5. Gak Jadi Nyamuk

262 11 0
                                    

— 16

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— 16.00 wib —

Bel pulang berbunyi, namun sahabatnya Vira membahas sesuatu.

Eh weekend maen wahana, kuy." Ajak Tira pada sahabatnya.

"Eumm, boleh." Jawab Vira dengan senang.

"Tapi kita-kita mau ngajak, eum, pacar?" Ragu-ragu Jiya mengatakan.

"Iya, Vir. Gimana? Takutnya lo ntar mengilai jiwa jomblo di sana ga da yang jagain." Canda Neya.

Tak lama mereka tertawa, Vira hanya bisa fakesmile saat itu. Jiwa jomblonya sedih.

"Ajak siapa gitu, Vir." Ucap Bila, lalu melihat sekeliling kelas dan yang tersisa hanya mereka dan Abin.

"Nah, jodoh." Tatapan Bila langsung tertuju pada Abin yang sedang memberesi buku-bukunya.

Sahabatnya Vira auto ikut noleh ke siapa yang Bila maksud.

Abin yang merasa diliatin mereka tersadar, "Napa liat-liat?" Tanyanya bingung.

"Bil, gue tau maksud lo. Tapi jangan gini plis la ya." Vira sudah tau maksud Bila adalah mengajak Abin sebagai lawan bicara Vira saat ke wahana.

Vira hanya mengelus dahinya seolah-olah pusing.

"Bin, lo pasti mau." Tebak Bila langsung to the point.

"Mau apaan? Jelas-jelas sampe selese kalo ngomong." Balas Abin dengan datar.

"Lo weekend ini bisa ikut 'kan? Temenin Vira jadi lawan ngobrol." Tawar Bila.

"Kemana?" Tanya Abin tak mengerti apa-apa.

"Weekend ini, kita-kita mau ke maen ke wahana ngajak pacar. Tapi Viranya ga ada pacar, takutnya dia kekacang ntar. Lo temenin dia yaahh?" Bila berharap Abin mengiyakan.

Vira masih tak melihat sahabatnya dan berpura-pura tak dengar dengan kepalanya yang dipangku tangannya di meja dan memejamkan mata.

Abin melihat Vira, mengira bahwa ia punya pacar ternyata tidak.

"Nggak deh." Jawab Abin memelas.

"Anggep aja lo genti makasihnya Vira udah ngobatin, lo. Ikut ya, Bin, ya, plis." Bila memohon.

"Udah, Bil. Gapapa, biasanya juga 'kan kita pergi ber-9. Santuy aja." Ucap Vira.

Sedingin Es (S1)Where stories live. Discover now