Part 24

360 14 2
                                    

"Are you lost babygirl?"

Tubuh Claryne menegang mendengar suara penuh kepemilikan atas dirinya. Kekesalan yang meliputi dirinya tadi menghilang digantikan oleh rasa cemas yang berlebihan.

Dari semua tempat yang ada dimuka bumi ini kenapa dia harus berada disini??!

Kenyataan pahit harus diterima oleh Claryne karena pada kenyataannya pria itu ada disini, lebih tepatnya berdiri dibelakang Claryne.

Maximilan menyender ditembok sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Are you lost babygirl?" Ulang Maximilan menyeringai. Senyuman kemenangan terpatri di wajah tampan miliknya.

Damn it! Ayo Claryne berpikirlah! Cepat!

Maximilan dengan santainya melangkah mendekat ke arah Claryne yang sibuk bergelut dengan pemikirannya sendiri.

Satu..dua..tiga..

Maximilan memeluk Claryne dari belakang. Maximilan menyeringai ketika menyadari tubuh Claryne menegang dipelukannya.

"I miss you babygirl," ucap Maximilan sambil mengendus leher Claryne.

Aroma yang kurindukan.

"Le-lepaskan aku Maxie!"

Claryne berusaha melepaskan diri dari pelukan Maximilan. Ia meronta-ronta menggunakan seluruh anggota tubuhnya agar telepas dari Maximilan.

Hal itu sia-sia saja, karena Maximilan justru mengeratkan pelukannya. Maximilan membenamkan kepalanya di leher Claryne dan mengecup dengan lembut.

Claryne menyerah. Usahanya sia-sia saja, keberuntungan sepertinya tidak ada dipihaknya sekarang karena Maximilan tanpa henti mengecup dan sesekali menghisap leher miliknya.

Pasti akan berbekas.

"S-stop! Ahh! Maxie please stop!"

"Ssshhh babygirl, I can't stop and I won't stop," desis Maximilan sambil menyutikkan cairan ke lengan Claryne.

"Aakhh!"

"A-apa yang kau la-lakukan Maxie?" Tanya Claryne lemah sebelum akhirnya terkulai lemah dipelukan Maximilan.

Kedua mata Claryne tertutup. Maximilan tersenyum melihat Claryne yang sudah tidak meronta lagi.

"I won't let you go again babygirl."

Maximilan menggendong Claryne, membawanya pergi dari sini.

"Thomas, bereskan sisanya. Aku ingin tidak ada jejak sama sekali. Mengerti?" Perintah Maximilan kepada Thomas, pengawal pribadinya melalui invisible earpiece ditelinganya.

"Baik tuan."

Maximilan tersenyum puas dengan Claryne digendongannya.

Johns Hopkins Hospital|Baltimore, U.S| 14.40 PM

Krek

"Honey, how's our daughter?" Tanya Bella menahan isak tangis.

"She will be okay Bella," ucap Benedict menenangkan istrinya.

"Tapi ini sudah 10 hari semenjak dia di operasi! Putri kecilku ini belum bangun juga dari tidur panjangnya."

Waktu sudah berlalu, tetapi Valerya masih betah dalam tidurnya. Dokter mengatakan bahwa Valerya akan bangun dalam 3 hari, tapi kenyataannya Valerya belum bangun hingga sekarang.

Pemeriksaan kembali dilakukan oleh tim dokter di hari ketiga yang merupakan perkiraan mereka jika Valerya akan bangun. Tetapi kenyataan berkata lain, saraf-saraf di otak sangat rumit. Tidak ada yang tahu cara bekerjanya seperti apa.  Di saat itu pula tim dokter mengatakan jika Valerya akan bangun ketika ia sudah bisa melawan ingatan masa lalunya.

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang