Part 12

659 17 0
                                    

"Daddyy? Mommyy?" Panggil Valerya sambil mengucek-ucek matanya.  "Hoaamm," Valerya menguap lebar dan merentangkan kedua tangannya ke atas guna mengusir rasa ngantuk yang di deranya. "Maxiee? Marvyy?" Panggil Valerya sekali lagi sambil celingak-celinguk mencari keberadaan keluarganya.

"Kemana semua orang?" Gumam Valerya gelisah. "Mungkin mereka semua sedang sarapan di meja makan! Ya, pasti begitu!"

Valerya berlari tergesa-gesa menuju ruang makan berharap menemukan keberadaan keluarganya di sana. Tetapi takdir berkata lain, yang terjadi malah berkebalikan dengan perkiraannya. 

Kosong. Tidak ada orang pun di meja makan! Bahkan tidak ada makanan sama sekali!

Pikiran-pikiran buruk mulai melanda pikiran Valerya. Merasa gelisah, akhirnya Valerya mencoba menghirup dan menghembuskan napas untuk menenangkan dirinya yang sedang dilanda ketakutan. Valerya memejamkan matanya sekejap dan memutuskan untuk mencari keluarganya lagi. Valerya mulai berjalan menyusuri dapur yang berdekatan dengan ruang makan, lalu lanjut menyusuri ruang tengah, ruang tamu, pintu depan bahkan taman di belakang rumahnya. Tetapi hasilnya nihil! Valerya tetap tidak menemukan keberadaan keluarganya.

"Apakah mereka di culik?? Tetapi itu tidak mungkin! Siapa yang berani untuk menculik anggota keluarga Maxwell? Tapi mungkin saja jika orang itu gila alias tidak sayang nyawanya, hmm.." Valerya bergumam kecil.

"Wait, kenapa aku tidak menelepon mereka saja? Siapa tahu mereka ada urusan tiba-tiba dan tidak sempat membangunkanku untuk meninggalkan pesan" ucap Valerya sambil menjentikkan jarinya.

Valerya berlari menuju kamarnya dan membuka pintu memasuki kamarnya. Valerya mencari keberadaan ponselnya. "Urghhh! Dimana sih ponselku?! Seingatku aku menaruhnya di ranjang," ucap Valerya gusar karena tidak menemukan ponselnya.

Tiba-tiba terdengar lantunan lagu 'ME!' milik Taylor Swift di kamar Valerya. Valerya mengernyit bingung mendengar lantunan lagu tersebut dan semakin bingung karena ternyata itu berasal dari ponselnya. Ponsel yang harusnya berada di atas ranjang yang entah kenapa sekarang  tergeletak di lantai tertimbun oleh boneka kesayangannya, Xander.

I promise that you'll never find another like me

I know that I'm a handful, baby, uh
I know I never think before I jump
And you're the kind of guy the ladies want
(And there's a lot of cool chicks out there)
I know that I went psycho on the phone
I never leave well enough alone
And trouble's gonna follow where I go
(And there's a lot of cool chicks out there)

But one of these things is not like the others
Like a rainbow with all of the colors
Baby doll, when it comes to a lover
I promise that you'll never find another like

Keringat dingin mulai membanjiri wajah Valerya. Pikiran-pikiran buruk kembali melanda otak Valerya, mulai dari absennya Maxie yang tidak pernah absen untuk membangunkannya, hilangnya seluruh keluarga Maxwell kecuali dirinya, pelayan-pelayan yang tidak terlihat satu pun di seluruh sudut rumah padahal kemarin mereka terlihat ketika menyambut kedatangannya dan terakhir ponselnya yang harusnya berada di atas ranjang sekarang tergeletak di lantai, memutar lagu Taylor Swift yang tidak pernah di dengarnya.

Apakah mereka di culik? Apakah ini ulah musuh Daddy? Tapi tidak, itu tidak mungkin. Walaupun Daddy punya banyak musuh tidak ada yang berani mengusik keluarga Maxwell. Lalu apa ini prank Marvy? Itu lebih tidak mungkin lagi, Daddy dan Maxie akan menghukumnya lebih dulu jika Marvy berani melakukan prank padaku. Something's off, did I miss something?

Valerya mulai berpikir keras, berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang mengusik pikirannya. "Something's off. It doesn't add up. I must have missed something but what?"

Valerya menghentikan aksi detektifnya ketika menyadari bahwa dirinya tidak sendiri di kamarnya. Otaknya berputar cepat mencari cara untuk menangkap sosok asing itu secepatnya. Valerya menyeringai kecil, hampir tak terlihat ketika mendapat ide yang cermelang untuk meringkus sosok itu.

"A-aku ha-harus pe-pergi da-dari sini.." ucap Valerya terbata-bata, berpura-pura ketakutan untuk memancing sosok itu keluar. Penjahat biasanya senang ketika melihat korbannya ketakutan.

"ARRGHHHH!"

TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa klik 🌟 dan comment yaa!

Also, don't forget to share MINE to your friend :)

Happy reading!

Thanks for reading Mine!

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang