14. Laboratorium

Mulai dari awal
                                    

Vira menoleh ke bekalang, "Eh, sori, itu karet rambut gue putus. Kena ya? Sori." Ujar Vira lalu menghadap depan lagi.

Siswa itu hanya menggelengkan kepala lalu menghadap depan lagi.

"Eh, karet rambut gue putus dong. Ada bawa cadangan karet ga?" Tanya Vira pada Neya yang sedang memegang erlenmeyer.

Neya menoleh ke Vira, "Bisa putus? Karet paan? Karet bungkus nasi? Ga bawa iket rambut lagi, Vir." Jawabnya sambil memeriksa saku bajunya.

"Iket rambutnya ilang, jadi makek karet bungkus nasi. Yah, gimana dong. Ganggu rambutnya." Keluh Vira.

Vira menoleh ke belakang, tim Jiya, "Psstt.. ada karet rambut cadangan ga?" Tanyanya.

Mereka bertiga menoleh ke Vira lalu menggelengkan kepalanya.

Abin tertawa melihat ekspresi Vira jika marah.

Vira menoleh ke Abin, "Ga da yang lucu." Ujarnya kesal.

"Ribet bener, dah. Gue ada bawa nih, keselip. Sini gue iketin rambutnya." Ujar Abin langsung merapikan rambut Vira dan mengikatnya.

"Gue bisa sendiri." Sahut Vira.

"Udah fokus sama erlenmeyernya, tar pecah lagi." Ujar Abin lalu terkekeh.

Vira mencibirkan mulutnya.

Neya mengeluskan dadanya dengan sabar sembari menggelengkan kepalanya, "Yampun ternyata gini yang dirasain Vira kalo jalan bareng bf." Ujarnya.

Abin telah selesai mengikat rambut Vira, lalu Vira menoleh ke Neya, "Ney, udah Ney. Plis." Sahut Vira sambil tersenyum paksa.

Lalu Vira menoleh ke Abin, "Thanks karetnya, Bin." Ujarnya sambil tersenyum, dan kembali mengerjakan tugasnya.

"Makasih sama karetnya doang, masa?" Sindir Abin.

Vira menoleh ke Abin lagi, "Sama udah iketin rambutnya." Lanjut Vira tersenyum paksa.

Abin hanya membalas dengan mengangguk.

❄️❄️❄️

Kelas 10 IPA 1.

"Karena laboratorium dipakai oleh kelas IPA 3, kita menunggu giliran sesudahnya." Ujar pak Sudi pada muridnya, lalu melanjutkan materinya.

"Iya, pak." Sahut muridnya.

"Cihh, coba collab ama IPA 3, gue pengen ketemu Bila." Ucap Yuda pada Aldy yang duduk di sebelah kanannya dengan pelan.

Aldy menoleh ke Yuda, "L e b a y , jam istirahat lebih lama ketemu merekanya." Balas Aldy lalu fokus menghadap depan lagi.

Dhika dan Rangga yang mendengarnya hanya tersenyum menahan tawa.

Bangku Dhika berada di belakang Yuda, dan bangku Rangga berada di belakang Aldy.

❄️❄️❄️

"Udah beres smua 'kan?" Tanya Vira pada Neya yang mencatat laporan praktik kelompok.

Neya mengangguk lalu melihat Vira, "Sudah. Mo kumpul langsung?" Tanyanya sambil menunjukkan laporannya.

"Boleh." Jawab Vira sambil mengangguk, lalu menoleh pada tim Jiya, "Jiya, Bila, Tira, gue dluan ya." Pamitnya.

"Ok, ok." Jawab Jiya mewakili yang lainnya.

Vira, Neya, dan Abin mengumpulkan tugasnya paling pertama.

"Pak, ini laporan tugas praktik kelompoknya." Ujar Vira memberikan kertas laporannya pada pak Hardi.

Pak Hardi mengambil kertas laporannya, "Oh, iya. Kalian boleh ke kantin atau yang lain, jika ada guru bertanya ini atas izin pak Hardi. Mengerti?" Ujar pak Hardi dengan tersenyum.

Sedingin Es (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang