Lagi-lagi Viona tidak menjawab dia hanya menganggukan kepala. Lalu, ayah Viona berdiri di ikuti Viona dibelakangnya berjalan menuju ruang kerja ayahnya.

"Sebentar lagi Vio kan lulus SMA. Vio mau kuliah di Berlin?" tanya Ayah Viona hati-hati.

Viona tertawa hambar mendengar ucapan ayahnya.

"Apa sebenci itu Ayah ke bunda? Sampai Ayah mau Vio ninggalin Bunda juga," jawab Viona datar.

"Bukan begitu Vio. Ayah cuma mau putri Ayah dapat pendidikan yang terbaik disana," ucap Ayah Viona.

"Terbaik buat ayah belum tentu terbaik buat Vio," ucap Viona dengan nada sedikit ditinggikan.

"Ayah bener-bener ga ngerti lagi sama kamu Vio, ayah sampai gak ngenalin putri ayah yang dulu selalu nurut omongan ayah," ucap ayah Viona yang juga sudah mulai tersulut emosi.

"Harusnya ayah sadar saat ayah membawa Syifa hadir di keluarga kita, saat itulah ayah kehilangan Vio," ucap Viona tegas lalu beranjak pergi meninggalkan ruang kerja ayahnya.

Haris hanya menatap kepergian putri sulungnya itu dengan perasaan sedih, dia tau Viona sangat kecewa padanya. Tapi Haris juga manusia biasa dia juga bisa berbuat salah. Hal yang bisa dilakukan haris sekarang adalah mencoba memperbaiki apa yang sudah dia rusak.

*****

Jam menunjukan pukul 06:30, Viona sudah mengenakan seragam. Sekarang dia sudah dimeja makan bersama Orang tua dan Adiknya untuk sarapan.

+6285707007xxx

Aku udah diluar
Kalau udah siap keluar aja.

Viona tak perlu bertanya siapa yang mengirimi pesan karena hanya ada satu orang yang akan menjemputnya pagi ini.

"Vio berangkat dulu udah ditunggu temen di depan," ucap Viona berpamitan pada keluarganya.

"Nanti pulang dijemput atau sama Gema?" tanya bunda Viona.

Viona memutar jengah bola matanya, kenapa semua orang terus mengingatkan Viona tentang Gema disaat Viona benar-benar ingin melupakan nama itu.

"Nanti Vio kabari Bun," ucap Viona sambil berlalu pergi.

Pagi ini Zevan tidak mengendarai mobilnya, dia menggunakan motor sportnya untuk menjemput Viona.

"Naik motor gak masalah kan Vi?" tanya Zevan.

"Enggak papa kok Ze," ucap Viona sambil tersenyum ramah.

"Ya udah ayo naik," ajak Zevan sambil memberikan helm kepada Viona.

Zevan memacu motornya memasuki jalan raya. Zevan berkendara dengan kecepatan sedang karena masih ada banyak waktu untuk sampai kesekolah.

Sampai disekolah pemandangan Viona dan Zevan berangkat bersama tentu jadi topik yang seru untuk diperbincangkan. Siapa yang tak mengenal Zevan salah satu most wanted di SMA Garuda, selain paras yang tampan Zevan juga termasuk siswa yang berpresatasi di bidang fotografi dan musik. Sedangkan Viona sendiri merupakan siswi langganan prestasi dan jangan lupakan fakta bahwa Viona adalah mantan pacar dari Gema mantan kapten basket sekolah mereka.

Zevan dan Viona berjalan bersama dikoridor menuju kelas mereka. Viona bisa mendengar kalau beberapa siswa sekarang sedang membicarakannya. Viona sedikit mempercepat langkahnya agar lekas sampai di kelasnya.

"Nanti pulang sekolah sama aku aja ya. Agak sorean aku mau ambil beberapa foto," ucap Zevan saat sudah sampai didepan kelas Viona.

"Iya," jawab Viona singkat.

CongratulationsWhere stories live. Discover now