20. Ditolak Itu Sakit Dan Kecewa

205 9 0
                                    

— 20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— 20.00 wib —

"Bin, gue mau ngomong yang soal di taman itu.." Ucapnya dengan gugup.

"Yaa knapa, Vir?" Sahut Abin dengan berharap jika ia akan diterima.

"Bin, sorry ya.. gue ga bisa nerima elo—"

"Gapapa, Vir. Lega gue udah denger jawaban lo. Thanks. Yaudah, bye." Abin langsung mematikan telfonnya sepihak.

Harapan Abin seketika jatuh sampai ke daratan yang paling rendah dengan rasa sakit hatinya, ia melempar ponselnya ke kasur lalu ia mengacak rambutnya gusar. Ia menuju balkon di kamarnya, melihat pemandangan malam yang sunyi itu.

"Knapa, Vir? Knapa nolak gue? Lo masih mau ngejar Jordan, hm?" Gumamnya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia menghela napas berat, perlahan menjatuhkan air matanya dengan rasa kecewa.

Abin mengerjapkan matanya, sadar bahwa ini adalah resikonya jika ditolak. Ia kembali ke kamarnya dan menutup pintu balkon. Tanpa banyak berpikir, ia memilih tidur dengan posisi tengkurap.

❄️❄️❄️

"Sorry, Bin. Gue.. bingung..." Ucap Vira merasa bersalah karena disisi lain, ia masih suka dengan Jordan dan disisi lain, Abin yang tanpa disadari sangat peduli padanya menyatakan perasaannya.

Ia menaruh ponselnya di meja lampu tidur sebelahnya, lalu ia merubah posisi duduknya menjadi meringkukkan badannya di kasur.

— 06.20 wib —

Bila membulatkan matanya, "Lo nolak Abin?!" Ujarnya terkejut setelah Vira menceritakan jika semalam ia menelfon Abin.

Vira langsung berdiri dan membungkam mulut sahabatnya itu dengan tangannya, "SSSTTT!! Ntar ada yang denger, gimanasiii." Sahutnya panik sambil melihat sekitar yang untungnya hanya ada mereka berlima di kelas.

Lalu Bila melepaskan tangan Vira yang membungkaman mulutnya, "Vir! Beneran itu keputussn, lo?" Tanyanya memastikan. Dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Vira.

Jiya menautkan kedua alisnya, "Vir, menurut gue lo mestinya nerima dia daripada si ES. Lo bakalan nyesel nantinya." Ujarnya yang sedang duduk di bangku dengan menyilangkan kedua tangannya.

Vira menghela napas lalu kembali duduk di bangkunya, "Gue ga tauuu...." Rengeknya lalu membaringkan kepalanya di meja menghadap mereka.

"Trus, lo mau apain Jordan skarang? Lo udah terlanjur nolak Abin, ya paling kaku kalo klean ketemu." Ucap Neya yang sedang memegang novel hendak membacanya.

Sedingin Es (S1)Where stories live. Discover now