.  Rekan kerja yang baru diketahuinya merupakan tetangga yang tinggal berhadapan dengan apartemennya ini.

"Hai! Saya nggak terlalu lama kan, datangnya?"

"Nggak kok, Pak. Saya sendiri juga baru selesai menyiapkan bahan-bahan masakannya aja. Oh iya. Mari Pak, silakan masuk," ujar Maya menyambut kedatangan tamunya itu dengan ramah.

"Oh, begitu. Masih ada hal lain lagi yang sekiranya bisa saya bantu? Bilang aja ya, Bu. Jangan sungkan."

"Hm, kalau begitu, bagaimana jika bapak saya tugaskan untuk menyiapkan sekaligus mengatur peralatan makan kita nanti?" tanya Maya ragu-ragu.

"Oh, nggak masalah itu, sih. Saya setuju, Bu May," ucap Radi menyanggupi.

Kemudian, sebelum dirinya melangkah lebih jauh ke dalam apartemen milik wanita itu, Radi pun memberanikan diri memberikan dua kotak makanan yang berisikan puding cokelat dan camilan khas kucing kepada si pencuri hatinya ini. Ya, anggap saja ini sebagai bagian dari aksi PDKT-nya itu, "eh iya, sampe lupakan. Ini buat Bu May sama si gembul."

"Wah, apa ini, Pak? Duh, Pak Radi Saya beneran jadi nggak enak loh, kalau bapak selalu ngasih-ngasih makanan sama saya kaya begini," ucap Maya setelah melirik sekilas ke arah kotak makan transparan yang berisikan puding cokelat kesukaannya ini.

"Ah, nggak kok, Bu. Ibu nggak ngerepotin. Ini tuh, kebetulan saya punya camilan lebih, setelah kemarin saya iseng-iseng buat dessert untuk saya dan kucing-kucing peliharaan saya itu. Tapi, karena buatnya kebanyakan jadi saya pikir nggak ada salahnya bukan, kalau saya menawarkan dan memberikan makanan tersebut kepada Ibu dan si embul. Toh, kata ibu kan mubazir kalau buang-buang makanan, iya kan?"

"Iya sih. Tapi beneran nih, Pak Radi, dessert-nya boleh buat Saya dan Haku?"

"Iya Bu, saya ikhlas lahir batin. Tapi, maaf ya kalau semisal rasanya kurang pas atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Ya maklum Bu, saya belajar masaknya baru belakangan ini aja."

"Oh iya, Pak, nggak apa. Kalau gitu, saya terima ya Pak, camilannya. Makasih loh!"

"Iya, sama-sama Bu," sahut Radi tersenyum lebar.

"Ah, iya. Ini persiapannya harus dimulai dari mana ya, Bu?"

"Oh! Sebentar Pak, biar saya taruh dulu ini makanannya. Terus selepas itu, barulah saya akan mengarahkan Bapak untuk membuat persiapan makan malam kita nanti," jelas Maya.

Kemudian, setelah memindahkan puding cokelat ke sebuah piring datar, Maya pun meletakkan puding tersebut ke dalam lemari es, bersamaan dengan camilan khas kucing yang ia terima tadi. Niatnya adalah membuat camilan-camilan itu dingin sehingga dapat disantap seusai keduanya makan malam kelak. Seusai itu, barulah dirinya mulai beranjak menuju ke salah satu lemari penyimpanan yang berada di dapur mungilnya itu.

Di sana, sambil di bantu oleh Radi, keduanya pun mengeluarkan berbagai peralatan makan yang sekiranya akan mereka gunakan kelak. Mulai dari piring saji, piring makan, sendok dan dua pasang sendok garpu, gelas kaca hingga tatakan piring serta serbet juga mereka ikut keluarkan dari lemari penyimpanan tersebut. Yang lalu, mereka bersihkan dan juga keringkan sebelum menata peralatan makan di meja makan dan menumpuk piring-piring saji di salah satu sudut dapur sebagai bentuk persiapan seusai memasak nanti.

Kemudian, kegiatan mereka pun berlanjut menuju penyiapan bahan makanan. Saat ini, baik Radi atau pun Maya, sama-sama saling membantu mengolah berbagai bahan makanan menjadi menu masakan lezat yang menggugah selera. Makanan yang terdiri dari dua tumisan sayuran dan satu menu masakan daging serta satu menu masakan ayam, yang kini sedang di pindah dari wajan panas menuju ke piring-piring saji cantik yang tengah menunggu para masakan untuk terhidang di atasnya.

***
PS : TJIEEH, yang lagi dinner sama si DOI 🤣🤣🤣 pasti, berjuta tuh rasanya. Adakah yang pernah, main masak-masakan sambil ngelamunin masa depan kalian dengan si Doi? Kalau pernah, yuk tulis pengalamanmu di kolom komentar. Terima kasih dan selamat membaca 🌸🌸🌸

Love Project [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang