27. Sia-sia

187 10 0
                                    

Vira berjalan sambil menangis tersedu menuju parkiran motornya yang lumayan jauh dari tempat Jordan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vira berjalan sambil menangis tersedu menuju parkiran motornya yang lumayan jauh dari tempat Jordan.

Sesekali ia menyeka air matanya yang menghalangi penglihatannya.

Dia tak ingin pulang ke rumah dalam keadaan nangis seperti ini, karena tak mau mendengar pertanyaan mamanya yang tak kunjung selesai jika Vira ada apa-apa.

Tidak mau membuat orang khawatir, jika selagi ia bisa menyelesaikan masalah itu sendiri.

Ia mengambil ponsel di tasnya, untuk menelfon mamanya.

Sambil menunggu terhubungnya panggilan, ia berdeham mengatur suaranya agar tak terdengar sedang menangis sebisa mungkin.

"Halo, kak? Kenapa? Udah pulang belum?" Tanya mamanya di sebrang telfon sana.

"Hm, udah ma, tapi kakak izin mau langsung ke toko buku boleh ya?" Kata Vira sambil mengipaskan matanya yang sembab itu dengan tangan kirinya.

"Kok tiba-tiba gini? Sama siapa perginya?" Tanya mamanya penasaran.

"Sendiri kok mah." Jawab Vira.

"Yaudah kalo penting banget, hati-hati ya." Kata mamanya, lalu menutup telfonnya.

"Ya kalo gak penting sih gak bakalan ke sana cuma-cuma." Gumamnya sambil menaruh kembali ponselnya di tas.

Setelah menghidupkan mesin motornya serta telah menggunakan helm, Vira langsung melaju ke toko buku terbesar langganannya.

Berdirilah Abin yang tak jauh di sana memperhatikan Vira sejak berdebat dengan Jordan.

Abin pun menghampiri Jordan yang masih terbungkam sejak tadi, ditambah dengan pikirannya yang kacau.

Raka dan Reno langsung menoleh pada Abin yang sudah berdiri tepat dihadapan Jordan.

"Sorry, gue mau wakilin seseorang." Abin mengepal kuat tangan kanannya lalu melayangkan tinjuan itu tepat ke rahang Jordan.

Brukk!!

Jordan jatuh, terpapar di tanah parkiran itu sambil menyentuh rahangnya.

Helmnya pun ikut terpental.

"Itu bukan apa-apa dibanding rasa sakitnya yang Vira alamin sekarang tau lo?!" Sentak Abin dengan nada tinggi.

"Woi, woi, woi, woi, woi. Gak gini juga anjir!" Sela Reno langsung menengah diantara mereka.

Raka langsung membantu Jordan untuk berdiri.

Jordan hanya menatap kosong tanah parkiran itu. Sudah mengepalkan tangannya ingin membalas.

Namun, sempat dihampiri oleh pak satpam yang sedang melihat mereka ribut di sana.

"Heh, heh, heh, heh. Ada apa toh ini? Kok malah berantem?! Pulang sana, kalo nggak mau bapak laporin ke BK!" Ancam pak satpam sambil menunjuk mereka bergantian.

Sedingin Es (S1)Where stories live. Discover now