Delapanbelas

27 6 0
                                    

"Iya, Bu. Saya tinggal di apartemen ini semenjak saya bekerja sebagai dosen di kampus kita."

"Oh, udah lama dong, ya kalau begitu."

"Ya, sekitar dua atau tiga tahun adalah Bu," ucap Radi sembari melanjutkan perjalanan mereka ke dalam gedung Apartemen Capitol Suites tersebut.

Sebuah gedung apartemen baru, yang memiliki letak strategis di dekat pusat Ibu kota Jakarta ini. apartemen dengan desain modern yang tidak hanya memberikan fasilitas yang lengkap, tetapi juga kenyamanan dan keamanan tinggi yang didukung oleh CCTV serta para petugas keamanan yang selalu berjaga setiap waktu.

"Oh. Kalau saya baru sekitar setahun belakangan ini aja sih Pak, tinggal di apartemen sini."

"Emang sebelumnya, kalau boleh tahu, Ibu tingggal dimana?" kata Radi sebelum mengalihkan perhatiannya kepada salah satu staf apartemen yang tengah lalu lalang dan menyambut kedatangan keduanya kini.

"Sebelumnya Saya ngekost aja, Pak. Di daerah sekitar Tanah Abang situ."

"Oh, nggak gitu jauh ya, dari kampus kita. Terus kenapa pindah, Bu?"

"Selain saya memang ingin memiliki tempat sendiri yang lebih luas, saya juga ingin memelihara seekor kucing, yang tentu aja nggak akan diijinkan bila Saya masih tinggal di kamar kost-kostan. Dan yang pasti, sayanya sendiri nggak kuat Pak, kalau setiap hari harus bolak-balik dari Salemba menuju Tanah Abang."

"Macetnya parah ya Bu?" ucap Radi prihatin.

"Banget Pak, mana di sana itu angkutan umumnya agak susah. Ya, memang saya pengguna taksi online, tapi kan daerah situ punya pembatasan jumlah kendaraan yang memiliki tanggal dan waktu sendiri. Jadinya, kalau lagi jam genap-ganjil, sayanya kesulitan mendapatkan taksi online yang sesuai yang mau menerima pesanan saya. Sedangkan untuk kendaraan umum, saya harus berjibaku dengan para pengguna lain sekaligus berdesak-desakan di dalam kendaraan sampai halte tujuan saya. Hal yang begitu-begitu Pak, yang buat saya nggak kuat dan memutuskan untuk pindah dari kost-an saya ke apartemen ini," ucap Maya merampungkan penjelasannya tadi.

Sementara itu, Radi yang selalu setia mendengarkan penuturan si pujaan hati, dengan sigap menekan tombol penahan sekaligus nomor lantai apartemen mereka, agar si gadis tak perlu kesulitan dan dapat terus melanjutkan ceritanya yang terdengar begitu menraik di telinganya ini.

"Bu, ngomong-ngomong, apartemen Ibu di lantai berapa ya?"

"Oh Saya ... Loh, ini udah di pencet kok Pak, nomornya."

"Jadi, apartemen Ibu di lantai yang sama dengan saya?" balas Radi tak menyangka.

Ya, Allah. Rejeki anak Soleh emang dahsyat ya ternyata. Duh, kalau begini jadinya bisa terus gas pol, dong guenya tanpa harus pake rem lagi. Wong, doi tempat tinggalnya aja sedeket ini, udah kaya lagu pacarku lima langkah, hehe.

"Iya, Pak. Bapak di apartemen nomor berapa?" tanya Maya.

Sayangnya sebelum Radi dapat menjawab pertanyaan tersebut, lift yang tengah membawa keduanya naik menuju ke lantai apartemen mereka tersebut sudah terlebih dahulu sampai di tujuannya.

Lalu, seraya mengeluarkan suara denting halus, yang menandakan bahwa lantai yang mereka tuju telah tiba, Radi dan Maya pun bergegas melangkah keluar dan berjalan beriringan hingga keduanya sampai di hadapan pintu apartemen masing-masing.

