Chapter 17

105 35 1
                                    

Pagi hari nya seperti biasa Erin melakukan rutinitasnya dan berangkat ke sekolah untuk melihat pertunjukan, yah tentu saja guru-guru yang munafik itu hehehehe.

Entah apa yang ada di benak Erin, ia langsung saja masuk ke kelas nya dan duduk seperti biasa.

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan satu persatu guru pun segera masuk ke kelas untuk mengajar seperti biasa.

Erin yang duduk malas di kursinya seperti biasa ia tidak akan mendengar penjelasan guru tersebut.

Kringgg....

Bel tanda istirahat pun segera berbunyi dan Erin langsung saja keluar dari kelas padahal guru itu juga belum siap dengan kata penutup nya dan membuat orang-orang di kelas merasa heran dan benci karena sikap Erin yang berubah tiba-tiba.

Erin tiba di taman belakang sekolah dan mencari Alex, tentu saja tidak lama kemudian Alex muncul dan membuat amarah Erin naik.

"hei Erin lo nyarik gue? "tanya Alex dengan pedenya

"huh, iya gue nyarik lo" jawab Erin dengan ketus

"ngapa lo nyarik gue?" tanya Alex pura-pura polos.

"oke, gak usah basa-basi jelaskan kematian lo" ucap Erin ketus

"apaan sih kan dah gue bilang klo gue mati gara-gara ada yang iri sama keluarga gue trus jadi gue juga kenak imbasnya" jawab Alex berbohong

"hahhahaha lucu ya cerita lo Lex hampir gue percaya sama kata-kata lo" ucap Erin dengan smirk di bibirnya dan ada kilatan rasa kecewa di matanya tapi dengan cepat Erin menutupi nya

"apa maksud lo Rin, apa yang gue katakan itu bener kok" kata Alex dan sedikit curiga serta takut melintas di matanya

"udah lo gak usah bohong lagi, gue udah tau kok apa yang terjadi sama lo"ucap Erin tersenyum miris

"jadi lo dah tau semuanya? " tanya Alex merasa bersalah

"iya gue dah tau semuanya" jawab Erin malas

"Maaf Rin gue ngak bisa ngasih tau lo yang sebenarnya tapi gue minta tolong sama lo tulus Rin karena cuma lo yang bisa nyelamatin gue Rin, sekali lagi gue minta tolong sama lo Rin selamatin gue Rin pliss" ucap Alex dengan tulus

"hem jangan terlalu berharap sama gue Lex karena nyawa gue juga lagi di incar jadi tunggu saja, tapi gue janji gue bakal nyelametin lo Lex" kata Erin dengan tulus juga

"makasih Rin makasih, tetap hati-hati semua tidak seperti yang lo pikirkan Rin lo harus lebih pinter lagi lihat situasi semua orang munafik Rin inget kata-kata gue Rin, gue pergi ya Rin bye" ucap Alex menasihati dan pergi seketika seperti angin.

"heem, gue akan inget Lex dan memang semua orang itu munafik termasuk lo hehehe" ucap Erin berbicara sendiri

Alex yang melihat dan mendengar apa yang di bilang Erin pun hanya tersenyum pahit dan merasa bersalah dengan Erin, yah Alex hanya bersembunyi di sebalik pohon tidak terlalu jauh dengan Erin.

Erin pergi dari situ dan kembali ke kelas nya karena bel masuk sudah berbunyi.

Pelajaran selesai dan Erin hendak keluar dari kelas tetapi di panggil oleh guru yang baru saja selesai mengajar di kelasnya.

"Erin ayo ikut ibu ke kantor guru, kita harus latihan untuk olimpiade yang akan datang" ucap guru tersebut

Erin yang hendak keluar kelas pun merasa ini semakin menarik segera mengangguk dan mengikuti guru tersebut ke kantor guru, dari tadi pagi tidak ada pertunjukkan yang Erin tunggu-tunggu ternyata pertunjukkan nya akan segera dimulai.

Bersambung........

Salam Manis

Antika 😘

Ig: antika8076

Gadis Istimewa [Terbit✔️]Where stories live. Discover now