Kemudian, sembari menunjuk pintu apartemen mereka, Radi dan Maya menyebutkan unit apartemen yang selama ini telah menjadi kediaman keduanya itu.

"Ini apartemen saya, Bu."

"Dan ini apartemen saya Pak," ujar Radi dan Maya di saat yang bersamaan.

"Eh?! Jadi, kita tetanggaan?" tanya Radi memastikan.

"Iya, Pak. Orang apartemen kita aja hadap-hadapan gini," kata Maya sambil terkikik geli.

"Loh, saya baru tahu. Kemana aja ya, saya selama ini. Kok, nggak pernah sadar kalau kita saling bertetangga."

"Kayanya itu karena waktu pergi dan pulang kita yang nggak pernah bersamaan deh, Pak. Saya kan berangkat lebih awal biasanya, jadinya mungkin saya udah OTW bapak baru keluar ruangan. Sehingga, kita nggak pernah berpapasan di dalam apartemen kecuali saat kita berdua sampai di area kampus."

"Iya juga, ya. Bisa jadi sih Bu, kaya begitu. Soalnya, saya jarang datang awal kalau di pagi hari. Pasti deh, kegoda pamitan dulu sama si anak-anak bulu itu."

"Oh, iya tuh. Kalau kita mau berangkat kerja, pasti ada aja tingkah lucunya yang buat kita gemas dan nggak tega ninggalin mereka sendirian di rumah. Untung aja, apartemen ini ada housekeeper-nya. Jadi, saya bisa dengan lebih tenang ninggalin Haku sendirian di apartemen. Soalnya ada orang yang bisa dititipi dan minta tolong untuk menjaga Haku."

"Bener banget itu, Bu. Eh, iya ini Ibu mau mampir ke apartemen saya? Kebetulan saya mau sekalian buat makan malam. Ibu sudah makan malam?"

"Oh, kalau gitu biar saya aja pak, yang nyiapin makan malamnya. Sekalian kita makan malam bersama. Saya juga belum makan malam kok, niatnya dari supermarket tadi emang mau masak dan makan malam sih."

"Eh, nggak apa, Bu, emangnya? Saya nggak ngerepotin Ibu, kalau Ibu yang buat masakannya?" ujar Radi meyakinkan.

Walau sebenarnya di dalam hatinya sih, dia udah nyaris teriak-teriak jumpalitan kaya orang yang habis menang lotre. Eh, lebih deh. Soalnya jodohnya udah semakin dekat nih hilalnya, dan bayangan pelaminan pun semakin kuat di dalam benaknya kini.

"Iya, Pak. Ya, hitung-hitung sebagai pengganti utang saya ke Bapak, waktu bapak nawarin sarapan Bapak ke saya, sekaligus sebagai tanda terima kasih saya karena bapak sudah menemani perjalanan saya menuju ke apartemen tadi."

"Oh gitu, tapi kalau semisal saya ikut bantu-bantu sedikit, nggak apa ya, Bu. Saya juga nggak enak, kalau misalnya cuma duduk diem sementara Ibu yang sibuk nyiapin ini itu buat makan malam kita. Gini-gini, saya masih bisa digunakan buat mencuci piring dan bahan makanan loh, Bu!" ucap Radi berpromosi.

"Haha, iya Pak. Boleh, kok."

"Ya, udah kalau begitu nanti saya ke apartemen Ibu ya. Buat makan malam bersama."

"Iya, Pak. Saya tunggu ya kehadirannya," ujar Maya sebelum keduanya berpisah ke balik pintu apartemen mereka masing-masing itu.

***
PS : Yeay! Pak Radi dan Bu Maya syudah update 😌😌😌 Gimana menurut kalian part ini? Banyk kejutannya ya? 🤣🤣🤣 atau kalian justru kepo, ngeliat Bu May dan Pak Radi yang mau dinner bersama? Anyway, selamat membaca, gengs 🌸🌸

Love Project [TAMAT]Where stories live. Discover now